(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 1996. Saya ingin menceritakan pengalaman saya ketika bertemu kembali dengan praktisi lain untuk belajar Fa selama pandemi COVID pada 2021.
Tong datang mengunjungi saya pada akhir Februari. Di masa lalu, dia telah dianiaya dan dipenjara oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kami berbagi pengalaman kultivasi satu sama lain, dan dia mengatakan bahwa dia membaca Fa dan melakukan latihan setiap hari. Dia dengan tulus menunjukkan beberapa kekurangan saya. Saya terkejut dan menyadari bahwa saya harus lebih rajin dan meningkatkan Xinxing (karakter) saya. Saya bangun jam 3.30 pagi keesokan harinya untuk berlatih lima perangkat latihan Falun Dafa. Saya juga memutuskan untuk menghubungi praktisi lain dan melanjutkan belajar Fa bersama di rumah saya agar kita dapat meningkat bersama dalam satu tubuh.
Sebelum penganiayaan dimulai pada 1999, praktisi setempat sering berkumpul di rumah saya untuk belajar Fa selama tiga kali dalam seminggu. Dalam tujuh atau delapan tahun pertama setelah penganiayaan dimulai, saya ditahan secara ilegal dan terpaksa harus pergi jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan. Setelah saya dibebaskan dari penjara, kami pindah dari rumah ke Gedung apartemen. Pada 2014, situasi telah relatif stabil, dan praktisi kembali berkumpul di apartemen kami. Pada 2016, kami kembali ke rumah lama. Awalnya hanya kami berempat yang bertemu untuk belajar Fa. Lebih banyak praktisi bergabung dengan kami kemudian. Pada 2019, kami sedang bersiap untuk merenovasi rumah, jadi kami berhenti belajar Fa bersama. Tidak lama setelah itu, pandemi merebak, karena pembatasan, kami hanya bisa belajar Fa sendiri di rumah masing-masing.
Putra saya menikah pada pertengahan tahun 2021. Awalnya saya berencana menunggu sampai setelah pernikahan untuk melanjutkan belajar Fa bersama, tapi saya merasa apa yang ditunjukkan Tong adalah petunjuk dari Guru Li bahwa kita tidak boleh menunggu lagi. Saya segera menghubungi praktisi lain, dan kami melanjutkan kelompok belajar Fa mingguan kami. Pada pertemuan pertama, kami sepakat untuk terus belajar Fa bersama terlepas dari banyaknya gangguan. Kami semua akan mencari ke dalam diri untuk mengidentifikasi dan menyingkirkan keterikatan kami dan terus berusaha untuk meningkat bersama.
Ada banyak kesempatan untuk meningkat ketika kami belajar Fa bersama. Contohnya, putra saya memasang kamera CCTV menghadap ke luar saat kami merenovasi rumah. Setelah diingatkan oleh rekan-rekan praktisi, saya mematikan kamera sebelum praktisi lainnya datang ke rumah. Tetapi, kadang saya lupa mematikannya dan saya kemudian memutuskan untuk mencabutnya. Saya telah berlatih Falun Dafa selama bertahun-tahun dan tidak memiliki barang pribadi yang takut hilang. Belajar Fa adalah hal yang paling sakral, dan keselamatan rekan praktisi adalah hal yang penting. Saya harus bertanggung jawab kepada rekan-rekan praktisi, jadi saya merasa melindungi mereka adalah bagian dari kultivasi saya.
Para praktisi memperhatikan keamanan ponsel dan tidak membawa ponsel mereka ke rumah saya. Seorang praktisi bahkan selalu pergi ke rumahnya terlebih dahulu, meninggalkan ponselnya di sana, dan kemudian bergabung ke kelompok belajar, walaupun akan lebih mudah baginya jika dia langsung pergi ke rumah saya langsung dari tempat kerjanya. Namun, saya kurang memperhatikan keamanan dan menggunakan berbagai alasan untuk menutupi keterikatan saya. Praktisi muda ini sering mengingatkan saya bahwa jarak ponsel dengan kami terlalu dekat, jadi saya meletakkannya di ruangan lain. Ketika mencari ke dalam, saya menyadari bahwa saya hanya memikirkan keselamatan di permukaan. Saya memindahkan ponsel saya untuk menujukkan saya benar-benar mengkhawatirkan keselamatan. “Melakukannya” dan “melakukannya dengan baik” mungkin terkesan serupa, namun bagi praktisi, itu merupakan perbedaan yang besar. Kejadian ini juga mengungkap keterikatan saya pada rasa takut akan masalah, kemalasan, dan kenyamanan. Saya harus dengan tegas menyingkirkan keterikatan ini, dan perilaku saya harus memenuhi persyaratan Dafa.
