Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Helsinki, Finlandia: Menyerukan Perhatian pada Penganiayaan Selama 23 Tahun di Tiongkok di Depan Gedung Parlemen

25 Sep. 2022 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Finlandia

(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa berkumpul di depan Gedung Parlemen di Helsinki pada tanggal 6 September 2022 untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Sejak penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, sejumlah besar praktisi telah ditahan, disiksa, dan dibunuh karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar. Beberapa dari mereka menjadi korban pengambilan organ paksa yang disetujui negara oleh PKT.

Banyak spanduk dipajang di halaman dengan tulisan seperti “Falun Dafa baik,” “Hentikan Pengambilan Organ Secara Paksa di Tiongkok,” dan “Tolak Partai Komunis Tiongkok dan Hentikan Penganiayaan Brutal.” Potret praktisi yang kehilangan nyawa karena penganiayaan di Tiongkok dipajang di samping petak bunga di pinggir jalan. Banyak orang yang lewat mengambil brosur, berbicara dengan praktisi, dan menandatangani petisi.

Praktisi memajang spanduk di depan Gedung Parlemen di Helsinki, Finlandia

Setelah berbicara dengan praktisi, orang-orang menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok.

Ini adalah hari pertama anggota parlemen kembali ke kantor setelah liburan musim panas. Seorang petugas polisi yang bertugas mengatakan ada juga kegiatan dari kelompok lain, tetapi acara praktisi selalu sangat damai.

Dukungan dari Anggota DPR

Matti Semi, anggota parlemen (MP) sejak tahun 2015 melihat aktivitas praktisi dalam perjalanannya ke tempat kerja. Dia berhenti dan langsung menandatangani petisi.

Saat dia berbicara dengan praktisi, seorang wanita bertanya apa yang sedang terjadi. “Pengambilan organ secara paksa terjadi di Tiongkok,” jawab Semi.

“Apa yang PKT lakukan terhadap organ itu? Menjualnya demi uang?” dia bertanya. “Ya,” kata Semi sambil mengangguk. Wanita itu terkejut dan mulai membaca materi.

Ketika mereka pergi, mereka berterima kasih kepada praktisi dan mendorong praktisi untuk terus berusaha.

Kebrutalan yang Melampaui Imajinasi

Seorang siswa bernama Lova datang dengan sepeda dan setelah berbicara dengan praktisi, menandatangani petisi. Dia mengatakan prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah nilai penting dan berlaku untuk semua orang. Terutama selama pandemi, orang-orang ketakutan dan khawatir, sehingga hampir tidak memikirkan hal ini.

Lova menandatangani petisi.

Dia mengatakan bahwa PKT memalukan jika menindas kelompok damai seperti itu dan hanya rezim totaliter yang akan melakukan hal seperti ini. Rupanya PKT takut orang akan memiliki pemikiran independen dan mengetahui fakta. Faktanya, dari insiden-insiden ini orang akan tahu bahwa PKT berbohong dan mereka tidak mau mendengarkan rezim.

Pengambilan organ secara paksa, khususnya, memang mengejutkan. “Saya tidak tahu harus berkata apa karena kebrutalan itu di luar imajinasi,” katanya. “Tetapi saya tahu sifat PKT.” Dia berterima kasih kepada praktisi karena telah menyelenggarakan acara yang luar biasa dan membantu orang-orang mengetahui apa yang terjadi di Tiongkok.

Semakin Buruk Penganiayaan, Semakin Banyak Pendukungnya

Penduduk setempat Mikael mengatakan dia menerima pamflet dari seorang praktisi selama Festival Desa Dunia di Helsinki musim panas ini. Setelah dia dan istrinya membaca informasi itu, dia mengambil beberapa materi lagi dan membacanya.

Dia tidak mengerti mengapa PKT menganiaya kelompok damai seperti Falun Dafa. Dia tertarik dengan situasi hak asasi manusia di Tiongkok, melakukan penelitian dan mengetahui apa yang dikatakan praktisi benar. Tidak peduli apakah itu praktisi Falun Dafa, orang Tibet atau kelompok minoritas lainnya, mereka semua berhak mendapatkan kebebasan. Itu sebabnya dia menandatangani petisi.

Mikael menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Dia berharap lebih banyak orang di komunitas internasional dapat membantu dengan ini. Setelah membaca spanduk yang dipasang oleh praktisi dan melihat latihan bersama, dia mengatakan upaya damai praktisi untuk mengekspos rezim totaliter PKT menunjukkan kekuatan dari kebaikan, “Anda (praktisi) tidak akan dikalahkan,” imbuhnya.

Melihat kembali sejarah, Mikael berkata, “Semakin parah penganiayaan, semakin banyak orang akan memahami fakta dan mendukung tujuan yang benar. Artinya, saat PKT mengintensifkan penganiayaan terhadap Falun Dafa, banyak orang akan mengetahui fakta dan berdiri untuk mendukung praktisi yang tidak bersalah,” katanya.

Pada akhirnya, dia mengucapkan kata-kata Sejati-Baik-Sabar sangat baik, dan itulah yang dibutuhkan masyarakat kita.