(Minghui.org) Fahui Tiongkok ke-19 di situs web Minghui berakhir pada 20 November 2022. 42 artikel yang diterbitkan selama dua minggu konferensi menceritakan berbagai pengalaman para praktisi Falun Dafa di Tiongkok—bagaimana mereka terus berkultivasi dan menolong orang-orang meskipun mereka mengalami penganiayaan secara intens. Banyak praktisi Barat di Eropa terkesan dengan keteguhan praktisi di Tiongkok dan berkata bahwa mereka merasakan keampuhan Dafa yang tak terbatas. Itu juga meningkatkan kepercayaan diri praktisi Barat untuk berbuat lebih baik dalam kultivasi mereka sendiri dan juga upaya menyelamatkan makhluk hidup.
Praktisi Austria: Saya Tergerak oleh Praktisi Tiongkok yang Tetap Menempatkan Penyelamatan Makhluk Hidup sebagai Prioritas Utama Mereka
Maria, seorang praktisi Austria, merasa gembira ketika mengetahui bahwa Fahui Tiongkok akan diadakan lagi. Dia berkata, “Saat membaca artikel saya merasa bahwa mereka [praktisi Tiongkok] dengan jelas merasakan kehadiran Guru Li [pencipta Falun Dafa]. Keyakinan mereka yang kuat berasal dari tanpa ego. Praktisi Tiongkok mempertaruhkan hidup mereka demi menyelamatkan manusia. Yang ada dalam benak mereka hanyalah bagaimana menolong orang-orang dan inilah yang membuat saya terharu.”
“Mengultivasi Belas Kasih Terhadap Putra Saya, Petugas Polisi, dan Orang-orang yang Saya Temui” adalah artikel pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Maria sangat tersentuh oleh kalimat: “Tiba-tiba saya menyadari bahwa setiap konflik dengan putra saya ditujukan untuk mengungkapkan masalah saya dan membantu saya meningkat.”
Maria berkata, “Secara teori, saya menyadari bagaimana seorang praktisi harus menangani konflik, namun dalam praktiknya saya merasa sulit untuk menanganinya secara benar. Saya terkadang berfokus pada perilaku pihak lain seperti, jika dia sengaja memperlakukan saya dengan buruk, saya akan marah. Ketika saya membaca kalimat di artikel itu, saya kembali memahami bahwa: konflik adalah kesempatan bagi saya untuk meningkat. Tak peduli apa yang dipikirkan orang lain. Utamanya adalah saya perlu mencari ke dalam dan menemukan kekurangan diri sendiri.”
Maria juga sangat terkesan dengan artikel, ”Perjalanan Kita Pulang”. Dia bahagia untuk praktisi yang menulisnya. Praktisi berkata, “Saya menyadari tidak membawa uang, tetapi ketika saya menyentuh saku, ada uang seratus yuan di dalamnya! Air mata saya mengalir. Saya menyadari bahwa Guru melihat kami lapar, jadi beliau memberi kami uang untuk membeli makanan.”
Maria menceritakan pengalamannya sendiri: Tahun lalu, bola nanah muncul di pipi kanannya. Sangat menyakitkan dan tumbuh semakin besar. Dia terus melafalkan, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Tiga minggu kemudian, bola nanah tersebut pecah dan mengeluarkan cairan berwarna hijau berbau—menodai pakaiannya. “Saya tahu ini adalah bentuk penyingkiran karma dan pemurnian tubuh. Melafalkan ‘Falun Dafa baik menyelamatkan saya.’”
Dua praktisi Tiongkok dalam artikel tersebut lelah dan lapar tetapi ketika mereka bertemu dengan seorang lelaki tua, pikiran pertama mereka adalah mengklarifikasi fakta kepadanya. Maria tergerak hatinya. “Pikiran pertama mereka bukanlah meminta bantuan. Terlepas dari keadaan mereka, mereka menjadikan upaya menolong orang-orang sebagai prioritas utama mereka.”
Maria berkata, “Baru-baru ini, saya harus berjalan jauh untuk membagikan brosur proyek klarifikasi fakta. Kaki saya terkadang sakit. Membaca cerita praktisi Tiongkok telah menyemangati saya. Saya berkata pada diri sendiri untuk fokus pada misi saya dalam menolong makhluk hidup. Saya berhenti beristirahat dan terus berjalan untuk membagikan brosur.”
