Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berlatih Falun Dafa dan Pulih dari Kehidupan yang Sulit

14 Okt. 2023 |   Oleh reporter Minghui Yang Ruoying, diwawancarai dan dilaporkan di Tainan, Taiwan

(Minghui.org) Che Jinai adalah anak ketujuh dari delapan anak perempuan yang lahir dalam keluarga miskin di Kecamatan Neimen, Taiwan. Ayahnya tidak bisa menghidupi keluarganya sendiri, jadi ibunya bekerja di pertanian. Setelah lulus sekolah menengah, Jinai pergi ke kota di utara untuk belajar penitipan anak. Sayangnya, ibunya didiagnosis menderita kanker pada tahun dia lulus. Jinai menikah pada usia 19 tahun dan menjadi seorang ibu setahun kemudian.

Dia tidak tahu bagaimana bergaul dengan suami dan ibu mertuanya. Selain bekerja, dia harus menyiapkan makanan keluarga dan mengasuh anaknya. Dia menangis setiap hari karena tekanan yang dia rasakan akibat pertengkaran dengan ibu mertua dan suaminya.

Pada usia 24 tahun, Jinai mendirikan pusat pembelajaran dengan jumlah siswa yang sedikit. Setelah bekerja keras selama dua tahun, jumlah siswanya bertambah tiga kali lipat, namun dia menderita banyak penyakit, termasuk sakit perut, gangguan endokrin, alergi kulit, migrain, sakit punggung, dan rasa tidak enak badan secara umum. Dia meminum obat-obatan Tiongkok dan Barat serta pergi ke peramal, namun kondisinya tidak membaik. Dia juga perlu merawat anak keduanya, seorang putri berusia satu tahun, dan ibu mertuanya yang didiagnosis mengidap kanker. Pada titik terendah dalam hidupnya, dia dengan enggan mengakhiri karirnya pada usia 28 tahun dan pindah kembali ke Tainan, dan tinggal di rumah selama enam bulan.

Berkultivasi dengan Teguh setelah Memperoleh Dafa

Ketika dia berusia 28 tahun, Jinai melihat brosur yang memperkenalkan Falun Dafa di Tainan. Dia memutuskan untuk mendaftar kelas sembilan hari untuk mempelajarinya. Dia memutuskan untuk membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, terlebih dahulu. Setelah menyelesaikannya, dia menyadari bahwa itu adalah buku yang berharga. Itu adalah buku yang dia cari-cari sepanjang hidupnya!

Dia berkata, “Banyak kebenaran yang pernah saya dengar di masa lalu tidak membantu. Saya harus mengandalkan diri sendiri sejak saya masih muda, jadi saya agak berhati-hati. Saya belajar menjadi licik dan banyak konsep serta perilaku buruk untuk bertahan hidup. Saya belajar banyak dan mengetahui bagaimana berperilaku baik hanya setelah membaca Zhuan Falun.”

Namun dalam perjalanan menuju kelas sembilan hari tersebut, Jinai mengalami kecelakaan dan mengalami luka memar di sekujur tubuhnya, bahkan kehilangan sepotong daging di betisnya.

Pengendara sepeda motor yang menyebabkan kecelakaan membantunya bangkit. Dia hendak berteriak kepada pengemudi, ketika dia tiba-tiba teringat ajaran di Zhuan Falun, dan segera berkata dengan tenang, “Tidak apa-apa! Anda bisa pergi!” Penegmudi tidak dapat mempercayai apa yang dia katakan dan mengkonfirmasinya beberapa kali sebelum pergi. Dia berpikir untuk pulang ke rumah untuk membersihkan diri, tetapi memutuskan untuk mengikuti kelas sembilan hari saja.

Setelah menyelesaikan kelas sembilan hari, dia ingin berpartisipasi dalam latihan pagi bersama. Namun, dia biasanya tidur sampai hampir tengah hari, lalu bagaimana dia bisa bangun pada pukul 04:00? Dia memilih untuk melakukan latihan di rumah pada awalnya.

