(Minghui.org) Festival Plai menghibur penduduk dan wisatawan Timisoara setiap tahun di awal musim gugur. Festival Plai adalah festival musik dan seni yang terkenal secara internasional, diadakan setiap tahun selama akhir pekan kedua bulan September. Festival tahun ini diadakan pada tanggal 8-10 September 2023.
Timisoara, adalah salah satu kota terbesar di Rumania, kota tempat revolusi melawan rezim komunis dimulai pada tahun 1989. Saat ini, kota ini telah menjadi pusat ekonomi, budaya, dan pendidikan yang penting. Berbagai kegiatan budaya dan seni pertunjukan diadakan sepanjang tahun, dan kota ini dikenal sebagai “Wina Kecil.”
Praktisi Falun Dafa berpartisipasi dalam dua kegiatan: peragaan latihan Falun Dafa, dan lokakarya bunga lotus untuk anak-anak. Kedua kegiatan tersebut berlangsung di Museum Air pada tanggal 9 dan 10 September. Praktisi juga memberi tahu para peserta festival tentang penganiayaan terhadap Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) yang telah berlangsung selama 24 tahun di Tiongkok yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Praktisi melakukan lima latihan menenangkan, termasuk meditasi. Mereka juga membagikan brosur berisi informasi tentang manfaat yang dirasakan oleh orang-orang yang berkultivasi Dafa.
Orang-orang yang tertarik diberikan rincian kontak praktisi setempat dan lokasi tempat latihan Timisoara, di mana mereka dapat mempelajari latihan Falun Dafa secara gratis. Pada kedua hari tersebut, peserta menyatakan minatnya untuk mempelajari latihan. Kehadiran praktisi di festival tersebut juga diliput oleh media lokal.
Mempelajari latihan Falun Dafa di Festival Plai di Timișoara.
Anak-anak mempelajari latihan.
Pengunjung dan Penyelenggara Terkagum-kagum dengan Falun Dafa
Banyak dari peserta mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada praktisi karena telah menyadarkan mereka akan masalah penting ini dan memuji kualitas materi informasi praktisi. Yang lain senang mengetahui praktik yang dapat membantu orang menemukan kedamaian batin.
Panitia juga antusias dalam mendukung upaya praktisi. Di akhir acara, penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada praktisi yang telah berpartisipasi dan berbagi kegiatan. Mereka berkata bahwa mereka berharap praktisi dapat terus berpartisipasi dalam acara mendatang.
Orang Tua dan Anak-anak Belajar tentang Falun Dafa
Anak-anak yang menghadiri festival mempunyai kesempatan untuk mampir ke stan praktisi bersama keluarga mereka untuk belajar cara melipat bunga lotus origami. Saat mereka melakukannya, praktisi juga menjelaskan kepada mereka pentingnya bunga lotus. Para pengunjung mengatakan bahwa itu adalah simbol kemurnian dan kebaikan – bagi para kultivator spiritual di Tiongkok, seperti praktisi Falun Dafa. Mereka menceritakan kisah bagaimana bunga-bunga ini sekarang dibuat sebagai simbol kekuatan bagi anak-anak dan keluarga mereka yang menghadapi penganiayaan di Tiongkok karena percaya pada Sejati-Baik-Sabar—prinsip-prinsip Falun Dafa.
Di akhir lokakarya, setiap anak juga diberikan buku anak-anak, Kisah Bunga Lotus, yang ditulis oleh seorang praktisi Falun Dafa yang mengingatkan mereka untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai ini. Praktisi juga mengadakan sesi membaca buku agar anak-anak dapat mendengar cerita di dalam buku.
Anak-anak dan orang dewasa yang berpartisipasi dalam lokakarya ini menikmati makna yang lebih dalam di balik keindahan bunga-bunga tersebut. Seorang gadis kecil, Mădălina yang berusia 11 tahun, mengatakan bahwa dia sangat senang “akhirnya memiliki buku yang menginspirasi!”
Seorang guru di pusat penitipan anak di desa Chișoda bahkan bertanya kepada praktisi apakah mereka dapat datang ke pusat penitipan anak tersebut dan membantu siswanya mempelajarinya. Dengan cara ini mereka juga dapat mempelajari nilai-nilai Falun Dafa dan kisah tentang apa yang terjadi pada anak-anak di Tiongkok.
Memperkenalkan Falun Dafa di Festival Plai di Timisoara pada tanggal 9 September 2023
Liputan Media tentang Falun Gong
Selama acara tersebut, praktisi Falun Dafa diwawancarai oleh beberapa Televisi (TV) dan situs berita. Mereka menjelaskan apa itu Falun Dafa dan bagaimana seseorang berkultivasi dalam latihan Falun Dafa. Mereka juga berbicara tentang manfaat latihan ini bagi kesehatan dan keseimbangan mental.
Media yang memberitakan praktisi pada acara tersebut adalah Adevărul, salah satu surat kabar tertua dan paling mapan di Rumania. Artikel Adevărul menampilkan wawancara dengan Bogdan Florescu, seorang praktisi selama 15 tahun, pada acara di Timisoara. Sebelum mulai berkultivasi Falun Dafa, Florescu mendapati dirinya sama seperti banyak pemuda lainnya, mengejar ketenaran dan uang tanpa tahu untuk apa dia melakukannya. Namun setelah mempelajari Falun Dafa, pandangan dunianya berubah.
Adevărul melaporkan Falun Dafa di Festival Plai. (Tangkapan Layar)
“[Melalui Falun Dafa,] saya terbebas dari banyak masalah yang saya khawatirkan. Saya menemukan jawaban atas banyak pertanyaan tentang kehidupan, tentang alam semesta, dan tentang makna keberadaan saya di dunia ini,” kata Florescu kepada outlet tersebut. “Saya memahami bahwa alam semesta ini jauh lebih kompleks, dan ada sesuatu di sana yang membuat semuanya tetap teratur.”
Artikel tersebut juga membahas bagaimana praktisi Falun Dafa seperti Florescu telah dianiaya oleh PKT selama lebih dari dua dekade. Florescu menceritakan bagaimana PKT telah lama memulai pelecehan terhadap praktisi sebelum penganiayaan resmi diluncurkan pada tanggal 20 Juli 1999.
“Meskipun praktik ini bermanfaat bagi semua orang, pemerintah Tiongkok telah memutuskan bahwa praktik ini harus diberantas dalam waktu tiga bulan. Mereka mulai memburu [praktisi], menangkap mereka, dan menahan mereka di penjara atau kamp kerja paksa. Saat ini penganiayaan sedang terjadi, orang-orang menjadi sasaran penyiksaan, dan organ mereka diambil,” kata Florescu dalam artikel tersebut.
Florescu mengatakan bahwa PKT melakukan operasi pengambilan organ secara paksa dan menjual organ dari tahanan yang masih hidup untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Mayoritas tahanan yang digunakan untuk pengambilan organ adalah praktisi Falun Gong.
Artikel tersebut juga menyoroti fakta bahwa menurut catatan yang ada, ribuan praktisi telah dianiaya hingga meninggal oleh polisi, sementara jutaan lainnya telah dipenjara selama kampanye berdarah PKT.