(Minghui.org) Karena pandemi, kota saya dilockdown dari 11 Maret hingga 20 Maret 2022. Setiap rumah tangga hanya diizinkan keluar sekali setiap hari menggunakan kartu akses, dan penduduk harus mendaftar setiap kali mereka pergi. Akses bahkan dilarang di beberapa komunitas. Pembatasan membawa kesulitan tambahan bagi praktisi Falun Dafa untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang untuk menyelamatkan mereka. Namun, banyak praktisi terus melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan tanpa penundaan.
Guru Li Hongzhi berkata,
“…Pikiran lurus para pengikut kuat
Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit” (“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin II)
Pada 11 Maret, seorang praktisi menerima daftar 70 orang yang mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya. Tidak jelas kapan komunitas akan memulai lockdown, jadi dia segera naik taksi dan membawa daftar itu ke praktisi lain untuk diunggah. Kemudian dia pergi ke rumah sakit untuk mengantarkan kebutuhan sehari-hari dan menyetor uang untuk seorang praktisi yang dianiaya. Kota kami dilockdown pada jam 5 sore.
Pada hari yang sama, praktisi lain membeli sejumlah besar kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya dan dua rumah tangga lainnya, termasuk kerabat yang sakit dan cacat. Mengingat akan lebih sulit untuk bertemu orang-orang selama lockdown, dia memancarkan pikiran lurus pada siang hari dan bergegas keluar untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang di jalan. Pada malam hari, dia telah membantu 29 orang mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Itu adalah hasil terbaiknya selama bertahun-tahun. Guru Li (pencipta Dafa) pasti telah melihat hatinya karena telah menyelamatkan orang lain, jadi Guru mengatur banyak orang yang ditakdirkan kepadanya.
Memenuhi Tanggung Jawab Kami
Dua praktisi menemukan lubang di pagar besi, jadi mereka keluar untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang setiap hari. Praktisi lain bisa keluar selama lima hari. Ada sangat sedikit orang di jalan, jadi butuh beberapa jam sebelum dia melihat siapa pun. Namun, dia tidak berkecil hati, dan menyampaikan banyak pamflet dan membantu lebih dari 20 orang mundur dari PKT, termasuk seorang dokter yang berspesialisasi dalam penyakit menular.
Pada hari-hari ketika praktisi tidak diizinkan pergi, beberapa mencari kesempatan untuk mengklarifikasi fakta dan membagikan materi di komunitas mereka. Sementara yang lain menggunakan waktu untuk belajar Fa, atau membaca artikel berbagi praktisi lain. Belajar Fa bersama terus berlanjut terlepas dari berapa banyak orang yang datang. Kelompok yang berkumpul di rumah saya belajar Fa dan melakukan latihan setiap hari seperti biasa.
Di kelompok belajar Fa lainnya, praktisi tuan rumah mengira tidak ada yang akan datang, jadi dia mulai belajar sendiri ketika dia tiba-tiba mendengar ketukan di pintu. Seorang praktisi berusia 67 tahun telah berjalan lebih dari dua jam karena layanan bus dan taksi dibatalkan. Sepanjang jalan, dia menghafal Fa maupun mengklarifikasi fakta ketika dia bertemu orang-orang. Dia membantu 20 orang mundur dari PKT, yang benar-benar luar biasa karena hampir tidak ada orang di jalan.
Beberapa praktisi mengambil kesempatan karena harus tinggal di rumah dan menulis tentang pengalaman kultivasi mereka. Dalam 10 hari, seorang praktisi berusia 77 tahun menulis enam artikel tentang pengalamannya selain belajar Fa, melakukan latihan, memancarkan pikiran lurus, dan mengunggah daftar lebih dari 200 orang yang telah mundur dari PKT. Dia pikir dia hanya akan diizinkan pergi ke supermarket, tetapi begitu dia menyadari bahwa dia bisa pergi ke tempat lain, dia menggunakan setiap kesempatan untuk menyelamatkan orang. Dia kemudian kembali ke jalan sehari setelah lockdown dicabut.
Praktisi yang berkultivasi dengan rajin sangat sibuk. Mereka belajar Fa, melakukan latihan, memancarkan pikiran lurus, dan menyelamatkan orang setiap hari. Mereka tidak istirahat dan bahkan makan makanan yang sangat sederhana. Terutama para praktisi yang tinggal sendiri. Makanan Tahun Baru seorang praktisi terdiri dari mentimun dan semangkuk bubur. Bukannya praktisi tidak mampu membeli makanan, dia hanya tidak ingin membuang waktu untuk memasak.
Pada suatu hari ketika sekelompok praktisi setuju untuk bertemu, lima membawa daftar orang-orang yang mundur dari PKT, sementara yang lain membawa kartu memori dan drive USB yang menyimpan pernyataan serius dari praktisi yang kembali ke Dafa atau ajaran Guru.
Beberapa hari kemudian, seorang praktisi berseru, “Segera setelah lockdown berakhir, banyak praktisi datang ke rumah saya untuk mengunggah daftar orang-orang yang mundur dari PKT. Satu daftar berisi 59 nama, yang lain 23 nama, ada enam orang, dan yang lain 12 orang. Jelas bahwa praktisi tidak tinggal diam selama lockdown!”
Sehari setelah lockdown dicabut, saya bertemu delapan praktisi yang juga sedang mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Saya telah mengalami situasi ini berkali-kali dan setiap kali saya sangat senang melihat ini. Guru bisa yakin. Cobaan ini telah memberi para praktisi kesempatan untuk menjadi dewasa. Masyarakat berada dalam kekacauan, tetapi para praktisi tidak mengubah niat awal mereka; mereka mengultivasi diri dan membantu Guru dengan menyelamatkan orang-orang dengan belas kasih.
Pada 23 Maret, saya dan seorang rekan praktisi bertemu dengan seorang wanita berusia 76 tahun yang sedang memungut sampah. Dia bertanya kepada saya, “Apakah anda seorang praktisi Falun Dafa? Apakah Guru anda masih di Amerika?” Ketika saya menjawab ya, dia bertanya, "Apakah Guru anda baik-baik saja?" Saya sedikit tersentuh. (Saya menangis beberapa kali saat menulis ini). Saya senang bahwa seorang yang bukan praktisi benar-benar peduli dengan Guru.
Saya mengatakan kepadanya, “Guru kami baik-baik saja. Dafa sekarang dilatih di seluruh dunia. Guru sangat dihormati dan disukai. Tidak hanya praktisi yang mengirim ucapan selamat kepada Guru pada hari libur dan hari ulang tahun Guru, tetapi politisi dari Amerika Serikat dan banyak negara lain juga mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas Guru yang memperkenalkan Dafa kepada dunia.” Wanita itu berkata bahwa dia tahu latihan itu baik dan mengajarkan orang untuk melakukan perbuatan baik; mantan pemimpin PKT Jiang Zemin yang harus disalahkan atas penganiayaan tersebut. Dia dengan mudah setuju untuk mundur dari organisasi PKT. Dia kemudian meraih kerah mantel saya dan meminta saya untuk berhati-hati.
Melihat rambut acak-acakan wanita lanjut usia itu dan tubuh gemetar, hati saya sedih karena orang-orang Tiongkok begitu berharga dan menyedihkan. Jika praktisi tidak menyelamatkan mereka, siapa lagi yang peduli? Rekan-rekan praktisi, rajinlah! Selamatkan sebanyak mungkin orang, dan selamatkan mereka dengan cepat!