(Minghui.org) Saya pergi dengan Liu [wanita] untuk membeli kue setelah belajar Fa bersama di bulan Mei. Kami mengklarifikasi fakta kepada pria muda penjual kue itu, dan membantunya mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemudanya. Kami juga memberinya drive USB klarifikasi fakta dan kartu informasi Dafa. Dia menerima semuanya.
Kami kemudian pergi ke toko untuk membeli buah. Saya hendak membeli beberapa buah ketika Liu meminta saya untuk menunggu sampai dia mengambil kartu keanggotaannya dari rumah. Saya berjalan-jalan di sekitar toko dan mengklarifikasi fakta kepada beberapa staf yang ada di sana, dan membantu salah satu dari mereka mundur dari PKT. Liu kemudian kembali dengan kartunya.
Saya memperlakukan Liu sebagai teman yang sangat dekat. Tanpa berkata apa-apa, saya mulai memilih buahnya. Segera setelah selesai, kasir menimbangnya, dan Liu memasukkannya ke dalam kantong plastiknya untuk menghemat biaya tas. Setelah selesai, dia menggunakan kartu keanggotaannya untuk membayarnya. Saya menggunakan semua uang di kartunya dan tidak terlalu memikirkannya.
Hanya setelah dia mengingatkan bahwa saya masih memiliki saldo yang harus dibayar, saya menyadari tidak mengikuti prinsip-prinsip Dafa. Betapa kuatnya keterikatan pada keegoisan! Untuk pemegang kartu anggota, seseorang berhak mendapatkan potongan harga. Tapi saya bukan anggota, jadi saya tidak berhak memakainya. Karena saya menghabiskan semua yang ada di kartunya, dia tidak mempunyai apa-apa lagi dan tidak bisa membeli apa pun sendiri.
Saya ingat dengan apa yang Guru katakan,
“Saya masih ingin memberi tahu kepada kalian, sebenarnya watak hakiki kalian yang dahulu dibangun atas dasar egois dan kepentingan diri sendiri, mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan mementingkan diri sendiri.” (“Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran, Petunjuk Penting Gigih Maju I)
Saya malu, dan hati saya menjadi tidak enak. Saya mencari ke dalam dan menemukan beberapa keterikatan. Kemudian, saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan semuanya dari akarnya. Saya juga berhati-hati memeriksa diri sendiri.
Mulai tanggal 10 Mei, gejala penyakit saya mulai muncul. Ketika saya mengalami rintangan seperti ini sebelumnya, saya dapat mengatasinya dengan memancarkan pikiran lurus. Tapi, setelah saya berulang kali melakukan itu, peningkatan saya sangat minim.
Ketika Liu pergi ke tempat belajar Fa bersama dan memperhatikan kondisi saya, dia meminta saya untuk melafalkan Fa lebih banyak sehingga saya dapat berasimilasi dengan Fa. Selain itu, dia mendorong saya untuk melakukan lebih banyak meditasi duduk, dan juga memancarkan pikiran lurus lebih intensif.
Dia masih mengkhawatirkan saya setelah kembali ke rumah dan memutuskan untuk datang menemui saya di malam hari. Melihat bahwa saya telah mengendur dan tidak ingin menghadapi kesulitan, dia melakukan meditasi duduk bersama saya. Sampai keadaan saya berubah menjadi lebih baik, dia kembali ke rumahnya. Di rumah, dia masih membantu saya memancarkan pikiran lurus.
Berkat penguatan Guru, didorong dan dibantu oleh Liu, pikiran lurus saya menjadi lebih kuat. Setelah selesai memancarkan pikiran lurus pada tengah malam, saya melakukan meditasi duduk selama tiga jam. Kemudian, saya membuat terobosan dan mengatasi kesengsaraan ini.
Setelah menyadari kondisi kultivasi saya yang tidak gigih, saya mencari ke dalam, tetapi tidak dapat menemukan keterikatan mendasar saya. Apakah perbuatan saya ketika keluar dengan Liu telah menjadi akar penyebab masalah pada kultivasi saya? Gurulah yang mengatur agar dia datang dan membantu saya meningkat.
Setelah makan malam, saya membuka buku Falun Dafa, dan bagian Fa berada tepat di depan saya. Guru berkata,
“Anda sekalian masih ingat, saya sering mengatakan kepada kalian sebuah ucapan, pengikut Dafa dalam melakukan hal apa saja haruslah pertama-tama memikirkan orang lain. Setiap kali ketika terjadi sebuah masalah, atau muncul suatu keadaan, sekalipun sebuah masalah kecil, pikiran pertama saya adalah memikirkan orang lain terlebih dahulu, karena sudah menjadi kebiasaan, saya seyogianya memikirkan orang lain terlebih dahulu.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Boston Tahun 2002,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 2)
Air mata saya berlinang, dan merasa telah mengecewakan Guru dan Dafa. Saya juga kasihan pada makhluk hidup di ruang dimensi saya. Saya gagal memenuhi harapan Guru dan membuat Guru mengkhawatirkan saya lagi.
Saya selalu merasa kultivasi saya tidak gigih, dan tidak memiliki kekuatan untuk rajin, terlepas dari kenyataan bahwa saya belajar Fa, melakukan latihan, memancarkan pikiran lurus, dan mengklarifikasi fakta. Tetapi saya tidak berkultivasi dengan gigih.
Di masa lalu, Guru mencoba memberikan pencerahan kepada saya dalam mimpi. Ada pohon plum besar yang penuh dengan daun. Tampaknya akan ada banyak buah di sana, tapi tidak ada di bawah daun. Meskipun saya mencoba menjelaskan masalahnya, saya tidak mendapatkan petunjuknya. Setelah mengalami masalah besar dalam kultivasi saya, barulah saya menyadari keseriusan masalah tersebut.
Saya belajar Fa sebentar. Kemudian, saya bermimpi. Ada sebuah tempat pemandian besar. Liu dan saya pergi ke sana. Tapi bukannya mandi, dia membersihkan kamar mandi untuk saya. Saya malu. Bagaimana saya bisa membiarkan dia melakukan itu? Setelah bangun, saya menyadari bahwa dia telah membantu saya membersihkan debu. Terima kasih, Liu, atas bantuan tanpa pamrih anda!
Pada pagi hari tanggal 13 Mei, ketika melakukan latihan kedua, saya tidak dapat menahan air mata. Perasaan sedih dan senang bercampur aduk. Saya merasa sedih karena tidak mengultivasi diri dengan baik dan Guru mengkhawatirkan saya. Saya merasa telah mengecewakan Guru. Kegembiraan itu datang dari kenyataan bahwa saya tidak akan terus lalai, sebaliknya, saya akan rajin, bangkit dan memperbaiki diri!
Sampai memulai meditasi duduk, saya masih menangis. Setelah selesai memancarkan pikiran lurus pada pukul 6 sore, saya berlutut di depan potret Guru dan membuat permohonan: Hari ini tanggal 13 Mei, menandai awal dari kultivasi saya yang gigih!
Selama lebih dari 20 tahun berkultivasi, setiap langkah peningkatan saya hanya mungkin terjadi dengan perlindungan Guru. Saya dapat membalas belas kasih Guru hanya dengan berkultivasi dengan gigih, mematut setiap pikiran dan tindakan saya berdasarkan persyaratan Fa untuk mengultivasi diri dengan baik. Saya akan menghargai kesempatan berharga ini, melakukan tiga hal dengan baik, sehingga Guru tidak terlalu mengkhawatirkan saya.
Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi yang telah membantu saya!