Pada kelompok belajar Fa kami, setiap praktisi sungguh-sungguh dan penuh hormat. Ketika membaca Fa, kita semua duduk tegak dan tidak bergerak. Kami memegang buku sakral Falun Dafa dengan kedua tangan dan mengucapkan setiap kata-kata dengan hati-hati. Jika seseorang salah membaca sesuatu, orang lain mengoreksinya, dan dia membacanya lagi. Kami kemudian mendiskusikan pengalaman kultivasi kami setelah membaca Fa. Jika seseorang melihat suatu masalah, dia dengan tenang dan ramah menunjukkannya. Tidak ada yang membantah atau mencoba membela diri. Kita semua mendengarkan saran dengan pikiran terbuka dan rendah hati.
Ketika pandemi memburuk di Beijing, komunitas mulai ditutup lagi. Tapi kami tidak terpengaruh. Para praktisi menerobos gangguan dan terus menghadiri kelompok belajar Fa.
Pada awal Maret 2021, saya teringat seorang praktisi dari daerah pegunungan yang dianiaya di penjara bersama saya. Saya dan Tong memutuskan untuk mengunjungi wilayah itu pada minggu berikutnya. Malam itu, kami berdua bertemu dengan enam praktisi di sana, dan kami semua berbagi pengalaman dalam belajar Fa dan melakukan latihan. Tong berbicara tentang pengalaman kultivasinya baru-baru ini, dan para praktisi tersebut berkata bahwa mereka sangat terdorong.
Mereka biasa belajar Fa bersama dua kali seminggu, dan mereka bertekad untuk melanjutkannya. Setelah itu, kelompok belajar Fa yang sempat terhenti selama satu setengah tahun kembali diadakan. Melalui kontak dengan praktisi ini, saya mencari ke dalam dan menemukan banyak kekurangan saya yang tidak saya sadari sebelumnya. Saya merasa setiap daerah mempunyai kesulitannya masing-masing dan bagaimana menyingkirkan gangguan ini adalah apa yang harus dipikirkan oleh praktisi Dafa. Selama kita mengikuti permintaan Guru, kita dapat melakukannya dengan baik.
Setelah pengalaman ini, saya menyadari hambatan terbesar yang menghalangi kita untuk membentuk satu tubuh, bukanlah isolasi karena pandemi; itu adalah ketidakmampuan kita melepaskan keterikatan dan konsep manusia, yang telah terbentuk di tulang kita selama ribuan tahun. Diantaranya keterikatan pada diri sendiri, rasa iri hati, mentalitas bersaing, tidak mau bekerja sama dengan orang lain, tidak menyukai sesuatu atau seseorang, dan sebagainya. Kita harus mengutamakan Fa dan bertanggung jawab atas tindakan kita. Guru berkata, “Lingkungan adalah kalian sendiri yang menciptakan, juga merupakan kunci utama untuk meningkatkan diri.” (“Lingkungan,” Petunjuk Penting Gigih Maju) Kelompok belajar Fa adalah lingkungan yang baik bagi kita untuk saling membantu meningkatkan diri sehingga kita dapat menyelamatkan orang. Pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang baik.
Saya pergi ke distrik lain untuk urusan bisnis pada akhir Maret. Seorang praktisi lanjut usia yang tinggal di sana membawa saya menemui dua praktisi yang bersaudara. Mereka kemudian membawa saya ke rumah pasangan praktisi. Saya merasa kondisi kultivasi mereka sangat solid, dan saya menyarankan mereka membentuk kelompok belajar Fa. Mereka dengan senang hati menyetujuinya. Ketika pertemuan pertama diadakan, praktisi lanjut usia tersebut tidak muncul. Namun kami tidak khawatir, dan kami membaca ceramah pertama Zhuan Falun. Pada awalnya, saya pikir praktisi ini memiliki rasa takut, namun ternyata dia tidak ingat waktu karena gangguan.
Kali berikutnya kami bertemu, kamar di lantai atas sedang direnovasi, dan sangat bising. Kami merasa ini adalah gangguan yang mencoba menghalangi kami untuk belajar Fa. Kebisingan itu berlangsung selama lebih dari satu jam, sepanjang kami membaca Fa. Segera setelah kami mulai membaca, kebisingan semakin meningkat, dan kami tidak dapat mendengar satu sama lain dengan jelas. Tapi tidak ada yang mengeluh, dan kami dengan tenang melanjutkan. Ketika suara menjadi lebih keras, kami memutuskan untuk membaca dengan suara keras bersama-sama, bukan secara individu. Segera setelah kami selesai membaca, suara itu berhenti. Setelah pengalaman ini, semua orang merasa yakin bahwa kami dapat menyingkirkan segala gangguan.
