Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Guru Membimbing Muridnya dengan Prinsip Falun Dafa

15 Jan. 2023 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org) Saya seorang guru, dan mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa, saya telah menjadi guru yang lebih baik dan orang yang lebih baik.

Guru Li Hongzhi berkata,

“Kami juga telah mengatakan, sekiranya kita setiap orang selalu berkultivasi ke dalam, setiap orang selalu mencari dari aspek Xinxing sendiri, mencari sendiri sebab dari suatu kekurangan, agar lain kali dapat melakukan dengan baik, sebelum berbuat sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan kepentingan orang lain.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Saya mengacu pada kata-kata Guru sebagai pembimbing saya dan selalu mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu. Banyak kolega dan siswa berkata bahwa mereka dapat merasakan ketulusan dan kebaikan saya.

Sebagai seorang guru kelas, saya mendidik murid-murid saya sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar sehingga mereka menjadi benar-benar baik. Saya mengatakan kepada mereka untuk bersikap baik dan tetap tenang ketika menghadapi konflik. Murid-murid saya tahu bahwa mereka tidak boleh bersaing atau iri hati pada orang lain. Mereka belajar untuk membantu dan belajar dari satu sama lain.

Saya perhatikan mereka secara bertahap berhenti mengumpat dan berkelahi. Anak-anak nakal mulai giat belajar dan menghormati gurunya. Bahkan guru pengganti mengatakan mereka senang mengajar di kelas saya.

Salah satu murid saya menderita autisme ringan. Setelah saya memberi tahu siswa tentang prinsip Sejati-Baik-Sabar, yang lain berhenti menindasnya. Banyak yang mengajaknya bermain game atau membantunya belajar.

Ketika orang tua melihat perubahan pada anak-anak mereka, mereka mengatakan kepada saya, “Kamu sangat baik kepada anak-anak. Hanya orang yang berlatih Falun Dafa yang begitu baik.”

Ketika sekolah saya kemudian digabung dengan sekolah lain, beberapa siswa saya keluar. Ketika orang tua mereka datang untuk mengucapkan selamat tinggal, beberapa menangis dan membungkuk kepada saya.

Tidak Berniat untuk Balas Dendam

Saya sering membantu rekan saya Ling mengatur kelas dan jam istirahatnya. Seiring waktu, guru lain mengatakan dia malas dan manipulatif. Beberapa mengatakan kepada saya, “Jangan lakukan segalanya untuknya. Anda mengundang masalah bagi diri anda sendiri jika murid-muridnya memiliki masalah.”

Saya menjawab, “Terima kasih telah mengingatkan saya. Anda tahu saya berlatih Falun Dafa, dan fakta bahwa dia meminta bantuan saya menunjukkan bahwa dia memercayai saya. Jika sesuatu terjadi, saya akan menerima tanggung jawab.”

Saya membantu guru kelas lainnya, Chan, mengatur kelasnya dan membersihkannya. Saya juga membantunya memesan persediaan. Dia memuji saya di depan guru-guru lain. Saya berkata, “Terima kasih atas pujiannya. Sebagai seorang praktisi Falun Dafa, saya hanya ingin menjadi orang baik menurut prinsip Sejati-Baik-Sabar.”

Menganggap Ringan Kepentingan Pribadi

Saat ini, banyak guru memberikan les setelah jam kerja untuk mendapatkan uang tambahan. Beberapa orang tua mengatakan bahwa mereka memercayai saya dan menyarankan agar saya menjadi guru les sepulang sekolah. Saya memikirkan saran mereka dan menghasilkan uang tambahan.

Guru Li berkata,

“… Cocokkan setiap masalah
Dapat melakukannya berarti berkultivasi.”
(“Berkultivasi Nyata,” Hong Yin)

Ketika pandemi melanda pada tahun 2020, banyak orang tua yang khawatir ketika anaknya tidak dapat bersekolah secara langsung, sehingga saya memutuskan untuk membantu.

