(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum dan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok di Vancouver pada 10 Juli 2022. Mereka mengenang rekan-rekan praktisi yang meninggal selama 23 tahun akibat penganiayaan panjang Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan menyerukan upaya bersama untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok.
Praktisi berdiri dengan tenang, mengenakan kemeja kuning dan memegang spanduk. Saat acara berlangsung, praktisi duduk dan memegang lilin untuk mengenang praktisi yang meninggal karena penganiayaan PKT. Adegan itu serius.
Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Konsulat Tiongkok pada 10 Juli 2022.
Praktisi Falun Gong memegang spanduk dalam rapat umum di depan Konsulat Tiongkok pada 10 Juli.
Nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok di Vancouver pada 10 Juli 2022.
PKT memprakarsai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999, dan selama 23 tahun praktisi Falun Gong dengan damai menentang penganiayaan.
Praktisi Zhang Su, perwakilan dari Himpunan Falun Dafa Kanada, berbicara selama rapat umum. Dia berkata, “Bukti luas menegaskan bahwa penganiayaan terhadap Falun Gong tetap menjadi kampanye paling serius dan kejam terhadap sebuah kelompok di Tiongkok saat ini.”
Zhang Su, perwakilan dari Himpunan Falun Dafa Kanada, berbicara selama rapat umum pada 10 Juli.
“Dan untuk menutupi kejahatan, PKT memanipulasi komunitas internasional untuk tidak peduli dengan kebrutalan terhadap praktisi Falun Gong. PKT menggunakan uang, tekanan politik dan propaganda untuk menyerang Falun Gong. Di Kanada, agen PKT terus menyebarkan kebencian terhadap Falun Gong dan memberikan tekanan pada semua tingkat pejabat pemerintah agar membuat mereka tetap diam tentang penganiayaan.”
Dia berkata bahwa PKT tidak hanya menargetkan Falun Gong tetapi juga menantang hati nurani setiap orang yang melihatnya.
Zhang berkata, “Kami meminta Pemerintah Kanada untuk menuntut pembebasan semua tahanan hati nurani Falun Gong, termasuk warga negara Kanada Sun Qian dan kerabat dari 11 warga negara Kanada lainnya, dan mengecam penganiayaan PKT yang sedang berlangsung terhadap Falun Gong. Kami meminta Pemerintah Kanada untuk memberikan sanksi kepada pejabat PKT yang melanggar hak asasi manusia.”
Dennis Watson adalah seorang blogger Kanada terkenal yang telah mendukung upaya praktisi Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan selama bertahun-tahun. Pada rapat umum dia mengatakan Falun Gong adalah kelompok orang yang sangat baik, tetapi dianiaya secara tidak wajar oleh PKT. Dia mengatakan PKT telah berbohong, jadi orang Kanada harus mengakui kebohongan PKT yang mengerikan dan tidak ditipu oleh Partai.
Saksi Penganiayaan
Banyak praktisi Falun Gong yang menghadiri acara 10 Juli telah mengalami penganiayaan di Tiongkok secara langsung. Alice Zheng adalah salah satunya.
Zheng, berusia 80-an, adalah mantan insinyur senior di sebuah perusahaan milik asing di Beijing. Sebelum berlatih Falun Gong, dia memiliki banyak masalah kesehatan. Meskipun dia mencari perawatan medis dalam waktu yang lama, dia masih tidak bisa menghilangkan rasa sakit atau penyakitnya.
Pada November 1995, Zheng mulai berlatih Falun Gong dan menyadari bahwa dia harus mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang yang benar-benar baik. Dia telah berlatih sejak itu.
Zheng berkata, “Dalam waktu kurang dari setengah tahun, penyakit kronis itu hilang tanpa pengobatan. Saya benar-benar senang karena bebas dari penyakit. Sudah hampir 30 tahun sekarang, dan saya tetap sehat dan penuh energi.”
Zheng ingat melakukan latihan di Taman Zhongshan Beijing sebelum penganiayaan. Dia mengatakan ada beberapa tempat latihan di taman. Pejabat senior dan rombongan satpam melewati mereka setiap pagi untuk jalan-jalan. Suatu ketika, seorang pejabat dari kantor urusan luar negeri Pemerintah Kota Beijing menemani walikota Kuwait untuk mengamati mereka melakukan latihan.