Praktisi di Norwegia: Keyakinan Teguh Dapat Membawa Keajaiban
Ioanna berasal dari Siprus adalah lulusan Sekolah Seni Rupa Athena. Dia sebelumnya mengajar seni di galerinya sendiri di Siprus. Dia menikah dan pindah ke Norwegia pada Mei 2022. Ioanna merasa terhubung dengan pengalaman seorang praktisi Tiongkok dalam artikelnya, “Menantu Perempuan yang Tertindas Mengesampingkan Kebenciannya setelah Mulai Berlatih Falun Dafa.” Wanita itu dianiaya oleh ibu mertuanya selama bertahun-tahun dan harus mengurus tujuh anggota keluarga. Meskipun bekerja keras dan melakukan semua pekerjaan rumah tangga, ibu mertuanya tidak memberinya cukup makanan dan bahkan menjual telur yang diberikan tetangga setelah dia melahirkan. Setelah berlatih Falun Dafa, dia mengerti bagaimana dia harus menanggapi perlakuan seperti itu dan dia membuang semua kebenciannya terhadap ibu mertuanya. Dia merawat wanita tua itu ketika dia terbaring di tempat tidur, sampai dia meninggal dunia. Anggota keluarganya menyadari bahwa Falun Dafa baik melalui perbuatan lurusnya dan dia mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Dafa.
Ioanna mengatakan bahwa dia menjalani kehidupan baru di negara yang baru, jauh dari teman dan keluarga. Setiap hari, dia menghadapi tantangan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Berbagi pengalaman praktisi Tiongkok telah menginspirasinya. “Meskipun situasi saya tidak sesulit dia, saya juga tidak menghadapi penganiayaan, apa yang dia lalui menunjukkan kepada saya bagaimana keyakinan yang teguh dapat membawa keajaiban.”
Elise, juga berada di Norwegia, berkata bahwa dia menantikan untuk membaca artikel-artikel yang diterbitkan selama Fahui Tiongkok setiap tahun. Dia berkata, “Kisah mereka membangkitkan keyakinan teguh saya terhadap Dafa.”
Elise, ibu dari tiga anak, sedang mengejar gelar Master di bidang Pendidikan. Dia mengingat jalur kultivasinya dan semua yang telah diberikan Guru kepadanya. Dia merasa bahwa praktisi di Tiongkok hidup di lingkungan yang unik dan mereka rasional dan berani dalam kultivasi. “Bahkan beberapa penjara tidak mau menahan mereka, karena kemampuan mereka untuk menolong orang-orang di dalam penjara terlalu kuat,” kata Elise.
Elise mengungkapkan rasa hormatnya kepada praktisi di Tiongkok dan ingin mereka tahu: “Kalian telah sangat menderita. Namun kesetiaan pada Dafa dan Guru dalam kisah kultivasi anda menyemangati kami.”
Praktisi Swiss: Saya Merasa Termotivasi saat Membaca Artikel Fahui Tiongkok
Jana, praktisi yang tinggal di Swiss, berkata, “Semua artikel meninggalkan kesan mendalam dan saya merasa terdorong olehnya. Saya sering terharu saat membaca artikel-artikel tersebut. Keyakinan mereka terhadap Guru dan Dafa adalah apa yang saya harapkan untuk ditingkatkan melalui kultivasi. Saya merasa sedih ketika membaca tentang penganiayaan dan tekanan besar yang mereka hadapi. Saya bertanya pada diri sendiri: “Apakah saya dapat menanggung kesulitan seperti itu? Saya berkata dalam hati kepada para praktisi Tiongkok: ‘Tolong lanjutkan.’”
Jana menemukan artikel berjudul “Falun Dafa Menarik Saya Keluar dari Jurang Penderitaan ke Jalan Terang” yang sangat membantu. Penulis menanggung banyak penderitaan sebelum mulai berkultivasi Dafa, termasuk kehilangan dua putra. Semua uang hasil jerih payahnya dihabiskan oleh suaminya, yang kemudian menceraikannya dan mengusirnya dari rumah. Selain itu, dia tersiksa oleh karma penyakit. Kehidupannya membaik setelah dia mulai berkultivasi Falun Dafa. Dia mengatasi kesengsaraan demi kesengsaraan melalui keyakinannya yang tak tergoyahkan kepada Guru selama lebih dari dua dekade penganiayaan.
Kekuatan dan keyakinannya dalam menghadapi kesulitan besar sangat membantu Jana, yang juga telah kehilangan banyak orang terkasih. Dia mengerti apa yang dialami oleh rekan praktisi Tiongkok. Artikel berbagi pengalamannya membantu Jana mengatasi kesepian, menyingkirkan emosi serta kesedihan.
Banyak praktisi tidak hanya membaca artikel tetapi juga berbagi pengalaman dengan praktisi lain. Sylvie telah membaca artikel Fahui Tiongkok selama bertahun-tahun. Dia berkata, “Mereka luar biasa. Pemahaman mereka berdasarkan Fa sangat tinggi dan merupakan inspirasi besar bagi saya. Saya tahu ini dipilih dari puluhan ribu artikel yang dikirim. Saya mencoba membaca semuanya dan mendorong lebih banyak praktisi untuk melakukannya karena mereka akan merasakan betapa berharganya Dafa, sama seperti saya. Saya harap artikel-artikel ini dapat menyemangati dan menginspirasi semua pengikut Dafa.”