(Minghui.org) Pada tanggal 16 September 2022, praktisi Falun Dafa mengadakan kegiatan di Place de l'Opéra untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok. Mereka memperagakan latihan dan mengumpulkan tanda tangan pada petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Place de l'Opéra terletak di pusat kota Paris. Banyak orang yang melintas di sana, hampir tak ada habisnya. Banyak yang tertarik dengan penampilan para praktisi yang damai dan tenang saat mereka berlatih di tengah keramaian dan kebisingan. Beberapa orang berbicara dengan praktisi dan bertanya di mana mereka bisa belajar latihan. Orang-orang terkejut setelah mengetahui sejauh mana penganiayaan brutal Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Dafa. Mereka menyatakan dukungan mereka dengan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya kekejaman.
Praktisi mengadakan kegiatan klarifikasi fakta di Place de l'Opéra di Paris pada tanggal 16 September 2022.
Praktisi memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan.
Pejalan kaki menandatangani petisi mengutuk penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Viva memberi tahu praktisi, “Saya mendukung kegiatan praktisi Falun Dafa. Saya mendukung kebebasan dan perdamaian.”
Viva, seorang aktris, berkata, “Saya orang Prancis dan tinggal di negara dengan kebebasan dan hak asasi manusia. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya hidup di negara tanpa kebebasan berbicara. Setiap orang harus memiliki hak asasi manusia dan itu harus dihormati. Setiap orang juga harus memiliki kebebasan berbicara, berpikir, dan hak untuk memilih sendiri. Tiongkok tidak seperti ini. Saya telah melihat laporan warga Tiongkok yang dipantau oleh kamera pengenal wajah. Ini membuat saya khawatir.”
Dia berkata, “Penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Namun, sejarah telah berulang sekali lagi. Praktisi Falun Dafa, Uyghur, dan Tibet semuanya dianiaya. Saya sangat terkejut. Tiongkok adalah negara terpadat di dunia. Ketika kepala negara dan rezim tersebut tidak bertindak waras, itu akan menyebabkan kerugian besar. Penganiayaan itu jahat.”
Terakhir Viva berkata, “Saya mendukung Falun Dafa. Saya mendukung kebebasan dan perdamaian.”
Bertrand Sauvage adalah seorang konsultan. Setelah menandatangani petisi, dia berkata, “Penganiayaan ini tidak manusiawi. Kita tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi di abad ke-21. Orang-orang menderita. Meskipun praktisi yang dianiaya berada jauh dari Prancis, kita masih perlu mengambil tindakan untuk melawan kekejaman ini. PKT melakukan kejahatan dengan menganiaya praktisi.
Seorang pria Prancis yang mempelajari geopolitik dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok pada hari berikutnya. Dia sangat tertarik untuk belajar lebih banyak, karena dia belum pernah mendengar tentang Falun Dafa. Sebelum pergi, dia mengambil beberapa materi informasi.
Latar Belakang: Apa itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiayanya?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah memeluk ajarannya, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada 20 Juli 1999, ia mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.
Di bawah arahan pribadi Jiang Zemin, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi keamanan ekstra legal dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang fungsi satu-satunya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT mendukung pengambilan organ dari praktisi yang ditahan yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.