Saya melakukan penelitian tentang game edukasi yang bermakna dan mengatur siswa saya untuk memainkannya secara daring. Mereka menyukainya, dan beberapa orang tua mereka juga terlibat. Orang tua mengatakan bahwa mereka beruntung anak-anak mereka memiliki guru yang baik. Mereka berterima kasih kepada saya karena melakukan ini dan tidak memungut biaya sepeser pun. Beberapa siswa saya kemudian mengikuti kompetisi game edukasi nasional, dan lima siswa akhirnya masuk 50 besar.

Pada musim panas 2020, saya memberikan les matematika gratis kepada siswa saya selama liburan. Setiap orang yang saya ajar meningkat secara akademis dan menjadi lebih percaya diri. Mereka sering berkata, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik."

Saya kemudian mengajari semua murid saya untuk mengatakan, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!" Saya juga menyuruh mereka pulang dan membaginya dengan keluarga mereka.

Beberapa hari kemudian, salah satu orang tua memberi tahu saya bahwa anaknya pulang dan memberi tahu keluarga apa yang saya katakan tentang berperilaku dan menjadi orang baik. Dia mengatakan anak mereka menyukai saya dan menikmati kelas saya.

Selama liburan musim panas, saya menjelaskan satu atau dua soal matematika yang khas setiap pagi, merekam videonya, dan mengirimkannya kepada para siswa. Beberapa orang tua mengirim pesan kepada saya, mengatakan, “Terima kasih atas waktu dan dedikasi anda yang tanpa pamrih, cinta yang besar, dan tidak mementingkan diri sendiri. Anda tidak hanya membantu anak-anak tetapi juga kami para orang tua. Komitmen anda jelas. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus atas dedikasi anda. Terima kasih!"

Istri dan Ibu yang Baik

Saya agak berpikiran sempit sebelum mulai berlatih Falun Dafa. Suami saya dulu memiliki temperamen yang buruk. Jadi ketika kami berdua marah, kami tidak berbicara selama berhari-hari.

Guru berkata,

“Tentu saja kita Xiulian di tengah masyarakat manusia biasa, selayaknya berbakti kepada orang tua dan mendisiplinkan anak, dalam keadaan apa pun harus memperlakukan orang lain dengan baik, dan bersikap bajik, apalagi terhadap sanak keluarga anda. Terhadap siapa pun juga sama, terhadap orang tua maupun putra putri seyogianya bersikap baik, dalam segala hal selalu memikirkan orang lain, hati ini niscaya tidak mementingkan diri lagi, hati yang selalu ramah tamah dan yang belas kasih.” (Ceramah 6, Zhuan Falun)

Saya ingat apa yang Guru katakan. Di rumah, saya mulai menghargai pendapat suami saya. Saya juga membantu kerabatnya tanpa mengomel atau mengeluh.

Suami saya menyaksikan perubahan saya, dan dia juga berubah. Dia menjadi sangat mendukung latihan saya. Saya mengatakan kepadanya tahun lalu bahwa saya ingin menghadiri kelompok belajar Fa di malam hari, dan dia setuju. Ketika saya ingin menyalin teks utama Falun Dafa, Zhuan Falun, dia membantu saya mencarikan kertas yang tepat. Saya memintanya untuk ingat melafalkan "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik," dan dia mengatakan sering melakukannya.

Saya pernah meminta putra saya untuk melakukan sesuatu, dia marah dan menentang, yang membuat saya kesal. Kemudian saya berpikir, “Anak saya benar. Mengapa saya selalu melihat kekurangannya tetapi tidak kekuatannya?” Saya memikirkannya dan menenangkan diri. Ketika putra saya menyadari bahwa saya tidak marah, dia berkata, “Hm, latihan Belas Kasih dan Sabar ibu tidak sia-sia!”

Saya harap semua orang dapat mengetahui keindahan Falun Dafa dan tetap aman di masa yang kacau ini.