Pasangan lain mulai bergabung dengan kami. Istrinya datang lebih dulu. Dia mengenal Falun Dafa ketika berada di penjara pada tahun 2000. Polisi ingin dia membujuk praktisi untuk berhenti berlatih, namun dia terinspirasi oleh kebaikan Dafa dan kembali berlatih sendiri. Dia menulis pesan untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Guru Li, dan pesan itu dipublikasikan di situs web Minghui pada Hari Falun Dafa Sedunia (13 Mei). Pesan tersebut menginspirasi banyak orang. Suaminya juga bergabung dengan kami setelahnya.
Ketika Minghui meminta kiriman untuk Hari Falun Dafa Sedunia, saya mendorong semua orang untuk menulis pengalaman. Minggu berikutnya, saya datang lebih awal untuk membantu mereka. Istrinya belum mulai, jadi saya membantunya terlebih dahulu. Dia berbicara tentang situasi keluarganya. Pasangan ini dipecat dari pabrik karena mereka memohon keadilan bagi Dafa. Meski menghadapi tantangan, mereka menolak untuk berhenti berlatih dan, setelah itu, segalanya berjalan sangat lancar. Suaminya belum selesai menulis, dan saya juga membantunya kemudian. Kedua saudara perempuan itu juga menulis artikel.
Ketika saya pulang ke rumah dan mulai mengatur artikel pasangan tersebut, saya merasa akan lebih baik jika menulis dari sudut pandang yang lain. Suaminya sebelumnya menceritakan kepada saya tentang pertemuannya dengan Guru Li di Pekan Raya Kesehatan Oriental pada 1993. Setelah merevisi apa yang mereka tulis, saya pergi ke rumah mereka dan membacakan artikel tersebut kepada mereka untuk memastikan saya tidak salah paham terhadap pengalaman mereka. Dia merasa itu sudah bagus. Tanpa diduga, pada hari pertama artikel perayaan 13 Mei diterbitkan di Minghui, artikel teratas adalah artikel ini. Saya sangat senang. Saya tahu ini adalah dorongan Guru untuk kelompok belajar Fa kami yang baru dibentuk. Saya kemudian membawakan mereka Mingguan Minghui dan podcast radio Minghui yang berisi artikelnya. Kami mendengarkannya bersama-sama dan semuanya terinspirasi.
Saya dan praktisi lain pergi ke desa pegunungan pada pertengahan April. Bertahun-tahun yang lalu, kami pergi ke sana setiap minggu untuk belajar Fa dengan praktisi yang tinggal di sana, serta mereka yang datang dari desa sekitar. Kami semua dengan cepat meningkat. Kami juga berpartisipasi dua kali setahun ketika situs Minghui meminta artikel pengalaman kultivasi dan mengadakan konferensi Falun Dafa setempat. Para praktisi tersebut mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Guru, keyakinan mereka yang teguh pada Dafa, dan belas kasih mereka terhadap orang-orang dengan sepenuh hati. Apa yang mereka sampaikan sangat menyentuh. Namun, praktisi yang menyediakan tempat bagi kami untuk berkumpul dianiaya hingga meninggal, dan pertemuan tersebut tidak lagi diadakan selama dua tahun.
Ketika kami pergi ke sana baru-baru ini, kami semua senang bertemu satu sama lain. Kami berdiskusi untuk melanjutkan kelompok belajar Fa dan memutuskan untuk bertemu tiga kali dalam seminggu. Namun, beberapa praktisi menemui berbagai kesulitan dan tidak berhasil datang. Terkadang, hanya satu atau dua yang datang. Seorang praktisi dari desa terdekat yang merawat cucunya di kota mendengar tentang kelompok kami dan memberitahu semua orang, “Kita harus gigih dan bertemu untuk belajar Fa. Saya akan datang setiap hari Sabtu.” Ketika dia mengatakan hal itu, para praktisi berkata bahwa mereka bertekad untuk melanjutkan kelompok belajar ini.
Kami semua merasa bahwa kesempatan untuk belajar Fa bersama, berbagi pengalaman kultivasi, dan meningkat bersama adalah sangat berharga dan harus dihargai.
Guru memperkenalkan Falun Dafa ke dunia 31 tahun yang lalu. Era baru umat manusia mendatang akan indah. Saya merasa belum berkultivasi dengan baik, dan merasa malu. Saya berharap dapat menghargai waktu yang saya miliki, berkultivasi dengan rajin bersama rekan-rekan praktisi, dan membantu Guru menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup. Terima kasih Guru!