Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pendapat tentang Rekan Praktisi “Mengidap Virus”

24 Jan. 2023 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Banyak daerah di Tiongkok baru-baru ini dilanda gelombang baru infeksi COVID. Virus menyebar begitu cepat sehingga banyak orang tidak tahu bagaimana harus berbuat. Bahkan di kota kecil tempat saya tinggal, banyak orang di sekitar saya dinyatakan positif hanya dalam beberapa hari.

Saya dan suami saya adalah praktisi Falun Dafa. Tempo hari kami bertemu dengan dua praktisi lain. Seorang praktisi mengatakan semua anggota keluarganya telah terinfeksi dan dia sendiri juga mengalami gejala demam, tubuh menggigil, dan suara serak. Praktisi lainnya juga mengalami gejala seperti flu.

Saya dan suami telah pensiun, dan kami jarang keluar saat ini. Mengetahui lonjakan kasus COVID baru-baru ini, setiap kali saya berbelanja saya membeli lebih banyak bahan makanan dari biasanya untuk persediaan lebih lama. Saya pikir kami terlindungi dengan baik dari virus, jadi saya terkejut ketika mengetahui kedua praktisi itu sama-sama memiliki gejala. Meskipun saya tidak mengatakannya, saya menjadi gugup dan khawatir saya dan suami akan terinfeksi.

Saya juga tahu ini adalah ujian bagi kita para praktisi. Jadi setelah kembali ke rumah, saya merenungkan masalah ini, dan di bawah ini adalah beberapa pemahaman saya.

Pikiran yang Salah

Dari ajaran Guru Li (pencipta Dafa), kita tahu praktisi tidak ada penyakit. Jadi meskipun kita menunjukkan gejala seperti COVID, pada tingkat yang lebih dalam mereka memang berbeda dengan manusia biasa. Dua praktisi yang saya dan suami saya temui tidak ada virus, dan tidak ada masalah tertular dari mereka. Bahkan jika kita memiliki kontak dekat dengan non-praktisi, virus mereka yang merupakan hasil dari karma mereka, tidak akan begitu saja masuk ke tubuh kita karena Guru tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Saya menyadari ketakutan saya akan infeksi itu sendiri merupakan manifestasi dari kurangnya keyakinan saya pada Guru dan Dafa. Pada saat itu, saya gagal memperlakukan diri sendiri sebagai orang Xiulian dan memiliki pikiran yang tidak lurus.

Menengok ke belakang, saya menyadari bahwa saya telah menonton begitu banyak berita-berita manusia biasa sehingga pikiran saya disibukkan oleh rasa takut akan virus. Saya selalu mengingatkan diri sendiri untuk memakai masker sebelum keluar dan membersihkan tangan setelah kembali ke rumah. Saya lupa bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa dan masih menyimpan banyak konsep manusia.

Sebagai seorang praktisi, takut akan penyakit sebenarnya dapat mengundang penyakit. Guru telah berkorban banyak untuk kita, memberi kita lebih banyak waktu untuk menyelamatkan orang; jika tidak, periode Pelurusan Fa mungkin saja sudah berakhir. Memiliki rasa takut tidak akan membantu apa pun. Ditambah lagi, itu diatur oleh kekuatan lama untuk menghalangi kultivasi saya dan menyelamatan makhluk hidup. Oleh karena itu, saya tidak boleh mengakuinya.

Salah satu dari dua praktisi yang saya temui tempo hari berkata bahwa dia adalah satu-satunya di keluarganya yang tidak divaksinasi. Dia pikir itu akan membantu menunjukkan manfaat kesehatan dari Dafa jika dia tetap sehat tanpa divaksinasi, hanya mengalami gejala yang sama dengan keluarganya keesokan harinya. Dia tidak berdaya. Beberapa praktisi lain dalam kelompok belajar Fa saya juga mengalami situasi serupa. Ini membuat mereka tidak dapat keluar untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa dan mengungkap propaganda fitnah dari Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Mengingat hal ini, saya mempelajari semua ceramah Guru sejak pandemi dimulai, terutama “Rasional” yang diterbitkan pada Maret 2020. Pikiran saya lebih jernih sekarang.

