(Minghui.org) Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah rezim totaliter dan menggunakan segala macam alasan untuk menindas masyarakat, termasuk mencap mereka sebagai “merongrong kekuasaan negara.” Berikut adalah contoh bagaimana hal ini sering terjadi pada praktisi Falun Gong.
Dalam sebuah artikel yang diterima oleh Minghui.org, penulis mengatakan dia bertemu Mei, seorang praktisi Falun Gong berusia 80-an, di sebuah pusat penahanan. Suatu hari, putra Mei, berusia sekitar 50 atau 60 tahun, datang ke pusat penahanan untuk menyelamatkan ibunya.
Pria tersebut memegang surat perintah penangkapan dan bertanya kepada polisi. “Ibu saya berusia lebih dari 80 tahun dan dia hampir tidak bisa membaca. Lucu sekali anda menuduhnya ‘merongrong kekuasaan negara’.”
Para petugas juga tahu ini tidak masuk akal, tapi salah satu dari mereka menjawab dengan serius. “Ibu anda bukan orang biasa.” Yang lain menjawab: “Dari tempatnya, kami menemukan banyak DVD berisi informasi Falun Gong, serta komputer dan printer. Dia sangat cakap.”
Pria itu membantah: “Apakah anda yakin dia melakukan semua ini? Bahkan saya tidak banyak menggunakan komputer.”
Petugas itu melanjutkan: “Kami juga tidak percaya. Tetapi ketika kami bertanya dari mana bahan-bahan itu berasal, dia menjawab bahwa dia membuatnya sendiri. Dia bahkan menunjukkan kepada kami cara membuat DVD.”
Putranya tahu ibunya menunjukkannya kepada polisi untuk menghindari menyerahkan praktisi lain, namun ia melanjutkan, “Ini menunjukkan bahwa Falun Gong adalah baik – banyak wanita berusia 80-an mengalami kesulitan berjalan dan ibu saya sangat sehat karena berlatih Falun Gong. Dia bahkan bisa membuat DVD!”
Seorang petugas menjawab: "Anda benar. Ibu saya yang berusia 80 tahun lebih harus berbaring di tempat tidur. Falun Gong sungguh luar biasa.” Semua orang di ruangan menganggap ini lucu dan tertawa.
Meski begitu, Mei kemudian dijatuhi hukuman penjara. Namun, petugas tersebut mengetahui bahwa Falun Gong adalah baik dan meminta beberapa praktisi untuk mengajarinya latihan. Ketika Mei berada di penjara, beberapa penjaga menghubungi praktisi secara pribadi, menanyakan apakah Falun Gong dapat membantu anggota keluarga mereka yang sakit.
Seseorang mungkin bertanya-tanya mengapa praktisi menghabiskan uangnya dan mempertaruhkan nyawanya untuk membuat dan mendistribusikan materi Falun Gong. Seorang praktisi bernama Xu menjelaskan pengalamannya.
Sebelum mulai berlatih Falun Gong, Xu di usia 50-an menderita banyak penyakit, termasuk sakit syaraf, radang sendi, penyakit jantung, sakit perut, masalah mata, dan masalah ginekologi. Semua membuatnya kesal hampir sepanjang waktu.
Suaminya pernah berkata: “Saya kira anda merasakan sakit di mana-mana kecuali rambut anda.”
Xu menjawab: “Tidak juga. Saat rambut saya ditarik, akar rambut juga terasa sakit, sama seperti bagian tubuh saya yang lain.”
Pada tahun 1996, Xu mulai berlatih Falun Gong atas rekomendasi seorang teman. Setelah semua masalah kesehatannya hilang, dia menjadi lebih berpikiran terbuka dan bahagia dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Keluarganya mendukung dan dia juga sangat bersyukur karena Falun Gong memberinya kehidupan kedua.
Namun PKT mulai menganiaya Falun Gong pada bulan Juli 1999 dan berlanjut hingga hari ini. Untuk mencegah orang-orang teracuni oleh propaganda pitnah, Xu tidak hanya berlatih secara teratur, namun juga meluangkan waktu untuk menyiapkan materi dan mendistribusikannya.
Sekarang Xu berusia 81 tahun, dia melakukan latihan Falun Gong dan mempelajari ajarannya setiap hari. Dia tidak membutuhkan bantuan orang lain dan menjaga dirinya sendiri. Bahkan ia kerap membersihkan wajah dan kakinya dengan air dingin. Anak-anaknya sangat terkesan dengan kulitnya yang halus, tanpa menggunakan produk perawatan kulit.
Seperti Mei yang disebutkan di atas, Xu juga mencetak dan menyediakan materi kepada praktisi lain. Meskipun usianya sudah lanjut, dia sering keluar rumah memasang spanduk dan poster untuk menghilangkan prasangka propaganda kebencian dari PKT. Dia tidak merasa lelah dan menikmatinya. Dia berkata: “Saya senang orang-orang dapat mengetahui fakta sebenarnya tentang latihan ini dan berharap mereka juga mendapat manfaat dari Falun Gong.”
Di banyak kebudayaan, terutama di Tiongkok kuno, orang tua sangat dihormati. Namun, di bawah penganiayaan totaliter berdasarkan keyakinan mereka, para praktisi lanjut usia ini tidak terkecuali. Dari 55 kasus hukuman yang dilaporkan pada bulan September 2023, 35 praktisi berusia 60 tahun ke atas pada saat dijatuhi hukuman, termasuk 17 orang berusia 60-an, 14 orang berusia 70-an, dan empat orang berusia 80-an.
Tanggal 23 Oktober 2023 (9 September menurut kalender Tiongkok) merupakan Festival Ganda Kesembilan, sebuah tradisi menghormati orang yang lebih tua. Kami berharap lebih banyak orang mengetahui fakta kebenaran tentang Falun Gong dan melepaskan diri dari kebohongan PKT. Dengan cara ini, praktisi lanjut usia seperti Mei dapat menikmati kehidupan yang damai dan menjalankan keyakinan mereka dengan bebas.
Seandainya PKT tidak menganiaya Falun Gong, akan ada lebih banyak orang yang mengalami peningkatan kesehatan fisik dan pikiran karena Falun Gong. Dengan menindas latihan ini secara brutal dan melanggar prinsip Sejati-Baik-Sabar dengan kebohongan, PKT sedang merusak masa depan masyarakat kita.