Setelah 20 Juli 1999, ketika PKT mulai menganiaya Falun Gong, Zheng tidak dapat memahami mengapa dia tidak diizinkan untuk berlatih gerakan yang sangat bermanfaat baginya.
Pada 22 Juli 1999, dia dan teman-temannya menuju ke kantor petisi untuk membela Falun Gong, tetapi mereka dihentikan oleh polisi sebelum mereka tiba di sana. Praktisi ditahan sepanjang hari, tanpa air atau makanan. Petugas polisi mengancam mereka dan mengancam anggota keluarga dan anak-anak mereka untuk menekan praktisi agar melepaskan keyakinan mereka.
Pada pagi hari 23 Juli 1999, belasan kendaraan militer yang sarat dengan polisi bersenjata tiba di tempat latihan di Taman Zhongshan. Tentara melompat keluar dari kendaraan dan berteriak pada praktisi Falun Gong, memerintahkan mereka untuk pergi. Zheng tidak lagi dapat berlatih secara terbuka di luar ruangan.
Dia berkata, “Jiang Zemin (mantan kepala PKT) memanipulasi media untuk menjebak Falun Gong dan menipu orang dengan kebohongan. Hal ini membuat ratusan juta orang mengembangkan prasangka dan kebencian terhadap Falun Gong. Falun Gong bermanfaat bagi masyarakat, mengajar ratusan juta orang untuk menjadi baik, menyembuhkan penyakit mereka, dan membuat mereka tetap bugar.
“Setelah berlatih Falun Gong, saya peduli dengan tetangga saya dan sering membersihkan toilet, tangga, dan koridor bersama. Tetangga saya ramah dan menghormati saya. Tepat setelah penganiayaan dimulai, tetangga saya meminta saya untuk berlatih di halaman kami. Kemudian, dia berkata saya harus berlatih hanya di rumah. Dan kemudian, dia mengancam akan melaporkan saya ketika saya memberinya materi informasi Falun Gong.”
Meskipun penganiayaan PKT menyebabkan Zheng sangat menderita, dia tidak pernah goyah dalam keyakinannya. Dia berlatih sudah 27 tahun.
Zheng berkata, “Saya mulai berlatih Falun Gong dengan keinginan untuk menyembuhkan penyakit saya dan tetap bugar. Melalui latihan lebih lanjut, saya secara bertahap memahami bahwa Falun Gong mengajarkan orang berasimilasi dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kultivasi yang sesuai dengan prinsip dapat menyehatkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Falun Gong mengajarkan praktisi untuk mencapai keadaan tanpa pamrih. Dalam masyarakat materialistis saat ini, Falun Gong adalah tanah suci. Jadi saya telah berlatih untuk meningkatkan ranah saya sedikit demi sedikit. Meskipun saya berusia 80-an, saya merasa memiliki pikiran yang cepat dan dapat berjalan dengan cepat. Berlatih Falun Gong adalah kebahagiaan terbesar saya.”
Praktisi Baru: Saya Berharap PKT Menghentikan Penganiayaan
Sydney Claremont adalah seorang mahasiswa di Universitas Pulau Vancouver. Kecemasan telah mempengaruhi kehidupan dan studinya, dan ibunya sangat mengkhawatirkannya. Seorang rekan dari ibunya merekomendasikan Falun Gong kepada mereka dan dia membawa putrinya ke taman untuk berlatih setiap minggu.
Claremont berkata, “Melakukan latihan sangat membantu mengurangi kecemasan saya. Saya merasa lebih bisa mengendalikannya sekarang, dan saya lebih percaya diri. Saya merasa nyaman, terutama ketika saya memejamkan mata dan bermeditasi bersama dengan musik latihan.”
Claremont berharap rezim PKT akan menghentikan penganiayaan dan mengizinkan kebebasan berkeyakinan di Tiongkok.
Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiayanya?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada 20 Juli 1999, mengeluarkan perintah untuk melarang latihan tersebut.
Di bawah arahan pribadi Jiang Zemin, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi keamanan di luar kerangka hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan, dan satu-satunya fungsinya adalah untuk melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.