(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Huludao, Provinsi Liaoning diterima di Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada 23 Juni 2022, untuk menjalani masa tahanan karena keyakinannya pada Falun Gong. Menurut keluarga Zhang Fengzhi, ia dihukum dua tahun.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang berdasarkan kepada Sejati, Baik, dan Sabar. Falun Gong telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Zhang, 65, ditangkap pada 20 Oktober 2021, karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong dan mendistribusikan kalendar dengan informasi tentang Falun Gong. Ia ditahan di Pusat Penahanan Huludao sebelum dipindahkan ke penjara.
Lebih dari 23 tahun ini, Zhang telah berulang kali menjadi target karena tidak melepaskan keyakinannya. Tepat setelah penganiayaan dimulai pada 1999, ia ditahan selama sebulan oleh pemerintah kota dan didenda 500 yuan.
Ia pergi ke Beijing untuk mengajukan protes damai atas haknya berlatih Falun Gong pada 2000 dan ditangkap. Polisi menahan dirinya selama 30 hari dan memeras 400 yuan darinya. Mereka memborgol tangannya ke pipa pemanas dan membuatnya kurang tidur. Mereka menertawakannya, berkata, “Bukankah anda berlatih Sejati-Baik-Sabar? Ini saatnya anda untuk bersabar.”
Selama beberapa bulan berikutnya, Zhang ditangkap enam kali dan dipaksa membayar 2,000 yuan. Ia juga diberikan masa kerja paksa satu tahun. Ketika ia dibebaskan dari Kamp Kerja Paksa Masanjia pada 2001, polisi merampas 500 yuan lagi darinya dan menyita buku-buku Falun Gong miliknya.
Zhang ditangkap lagi pada September 2002 dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Xingcheng selama 17 hari. Ia diperintahkan untuk menonton video propaganda yang menodai Falun Gong dan menuliskan pernyataan untuk melepaskan Falun Gong.
Sejak 2003, pihak berwenang setempat sering melecehkan Zhang di rumah, terkadang memanjat pagarnya untuk mendobrak pintu di tengah malam.
Informasi kontak pelaku:
Li Zuoren (李作仁), kepala Kantor Polisi Nuanchitang: +86-15541831666, +86-18698969111, +86-429-4970040