(Minghui.org) Karena banyaknya penyakit yang saya derita, saya mengambil pensiun dini pada tahun 1992 pada usia 47 tahun. Akibat bekerja terlalu keras di masa muda, saya menderita sakit maag yang kronis. Saya pucat dan kurus, dan saya merasa seperti sekarat. Setiap hari adalah perjuangan bagi saya dan tidak tahu apakah saya bisa terus bertahan.
Tiga tahun kemudian, pada awal Mei 1995, saya pergi ke Beijing untuk mengunjungi seorang kerabat. Saya melihat spanduk besar tergantung di pohon di taman bertuliskan, “Pengenalan Falun Dafa.” Saya melihatnya dan langsung tertarik setelah mengetahui bahwa Falun Dafa ditujukan untuk meningkatkan kesehatan orang-orang. Itu adalah disiplin spiritual yang tidak mengharuskan seseorang menjadi biksu atau biksuni.
Segera setelah saya mengambil keputusan untuk berlatih Falun Dafa, tubuh saya mulai berubah. Saya makan mentimun segar dan tidak sakit perut. Sejak itu, sakit maag saya sembuh dan bisa makan apa pun yang saya inginkan tanpa rasa tidak nyaman.
Namun, kultivasi Falun Dafa tidak hanya sebatas itu. Sejak hari itu, hidup saya benar-benar diperbarui dan saya memulai perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk kembali ke jati diri saya yang sejati.
Setelah kembali ke rumah, saya pergi mencari tempat latihan Falun Dafa di taman. Seorang praktisi memberi saya Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Saat membaca buku itu, saya mulai menangis. Saya memahami alasan karma di balik penderitaan saya. Saya menegaskan dalam hati bahwa saya akan berlatih Falun Dafa!
Tiga hari setelah melakukan latihan, saya bermimpi sebuah Falun besar berwarna-warni berputar di atas kepala saya. Pada hari keempat, saya bermimpi ada simbol 卍 di dahi saya. Dan pada hari kelima, saya melihat dalam mimpi sebuah Falun emas bersinar berputar di perut saya.
Saya menjadi orang yang benar-benar baru setelah hanya dua bulan berlatih Falun Dafa. Wajah saya menjadi bercahaya dan berat badan saya bertambah 16 kg.
Dulunya, saya adalah orang yang bersaing dengan kepribadian yang kuat. Sekarang, saya hidup berdasarkan prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar dan mampu menjaga pikiran tetap damai, dan tidak lagi bertengkar dengan suami saya.
Saya mendirikan tempat latihan di lingkungan kami pada akhir tahun 1995 dan puluhan orang datang untuk belajar Falun Dafa. Sepasang suami istri dengan gembira mengatakan kepada yang lain, “Dia mendapat banyak manfaat dari latihan ini, semua orang harus mempelajarinya!”
Patah Tulang Rusuk Sembuh dalam Sepuluh Hari
Partai Komunis Tiongkok diperintahkan untuk menganiaya Falun Dafa pada bulan Juli 1999. Saya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan untuk Dafa pada bulan Juni 2000 dan ditangkap. Saya melakukan mogok makan untuk memprotes dan dicekok paksa makan. Seorang penjaga pusat penahanan wanita menendang saya dengan mengenakan sepatu bo0t berkancing di bagian luarnya. Bahkan setelah salah satu tulang rusuk saya patah, mereka tidak berhenti memukuli saya. Saya hampir sekarat karena kesakitan.
Ketika mereka mencoba mencekok paksa makan pada hari berikutnya, saya sangat lemah sehingga mereka tidak bisa memasukkan selang makanan. Beruntung, saya bertemu dengan seorang penjaga dan narapidana yang bersimpati kepada saya dan mengizinkan saya melakukan latihan Falun Dafa di sel.
Setelah sepuluh hari, tulang rusuk saya sembuh dan memar di tubuh saya sembuh. Orang-orang di sel itu takjub. Mereka berkata, “Falun Dafa baik! Kami juga akan berlatih setelah kami dibebaskan.”
Keluarga Juga Diberkati
Suami saya adalah seorang insinyur. Dulunya, dia menderita asam urat dan spondilitis lumbal, namun setelah saya mulai berlatih Dafa, kesehatannya juga meningkat. Kini di usia 81 tahun, suami saya sangat energik dan terkadang bepergian ke luar kota sebagai konsultan teknis.
Ketika putra sulung saya berusia 13 tahun, dia terkena limfadenitis. Lebih buruk lagi, rumah sakit memberinya streptomisin secara overdosis dan dia kehilangan hampir semua sel darah merahnya. Saya menghabiskan satu tahun penuh merawatnya untuk berobat. Ketika dia akhirnya pulih, kesehatan saya sendiri menurun.
Setelah menyaksikan perubahan saya dari berlatih Dafa, putra saya mendukung saya sepenuhnya. Setiap kali saya ditangkap, dia selalu berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan saya. Dia memberi tahu polisi bagaimana penyakit saya sembuh setelah saya mulai berlatih Falun Dafa dan ini sangat efektif dalam meringankan penganiayaan terhadap saya.
Ketika saya ditahan di kamp kerja paksa pada tahun 2000 setelah penangkapan saya di Beijing, tempat kerja putra saya sedang melakukan pemeriksaan latar belakang sebagai persiapan untuk promosi. Dia tidak menghindar dari kenyataan bahwa saya berlatih Falun Dafa dan dia juga berbagi cerita saya dengan atasannya. Sepanjang proses tersebut, putra saya selalu mengingat prinsip-prinsip Dafa yang saya katakan kepadanya: “Memandang ringan kepentingan pribadi. Jika sesuatu itu milik anda, anda tidak akan kehilangannya. Tetapi jika itu bukan milik anda, anda tidak akan mendapatkannya meskipun anda memperjuangkannya.”
Tanpa menyuap pengawasnya, putra saya berhasil dipromosikan. Kini 24 tahun telah berlalu, ia telah menapaki kariernya hingga menjadi pejabat tingkat provinsi. Menantu perempuan saya juga mendukung saya. Sekarang, dia menjadi manajer tingkat menengah.
Putra bungsu saya membaca Zhuan Falun ketika dia masih kecil. Dia mengikuti prinsip-prinsip yang diajarkan dalam buku tersebut. Ketika saya ditahan pada tahun 2000, dia pergi ke kantor polisi untuk meminta pembebasan saya. Meskipun dia juga ditangkap dan dipukuli oleh petugas, dia tidak berhenti mendukung saya.
Saya dijatuhi hukuman kamp kerja paksa lagi pada tahun 2007. Ketika putra bungsu saya mengunjungi saya, dia melihat memar di tubuh saya dan mengutuk penjaga karena menyiksa saya. Kemudian, dia menggunakan koneksinya untuk memindahkan saya ke bangsal lain, di mana saya tidak mengalami banyak penyiksaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, putra bungsu saya menyewa sebuah rumah untuk saya, tempat rekan-rekan praktisi datang untuk belajar Fa bersama. Jika saya perlu bepergian ke luar kota untuk bertemu dengan praktisi, dia menawarkan untuk memberi saya tumpangan.
Meskipun putra bungsu saya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, ia menjadi wakil manajer departemen pemasaran di perusahaannya segera setelah ia mulai bekerja di sana. Kemudian, dia berhenti dari pekerjaannya dan membuka perusahaan sendiri yang menjual kebutuhan sehari-hari. Produk perusahaannya dapat dibeli di sebagian besar supermarket di kota.