(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa melakukan peragaan latihan, klarifikasi fakta tentang Falun Dafa, dan mengumpulkan tanda tangan untuk petisi mereka pada sore hari tanggal 28 Agustus dan 3 September 2022 di Place d'Italie di Paris.
Kota Paris dibagi menjadi 20 arondisemen municipaux, distrik administratif, lebih sederhana disebut sebagai arondisemen. Place d'Italie di arondisemen ke-13 Paris. Lokasi ini adalah tempat Pecinan berada. Di sekitar Lapangan Italia terdapat pusat komersial besar dan toko-toko Asia.
Tempat di mana praktisi Falun Dafa mengadakan acara mereka tepat di seberang pusat komersial. Selama akhir pekan, banyak orang akan pergi ke pusat komersial untuk berbelanja.
Banyak orang tertarik dengan peragaan latihan Falun Dafa. Banyak dari mereka menyukai budaya Tiongkok dan menyatakan keinginan mereka untuk belajar dan berlatih Falun Dafa. Ketika orang-orang mendengar bahwa praktisi Falun Dafa dianiaya di Tiongkok hanya karena mereka mengikuti prinsip Sejati, Baik dan Sabar, mereka tidak dapat mempercayainya. Banyak yang menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungan mereka kepada praktisi Falun Dafa, mengungkapkan harapan mereka bahwa penganiayaan akan segera berakhir.
Praktisi Falun Dafa memperagakan latihan di Lapangan Italia di Paris.
Orang yang lewat melihat papan informasi Falun Dafa dan berbicara dengan praktisi Falun Dafa di depan pusat komersial di Lapangan Italia
Orang-orang menandatangani petisi untuk mendukung praktisi Falun Dafa dalam upaya mereka untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Seniman Egheseussen Mansour berkata, “Penganiayaan membuat orang khawatir. Orang-orang tidak berhenti berkultivasi dan terus memperjuangkan keyakinan mereka karena tidak ada yang salah dengan itu. Sebaliknya, keyakinan mereka bermanfaat bagi praktisi, orang lain dan juga masyarakat. Ini adalah poin yang sangat penting."
Belajar tentang Falun Dafa: Orang-orang Mengungkapkan Dukungan Mereka untuk Praktisi
Farida adalah seorang perawat. Ketika dia mengetahui tentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Falun Dafa, bahkan sampai pengambilan organ mereka dari praktisi yang masih hidup, dia menjadi sangat khawatir.
“Di saat seperti hari ini,” katanya, “tahun 2022, ini adalah hal yang sangat menakutkan dan mengerikan. Tidak ada yang berhak melakukan hal seperti itu kepada orang lain. Tidak normal menundukkan seseorang, tidak normal memaksa seseorang menjadi budak, tidak normal merampas kebebasan seseorang dan tidak normal menyiksa seseorang dengan cara yang begitu kejam. Selama itu bertentangan dengan keinginan orang itu, itu tidak normal. Memanen organ seseorang untuk dijual demi keuntungan ekonomi, saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak bisa berkata-kata tentang itu. Saya benar-benar patah hati.”
Dia berpikir bahwa setiap orang harus terlibat, "Pada saat ini, semua orang harus tahu, dan menunjukkan kepedulian, untuk masalah ini!"
Dia melanjutkan dengan lebih spesifik, “Berada di sini dan memberi tahu kami tentang kekejaman ini – terima kasih untuk kalian semua, terima kasih telah mengatur acara ini. Saya baru mengetahui tentang masalah ini. Kita harus bersatu, dan harus memberi tahu orang-orang tentang itu, tidak peduli melalui saluran apa, kita harus menyebarkan informasi ini.”
Dia berterima kasih kepada para praktisi Falun Dafa, dan mengungkapkan harapan bahwa mereka dapat mempertahankan keberanian dan kegigihan mereka.
Catherine telah bekerja di industri telekomunikasi selama lebih dari 40 tahun dan dia sangat menyukai budaya Tiongkok. Dia berkata bahwa dia pernah memiliki kesempatan untuk bekerja di Hong Kong, dan diberi tahu tentang penganiayaan.
“Di sana,” katanya, “Saya menghadiri pameran foto di mana banyak foto dipamerkan. Foto-foto ini semuanya menunjukkan apa yang terjadi di Tiongkok, penyiksaan kejam di penjara, dan sebagainya. Semua ini belum pernah terlihat di media Eropa dan orang-orang tidak mengangkat topik seperti itu. Ini karena bisnis mereka. Ketika kita semua tenggelam ke dalam bisnis, kita mengabaikan segalanya. Ini dilakukan dengan sengaja.”
“Pemerintah komunis Tiongkok menganiaya rakyat Tiongkok melalui penyiksaan kejam, dan melanjutkan kediktatoran otokratis mereka. Ini memalukan dan kami merasa malu.” Catherine mendukung Falun Dafa. Dia bertanya apa yang bisa dia lakukan karena dia tinggal di Prancis. Dia berpikir bahwa berkultivasi Falun Dafa sangat penting dan dia juga ingin berkultivasi Falun Dafa. Oleh karena itu, dia menanyakan alamat tempat latihan di Paris, dan juga informasi tentang situs web Falun Dafa.
Anne adalah seorang guru sekolah menengah yang mengajar mata pelajaran seperti bisnis, ekonomi, dan hak asasi manusia. Dia berkata, “Penganiayaan benar-benar mengkhawatirkan. Menahan orang dengan pandangan politik yang berbeda, dan keyakinan agama yang berbeda tidak dapat ditoleransi. Melihat orang tidak punya pilihan selain meninggalkan negara asalnya, karena dibatasi, kita hanya bisa menghela nafas dan merasa menyesal. Kata-kata tidak berdaya.”