Jinai berkata, “Saat bermeditasi, saya merasakan energi kuat mengalir ke seluruh tubuh saya. Sungguh menakjubkan! Dan saya bisa bangun pada pukul 04:00 keesokan harinya untuk berpartisipasi dalam latihan bersama.”

Meningkat dengan Pikiran Sejati-Baik-Sabar

Setelah pergi ke tempat latihan untuk melakukan latihan pada hari pertama dan kedua, Jinai kembali ke rumah dan tidur hingga pukul 15.00. Namun, dia tidak lagi tidur nyenyak di hari ketiga. Tiga bulan kemudian, dia merasa sangat baik. Dia belum pernah merasakan perasaan bebas penyakit sepenuhnya sebelumnya.

Sekarang, dia telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun dan kesehatannya tetap baik. Kadang-kadang, dia mengalami gejala flu ringan, namun bisa sembuh tanpa minum obat.

Jinai sangat bersyukur mendapat kesempatan belajar Falun Dafa. Setelah memperoleh Fa, dia selalu berpikir tentang makna Sejati-Baik-Sabar dan mempertimbangkan dengan Fa ketika menghadapi masalah dalam hidupnya. Dulu, kemampuannya dalam menyelesaikan masalah kurang baik dan cenderung melalaikan tanggung jawab, kehilangan kesabaran, dan menyakiti orang lain. Kini, ketika dia menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, dia bisa mengatasinya dengan tenang.

Dia berkata, “Setelah belajar Fa, saya memahami prinsip bagaimana menjadi orang baik dan bagaimana melakukan segalanya dengan baik. Sekarang, saya mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu, di atas keinginan dan kebutuhan saya.” Saat mengalami masalah, dia bisa mencari cara untuk menyelesaikannya daripada mengeluh, khawatir, atau menghindarinya. Dia akan belajar ketika dia kurang dalam pengetahuan atau keterampilan.

Dia belajar Fa, melakukan latihan, dan mencari ke dalam setiap hari. Dia sehat secara fisik dan mental, dan memiliki sikap positif. Ia tidak lagi terjebak oleh rasa takut, gelisah, dan iri hati.

Dia berkata, “Setelah berlatih Falun Dafa, saya berubah dari rendah diri menjadi berani dan percaya diri. Saya tahu apa yang harus saya lakukan dan percaya bahwa saya bisa menyelesaikan semuanya.” Dia melanjutkan, “Saya dalam keadaan sehat dan bersemangat.” Jadi, saya bahagia dan bisa mengendalikan emosi saya. Saya sudah lama tidak marah. Saya bahkan tidak tahu bagaimana harus marah lagi.”

Membantu Orang Lain Mendapatkan Manfaat dari Dafa

Setelah melewati titik terendah dalam hidupnya, Jinai bisa berempati dengan orang lain dan memahami apa yang bisa dia lakukan untuk membantu mereka. Dia berbicara kepada ibu mertuanya dengan sabar serta menggunakan nada yang damai dan penuh perhatian. Sedikit demi sedikit, mereka memperbaiki hubungan dan kini memperlakukan satu sama lain seperti ibu dan anak.

Suami Jinai adalah tukang kayu yang baik hati dan terampil. Dia memahami kesulitannya dan menemukan cara yang lebih baik untuk bergaul. Belakangan, suaminya juga mulai berlatih Dafa.

Dia membesarkan putra dan putrinya dalam lingkungan kultivasi. Putranya telah menikah dan mendirikan bisnis. Putrinya bermain cello di panggung internasional.

Jinai yang selalu tersenyum sering menggunakan prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk membantu orang lain. Dia berkata, “Setelah menjadi praktisi Dafa, hal paling membahagiakan yang dapat saya lakukan adalah membantu orang lain mendapatkan manfaat dari Dafa!”