(Minghui.org) Praktisi setempat berkumpul untuk yala lilin di depan Konsulat Tiongkok di Los Angeles pada tanggal 18 Juli 2022, untuk mengenang ribuan praktisi yang meninggal selama 23 tahun penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.
Rapat umum diadakan sebelum nyala lilin, dan beberapa praktisi Falun Gong berbicara tentang penganiayaan brutal Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka menyerukan pembebasan praktisi di daratan Tiongkok dan menuntut agar para pelaku penganiayaan dibawa ke pengadilan.
Praktisi Falun Gong dari wilayah Los Angeles mengadakan nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok di Los Angeles pada tanggal 18 Juli 2022.
Profesor Yingnian Wu, juru bicara Himpunan Falun Dafa di Los Angeles, mengatakan bahwa sifat jahat dan diktator PKT berarti tidak dapat mentolerir sekelompok orang yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Profesor Wu mengatakan bahwa menurut statistik yang tersedia dari Minghui.org, 4.828 praktisi Falun Gong telah dipastikan meninggal selama penganiayaan sejak tanggal 20 Juli 1999. Pada paruh pertama tahun ini saja, 92 praktisi Falun Gong meninggal karena penganiayaan, dan sedikitnya 2.707 praktisi Falun Gong diculik dan diganggu.
Dia berkata, “Bahkan jika kelompok orang ini adalah orang-orang baik dan jujur yang berlatih Sejati-Baik-Sabar, PKT tidak akan mentolerirnya. Ini ditentukan oleh sifat jahat dan diktator PKT.”
Profesor Yingnian Wu, juru bicara Himpunan Falun Dafa di Los Angeles
Profesor Wu berkata bahwa penganiayaan telah meluas ke orang lain di daratan Tiongkok. Misalnya, ribuan orang yang baru-baru ini menuntut bank mengembalikan simpanan mereka di Zhengzhou Provinsi Henan, mereka ditekan dengan kejam oleh PKT. Situasi serupa akan semakin sering terjadi pada rakyat Tiongkok. Profesor Wu mengimbau setiap orang Tionghoa untuk mempelajari kebenaran tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, dan pada saat yang sama, membantu dan mendukung upaya praktisi Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan.
Keluarga Hancur Karena Penganiayaan
Xinhua Dong, seorang penduduk Los Angeles, adalah salah satu dari ribuan praktisi yang keluarganya hancur karena penganiayaan.
Xinhua memiliki keluarga besar yang bahagia sebelum penganiayaan dimulai. Ibunya telah mendapatkan kembali kesehatannya karena berlatih Falun Gong. Penyakit rematik ibunya, tekanan darah tinggi, dan vertigo telah sembuh. Ketujuh saudara laki-laki dan perempuannya mulai berlatih dan berkultivasi satu demi satu, dan masing-masing menikmati keluarga bahagia mereka sendiri. Tetapi setelah penganiayaan terhadap Falun Gong diluncurkan, keluarga mereka dihancurkan.
Xinhua Dong memegang papan bertuliskan "Segera, lepaskan adik saya Yiran Dong."
Xinhua berkata, “Kakak laki-laki tertua saya Xinran dibunuh karena penganiayaan. Saudara saya yang lain ditangkap dan ditahan di lembaga pencucian otak. Ibu saya meninggal karena ketakutan dan penderitaan.”
Adik laki-lakinya Yiran, yang adalah seorang insinyur di departemen teknis Departemen Kepolisian Kota Shenyang di Provinsi Liaoning, dipecat dari pekerjaannya, ditahan di kamp kerja paksa dua kali dan dipenjarakan sekali, dengan total tujuh setengah tahun. Dia menjadi sasaran penyiksaan, seperti pemukulan, penghinaan, dilarang tidur dan dipaksa berdiri untuk waktu yang lama di bawah terik matahari. Dia berubah dari pria paruh baya yang kuat menjadi pria tua kurus berambut putih hanya dalam tujuh setengah tahun.
Xinhua terus mengkhawatirkan saudara laki-lakinya setelah pembebasannya karena pihak berwenang setempat mengawasinya dan sering mengganggunya.
Xinhua memiliki pesan untuk mereka yang masih aktif melakukan penganiayaan dan penyiksaan terhadap saudara laki-lakinya Yiran, “Lihatlah situasi yang berubah dan berhentilah menganiaya Falun Gong. Berprasangka baik terhadap praktisi Falun Gong akan memastikan keselamatan diri dan keluarga anda.”
Menyerukan Diakhirinya Penganiayaan
Menyerukan segera pembebasan praktisi Falun Gong yang ditahan secara ilegal
Guoxiu Song, yang saat ini tinggal di Los Angeles, berbicara di rapat umum dan mengungkapkan rincian penganiayaan brutal terhadap tiga praktisi, Xuezhen Wang, Jiageng Zeng dan Xianming Lu di Kota Guangzhou, Tiongkok.
Xuezhen Wang, seorang pensiunan dari Administrasi Obat Provinsi Guangdong, dijatuhi hukuman empat tahun di Penjara Wanita Provinsi Guangdong oleh Pengadilan Distrik Guangzhou Haizhu pada tahun 2021. Dia sekarang berusia 78 tahun dan telah didiagnosis menderita hipertensi, penyakit tulang vertebra toraks dan lumbal, dan osteoartropati degeneratif dari tulang belakang lumbal. Dia mendapat perawatan medis di penjara.
Pada tanggal 10 Juli 2019 Zeng Jiageng, usia 80 tahun, lulusan South China University of Technology dan mantan insinyur senior Guangzhou Zhujiang Tire Co., Ltd, dipenjara di Pusat Penahanan No. 1 Guangzhou. Pada tanggal 28 Juli 2021 setelah dua kali sidang pengadilan, dia secara ilegal dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan didenda 10.000 yuan.
Xianming Lu, usia 55 tahun, seorang praktisi Falun Gong dari Distrik Liwan, Kota Guangzhou, ditangkap karena mengajukan petisi untuk Falun Gong di Beijing dan dipenjara di kamp kerja paksa selama dua setengah tahun di mana Lu menderita banyak siksaan , termasuk kurang tidur, tidak diberi untuk menggunakan toilet, kakinya diikat erat, dia dipaksa makan melalui selang di hidungnya, dan obat-obatan yang tidak diketahui dicampur ke dalam makanannya.
Dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Guangzhou Liwan setelah dia dibebaskan dari kamp kerja paksa. Setelah bertahun-tahun ditahan, disiksa, dan dipenjara secara ilegal, Lu menjadi sakit jiwa.
Song berkata bahwa apa yang terjadi pada ketiga praktisi Falun Gong ini hanyalah puncak gunung es karena PKT secara ketat menyensor informasi. Ada ribuan praktisi yang telah disiksa di penjara dan kehilangan nyawa mereka.
Hailun Li, kepala Pusat Pengunduran Diri dari PKT di Los Angeles, mengatakan bahwa praktisi Falun Gong telah membantu jutaan orang memahami sifat jahat PKT dan manfaat Falun Dafa. Praktisi Falun Gong juga selama 23 tahun berdiri dengan damai melawan penganiayaan. Pada tanggal 18 Juli 2022, hampir 400 juta orang Tiongkok telah menyatakan mundur dari Partai Komunis Tiongkok, Liga Pemuda, dan Perintis Muda di situs web The Epoch Times.
Sekarang semakin banyak pejabat dari seluruh dunia maju mengecam penganiayaan. Amerika Serikat telah mulai memberikan sanksi kepada pejabat senior PKT dan keluarga mereka yang telah berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.