(Minghui.org) Hari besar, seperti perayaan tahunan Festival Pertengahan Musim Gugur yang jatuh pada tanggal 10 September ini, seharusnya membawa kegembiraan bagi orang-orang. Namun, ada sekelompok orang di Tiongkok yang belum bisa menikmati reuni keluarga dan kebahagiaan hanya karena keyakinan mereka. Mereka adalah praktisi Falun Gong.
Sejak penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada bulan Juli 1999, ratusan ribu praktisi telah diganggu, ditangkap, ditahan, disiksa, dan bahkan organ mereka diambil. Akibatnya, keluarga yang tak terhitung jumlahnya telah terpisah. Beberapa keluarga tidak akan pernah bersatu kembali untuk merayakan hari besar.
Salah satunya adalah seorang praktisi Falun Gong yang saya kenal secara pribadi. Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, dia meninggal setelah disiksa di penjara. Hari-hari bahagia keluarganya telah menghilang, karena mereka berduka setiap hari besar.
Di bawah ini adalah beberapa kasus penganiayaan tambahan yang saya baca di situs web Minghui.org yang benar-benar membuat saya terkejut.
Li Wendong (pria), lulusan hukum dari Beijing dan mantan kepala divisi sebuah perusahaan milik negara, ditangkap bersama istrinya, Shao Yan, pada tahun 2001. Shao, berasal dari Provinsi Heilongjiang, sebelumnya adalah seorang profesor di Universitas Pertanian. Dia diikuti oleh petugas Heilongjiang dan diganggu oleh petugas Beijing. Ia meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 2006, pada usia 40 tahun.
Li diberi suntikan beracun di Rumah Sakit Distrik Haidian ketika dia berada dalam tahanan polisi. Dia kehilangan ingatannya dan terbaring di tempat tidur. Keluarganya membawanya kembali ke Heilongjiang. Dia meninggal dunia pada tanggal 3 Juni 2020 saat berusia 55 tahun.
Zhang Yaoming (pria) dari Kota Hegang, Provinsi Heilongjiang, adalah seorang guru matematika sekolah menengah. Dia dijatuhi hukuman selama 19 tahun pada tahun 2002 karena mencegat sinyal TV dan menyiarkan program siaran yang menyangkal propaganda kebencian Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong. Dia dianiaya dengan kejam di penjara dan dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis. Dia kurus kering ketika dibebaskan pada bulan April 2021 dan meninggal setahun kemudian, pada usia 59 tahun.
Istri Zhang, Fan Fengzhen, berusia 60 tahun, adalah direktur departemen penyakit dalam rumah sakit. Dia dihukum tiga tahun kerja paksa pada tahun 2002. Dia disetrum dengan tongkat listrik oleh banyak penjaga di kamp kerja paksa, menyebabkan otak, kepala, dan wajahnya terluka. Seluruh tubuhnya menjadi mati rasa. Dia tidak bisa berjalan ataupun mengurus dirinya sendiri.
Sun Renzhi (pria), berusia 68 tahun, adalah mantan direktur serikat kredit. Dia ditangkap, dipukuli, dikirim ke pusat pencucian otak, diganggu, serta dikirim ke kamp kerja paksa dan penjara berkali-kali. Dia kurus kering ketika dibebaskan pada tahun 2020. Sun meninggal pada tanggal 25 Juni 2022. Sebelum kematiannya, seorang direktur komite perumahan datang mengganggunya.
Sudah satu tahun lebih dua bulan sejak Wu Chengshou (pria) dari Kota Weifang, Provinsi Shandong, ditangkap dan ditahan di Pusat Penahanan Weifang. Keluarganya tidak menerima kabar terbaru tentangnya dan mengkhawatirkan kesehatannya. Mereka menyewa seorang pengacara untuk mengunjunginya. Pusat penahanan awalnya menyetujui kunjungan pengacara, tetapi segera mencabutnya, menyatakan bahwa proses penuntutannya telah selesai (karena dia telah dijatuhi hukuman penjara dan bandingnya ditolak). Keluarga kemudian mengetahui bahwa dia dijatuhi hukuman 11 tahun dan didenda 100.000 yuan.
Dai Zhiying (wanita), berusia 66 tahun, dari Shanghai, ditangkap oleh polisi Internet dari Kota Luoyang, Provinsi Henan karena memposting informasi tentang Falun Gong secara online. Dia telah ditahan di Luoyang dan baru-baru ini dijatuhi hukuman 9,5 tahun penjara dan denda 40.000 yuan. Ibunya yang berusia 88 tahun, yang juga berlatih Falun Gong, sekarang berjuang untuk hidup sendiri dan berusaha untuk mengurus dirinya sendiri.
Berdasarkan laporan Minghui, 132 kasus kematian praktisi dilaporkan pada tahun 2021. Di antara 1.187 kasus hukuman yang baru dikonfirmasi, 44 praktisi menerima hukuman penjara lebih dari sembilan tahun, dan 227 praktisi berusia 65 tahun ke atas, dengan yang tertua berusia 88 tahun. Ditambah lagi 92 kasus kematian lainnya dikonfirmasi pada paruh pertama tahun 2022, dan 336 kasus hukuman dilaporkan. Seratus tujuh praktisi yang dihukum berusia di atas 60 tahun dan praktisi tertua berusia 85 tahun.
Saya berharap lebih banyak orang Tiongkok dan komunitas internasional akan memerhatikan penganiayaan terhadap Falun Gong, dan membantu mengakhiri penganiayaan yang telah berlangsung selama 23 tahun ini.