Misi Kami Menjadi Jelas dan Memancarkan Pikiran Lurus

Guru berkata: “Tetapi saat ini wabah "virus PKT" (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud - dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat - orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.” (“Rasional”)

Jika kita para praktisi memiliki unsur-unsur yang terkait dengan PKT, kekuatan lama dapat memanfaatkannya dan membuat kita tampak memiliki gejala mirip COVID. Tetapi kita tidak boleh mengakui pengaturan kekuatan lama, karena kita meningkatkan diri berdasarkan ajaran Dafa, termasuk melenyapkan unsur-unsur yang berkaitan dengan budaya PKT.

Salah satu dari dua praktisi yang saya temui setuju dengan saya dan berkata bahwa keadaannya adalah sebuah proses melenyapkan karma. Sementara saya setuju dengannya sehubungan penghapusan karma, saya yakin dia “mengidap virus” tidak akan membantu kami menyelamatkan orang, jadi kami tidak dapat mengakuinya. Lagi pula, jika kita terinfeksi selama pandemi seperti manusia biasa, bagaimana kita bisa membuat non-praktisi percaya bahwa mundur dari PKT dan melafalkan kalimat "Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik" akan membantu mereka tetap aman selama pandemi? Kita para praktisi memiliki misi untuk menyelamatkan orang, jadi kita tidak dapat mengakui gangguan semacam itu. Setelah mencapai pemahaman ini, semua keraguan dan ketakutan saya hilang dan saya menjadi lebih tenang.

Satu atau dua hari setelah bertemu dengan kedua praktisi tersebut, suami saya juga mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, dan badan menggigil. Ia harus berbaring di tempat tidur. Saya membacakan ceramah Guru kepadanya. Tapi ia tertidur bukannya mendengarkan ceramah. Itu pasti gangguan. Saat memancarkan pikiran lurus, saya memusatkan perhatian pada melenyapkan gangguan kekuatan lama terhadap praktisi yang dibuat menderita gejala COVID. Baru-baru ini, Radio Minghui Tiongkok juga memiliki episode memancarkan pikiran lurus dan itu sangat membantu saya. Jiang Zemin, mantan pemimpin PKT yang melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa, baru saja mati. Segera Tiongkok dilanda gelombang kasus COVID baru. Semua ini adalah kesempatan bagi kita untuk menyelamatkan orang. Dalam berita akhir-akhir ini ada banyak berita kematian dan jumlah kematian yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Waktunya singkat dan kita para praktisi harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Tiga Mimpi

Dalam beberapa hari terakhir, saya ada tiga mimpi. Yang pertama, dalam satu dimensi saya melihat beberapa kotak berantakan, masing-masing dengan lima atau enam orang tergeletak di dalamnya. Semuanya berada di ambang kematian. Saya secara acak membuka sebuah kotak dan mengenal dua orang di dalamnya. Salah satunya adalah bibi saya dan yang lainnya adalah ayah dari seorang rekan praktisi. Bibi saya adalah orang yang baik hati, tetapi dia tidak percaya Falun Dafa, juga tidak setuju untuk mundur dari PKT. Ayah rekan praktisi juga tidak setuju dengan Dafa.

Mimpi lain adalah pemandangan setelah banjir besar. Ada beberapa mayat di rerumputan dengan kaki terentang. Saat berjalan di pantai terpencil, saya harus berhati-hati agar tidak menginjak mayat. Pesan dalam mimpi itu adalah bahwa banyak orang meninggal dalam banjir dan sebagian besar mayat telah terbawa arus.

Berbeda dengan dua mimpi pertama tentang mendesaknya menyelamatkan orang, yang ketiga adalah tentang keseriusan kultivasi. Beberapa dari kita berjalan di jalan utama, yang memiliki jalan samping yang bercabang tetapi masih menyatu kembali dengan jalan utama. Karena kadang-kadang terlihat lebih menyenangkan mengambil jalan samping, kita mencoba jalan samping dari waktu ke waktu. Tapi jalan samping terakhir ternyata buntu. Itu tidak mengarah ke jalan utama, juga tidak berlanjut. Melainkan berhenti di kuburan. Dari mimpi ini, saya pahami bahwa Xiulian harus sungguh-sungguh dan tidak boleh menyimpang dari Dafa setiap saat. Mungkin tidak ada kesempatan kedua.

Di atas adalah beberapa pemikiran saya, yang mungkin tidak benar. Harap tunjukkan sesuatu yang tidak pantas.

Catatan editor: Artikel ini hanya mewakili pemahaman penulis dalam kondisi kultivasi mereka saat ini yang dimaksudkan untuk berbagi di antara para praktisi sehingga kita dapat “Banding belajar, banding kultivasi.” (“Berkultivasi Nyata,” Hong Yin)