(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Tian Guo Marching Band Selandia Baru-Australia dilaksanakan di Auckland tanggal 25 Juni. Praktisi menceritakan kisah mereka seiring menjadi dewasa melalui bimbingan prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa berpartisipasi dalam Tian Guo Marching Band bukanlah proyek yang hanya melibatkan keterampilan bermusik, namun juga merupakan kesempatan mengultivasi diri terus-menerus dengan mencari ke dalam dan meningkatkan diri sendiri.
Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Tian Guo Marching Band Oceania diadakan pada tanggal 25 Juni 2022
Praktisi berbicara tentang pengalaman kultivasi mereka saat konferensi.
Kembali ke Jalur
Hope Zhao [wanita] mulai berlatih Falun Dafa tahun 2008. Setelah tamat SMP, dia pindah ke Selandia Baru untuk melanjutkan sekolahnya. Karena sudah bermain alat musik flute sejak kecil, dia memilih dua jurusan saat kuliah, yakni pertunjukan musik klasik dan bisnis. Setelah bergabung dalam Tian Guo Marching Band, dia tidak mengerti bahwa berpartisipasi dapat memberikannya kesempatan berkultivasi yang unik dan tak lama kemudian dia berhenti.
Hope berkata dia merasa sangat tertekan dan hampir lupa bahwa dia adalah seorang praktisi. Tugas kuliah yang menyibukkan serta tekanan mental yang besar membuatnya kewalahan. Dia merasa lelah secara fisik dan mental, dia bahkan berusaha mencelakakan dirinya sendiri. Hope bertanya-tanya: apakah dia berada di jalan yang tepat dengan mengejar profesionalisme masa kini? Apakah ada jalan yang lebih baik baginya?
Dia lalu teringat dengan Falun Dafa dan menyadari bahwa itu adalah petunjuk dari Guru, pencipta Falun Dafa. Dia merasa pilihannya sungguh jelas yakni kembali berkultivasi. Dia melepaskan pikiran negatifnya, bergabung dengan kelompok praktisi setempat, dan kembali bergabung dalam Tian Guo Marching Band. Dia menjelaskan, “Berjalan di jalur yang diatur oleh Guru, saya merasa produktif dan percaya diri. Berbeda dengan pencapaian dalam masyarakat pada umumnya. Ada perasaan nyaman, karena saya kembali ke jalur yang melangkah menuju dewa.”
Sebagai seorang pemain flute profesional, Hope secara sukarela mengoordinasi pemain flute lainnya. Dia lalu diberi tanggung jawab lebih banyak dan juga memberikan masukan bagi tim di bagian alat musik lain. Selama dua tahun tersebut, dia juga mengalami pasang surut. Namun, dengan mempelajari ajaran Falun Dafa, dia belajar mencari ke dalam dan menjadi tanpa pamrih.
Hope akhirnya menjadi pengurus marching band untuk beberapa pertunjukan di dalam ruangan. Sebagai orang dengan kepribadian tertutup yang hanya memiliki sedikit pengalaman dan kemampuan memimpin, ini adalah pembelajaran besar baginya. Selain rasa takut, dia juga menemukan keterikatan pada kebencian, kenyamanan dan ego. Dengan belajar ajaran Falun Dafa, dia terus-menerus membuat kemajuan. Dorongan dari praktisi lain juga membantunya mendapat kekuatan dari Dafa dan keampuhan dari mencari ke dalam.
Hope berkata dia sangat berterimakasih atas kesempatan kultivasi yang diatur oleh Guru. Dia berkata, “Saat saya sanggup melepas keterikatan dan konsep manusia biasa, saya bisa merasakan diri sedang meningkat dan semakin mendekati kriteria Dafa.”
Proses Peningkatan
Li Fan [wanita] berasal dari Melbourne, Australia. Dia setuju bahwa kegiatan Tian Guo Marching Band sangat erat berhubungan dengan kultivasinya.
Li berkata, “Sangat penting bagi saya untuk melepaskan konsep manusia biasa. Sebagai praktisi yang berkultivasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, situasinya akan berubah begitu kita benar-benar mengasimilasikan diri dengan ajaran Falun Dafa serta mencari ke dalam. Begitu saya memiliki pemikiran tersebut, saya bisa merasakan seluruh pori-pori saya terbuka. Suara dari alat instrumen saya sendiri serta suara dari keseluruhan tim juga terbuka. Seakan-akan saya adalah partikel Dafa dan medan energi keseluruhan sangat kuat, melenyapkan substansi buruk dan menyelamatkan orang.”
Li menambahkan, “Saya merasa sangat beruntung menjadi anggota Tian Guo Marching Band.” Dia merasa tersentuh dengan peningkatan dalam kultivasi saat bekerja sama dengan praktisi lain. Li merasa sangat bersyukur kepada Guru atas kesempatan berharga ini.
Melepaskan Konsep
Xu [wanita] berasal dari Taiwan dan bermain alat musik flute. Dia menemukan tantangan terbesar bagi orang dewasa belajar memainkan alat musik adalah rasa keras kepala dan konsep mereka. Dia berkata, “Saya belajar bermain flute untuk menyelamatkan orang. Jadi semua konsep manusia mengganggu yang terkumpul sejak dulu harus dilepaskan, termasuk karma pikiran saya.”
Setelah mengenali masalah ini, dia mendapati lebih mudah meningkatkan keterampilan teknisnya. Xu menjelaskan, “Sekarang, saya memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang bagian yang sering Guru ingatkan atau hal-hal yang saya abaikan di masa lalu. Saya dulu menilai sesuatu dengan cara ini atau itu. Sekarang tampaknya banyak konsep saya sebelumnya salah.”
Xu berkata, “Kejadian apapun yang dialami praktisi tidak ada yang kebetulan. Efek dari pertunjukan Tian Guo Marching Band sangat erat hubungannya dengan sikap kita, pemahaman kita tentang proyek ini, serta kultivasi kita. Termasuk terus-menerus belajar, bertahan, dan mengatasi gangguan.”
Menempuh Jalan dengan Baik
Zhao [wanita] telah berlatih Falun Dafa selama 25 tahun dan dia banyak memiliki pengalaman kultivasi setelah bergabung dengan Tian Guo Marching Band. Dari belajar notasi musik hingga gagal dalam ujian, dari peningkatan teknis hingga menerobos hambatan, dia memiliki banyak pengalaman, ada yang asam dan manis. Dia berkata, “Saya hanya partikel kecil dari marching band, namun saya selalu mengupayakan yang terbaik untuk berkontribusi. Saya senang menjadi bagian dari tim dan selalu berterimakasih kepada Guru.”
Satu pawai yang sangat dia ingat adalah pawai anti-ekstradisi di Hong Kong yang diikuti oleh 550.000 penduduk Hong Kong. Zhao berkata, “Kami berada di tengah-tengah pawai dan bisa mendengar sorakan serta tepuk tangan sepanjang jalan. Sebagian penonton juga menyerukan untuk ‘mengakhiri PKT’ (Partai Komunis Tiongkok). Saya tahu mereka sangat menyukai Tian Guo Marching Band kami.”
Zhao berkata dia tidak tahu berapa banyak waktu tersisa untuk berkultivasi, namun dia tahu misinya sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dan membantu Guru menyelamatkan orang. Dia berkata, “Ini seperti PR bagi saya dan saya akan melakukannya dengan baik.”