Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Guru Kimia Pemenang Penghargaan Menderita Empat Tahun Penganiayaan Saat Dipenjara karena Berlatih Falun Gong

20 Nov. 2023 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org) Yang Xinqiu, Berusia 55 tahun, dari Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman empat tahun penjara setelah penangkapannya pada bulan Juni 2014 karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Yang Xinqiu dipenjara di tiga fasilitas berbeda dan menjadi sasaran berbagai bentuk penganiayaan di mana pun dia ditahan. Di bawah ini adalah kisahnya tentang bagaimana dia mempelajari Falun Gong dan bagaimana dia dianiaya karena menjunjung keyakinannya.

Yang Xinqiu

Guru Baik yang Jarang Ada di Masyarakat Saat Ini

Yang mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2001 di tengah penganiayaan yang sedang berlangsung. Dia tertarik pada prinsip-prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar, dan berusaha menjadi orang yang lebih baik di tempat kerja dan di rumah.

Sebagai guru kimia di Sekolah Menengah Lili di Kota Jiamusi, ia memenangkan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan “Instruktur Kimia Sekolah Menengah Berprestasi Jiamusi 2011” dan penghargaan “Pegawai Sektor Publik Berprestasi 2012”:

Yang memenangkan penghargaan “Instruktur Kimia Sekolah Menengah Berprestasi Jiamusi 2011”.

Yang memenangkan penghargaan “Pegawai Sektor Publik Berprestasi 2012”.

Yang memperlakukan murid-muridnya seolah-olah mereka adalah anaknya sendiri dan mengajari mereka menjadi orang baik. Orang tua siswa memujinya dan mengatakan bahwa guru sebaik itu jarang ada di masyarakat saat ini.

Yang juga tidak pernah ragu untuk membantu rekan-rekannya, dan dia dipuji oleh rekan-rekannya dan staf administrasi sekolah.

Sebagai satu-satunya pencari nafkah, Yang tidak hanya menafkahi keluarganya tetapi juga merawat mereka dengan baik. Ibu mertuanya sering memujinya di depan orang lain dan berkata, “Bagi saya, dia adalah anak yang lebih baik daripada anak saya sendiri.”

Ditangkap Di Tempat Kerja

Empat petugas mendatangi SMA Lili sekitar pukul 16.00, tanggal 19 Juni 2014. Satpam sekolah mencoba menghentikan mereka di depan pintu tetapi mereka menerobos masuk dan berkata, “Ada seorang praktisi Falun Gong di sekolah anda.”

Dua orang petugas mendatangi laboratorium Yang dan menangkapnya. Mereka juga menyita empat ponselnya. Petugas lain masuk ke kantornya dan menyita buku-buku Falun Gong dan materi informasi yang dimilikinya di sana.

Yang diseret ke dalam kendaraan polisi. Kepala sekolah ingin memastikan keselamatannya dan meminta guru lain untuk duduk di kendaraan polisi lainnya. Seorang petugas memberi tahu guru tersebut, “Kami telah memantau dia [Yang] cukup lama.”

Kemudian, Yang mengetahui bahwa petugas yang menangkap berasal dari Kantor Keamanan Domestik Distrik Dongfeng dan Kantor Polisi Jalan Jianguo. Mereka menargetkan Wang karena menggunakan ponsel untuk mengirim pesan teks kepada orang-orang dan memberi tahu mereka tentang penganiayaan ilegal Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong.

Penggerebekan Rumah

Lebih dari 10 petugas menggerebek rumah Yang pada hari dia ditangkap. Istrinya dan kedua anaknya ketakutan ketika polisi menerobos masuk.

Polisi menghabiskan waktu dua jam untuk menggeledah rumah dan menyita buku-buku Falun Gong, tujuh ponsel, tiga printer, dua komputer desktop, dua monitor komputer, dua stapler, dan uang tunai beberapa ratus yuan milik Yang.

Polisi juga berusaha menangkap istri Yang. Salah seorang petugas berkata, “Anda harus ikut dengan kami.” Istrinya menjawab, “Saya tidak bisa pergi bersama anda karena saya harus menjaga anak-anak saya.” Petugas itu berkata, “Mintalah bantuan tetangga anda untuk mengawasi mereka!” Dia berkata, “Kami baru saja pindah ke sini dan saya tidak saling kenal dengan tetangga. Orang tua saya [yang tinggal bersama kami] berusia 80-an tahun. Tolong, jangan menakuti mereka.”

Keluarga Diganggu dan Diancam

Polisi tidak menangkap istri Yang hari itu tetapi kembali berkali-kali untuk mengganggunya. Mereka bahkan pergi ke sekolah anak-anaknya untuk mengganggu anak-anaknya. Kedua anak tersebut mengalami trauma dan kesulitan untuk fokus pada studi mereka.

Penangkapan Yang merupakan pukulan berat bagi ayahnya yang kesehatannya memburuk dengan cepat dan dia memerlukan infus IV. Ibu mertuanya sangat merindukannya hingga dia menangis setiap hari. Istrinya tidak tahan dengan gangguan polisi yang tiada henti dan pindah dari rumah. Dia memercayai beberapa temannya untuk merawat kedua anaknya.

Dihukum 4 Tahun

Petugas Yang Haitao dari Kantor Keamanan Domestik Distrik Dongfeng dan Geng Yue dari Kantor Polisi Jalan Jianguo, yang bertanggung jawab atas kasus Yang memberinya hukuman 15 hari penahanan setelah penangkapannya. Mereka menginterogasinya tiga kali saat dia berada dalam tahanan. Mereka memindahkannya ke Pusat Penahanan Kota Jiamusi pada hari ke-15 dan menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Dongfeng pada tanggal 13 November 2014.

Ketika pengacara Yang bertemu dengan jaksa Hong He untuk menanyakan kasusnya, Hong mengatakan bahwa mereka akan mengembalikan kasus tersebut ke Departemen Kepolisian Distrik Dongfeng pada tanggal 20 November 2014. Polisi memalsukan lebih banyak bukti yang memberatkan Yang dan menyerahkan kembali kasusnya.

Hong mendakwa Yang dan Pengadilan Distrik Dongfeng menjatuhkan hukuman empat tahun penjara padanya pada tanggal 18 Mei 2015.

Dianiaya Sepanjang Masa Pemenjarannya

Saat dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Jiamusi, Yang dipaksa bekerja tanpa dibayar. Tugasnya termasuk memasukkan sumpit sekali pakai ke dalam kantong kertas. Para penjaga juga memaksanya untuk membeli sayuran yang ditanam oleh narapidana dengan harga yang dinaikkan.

Yang dipindahkan ke Penjara Kota Jiamusi pada bulan Oktober 2015, lima bulan setelah dia dijatuhi hukuman. Penjaga penjara menahannya di tim pelatihan intensif, di mana dia berulang kali diperintahkan untuk melepaskan keyakinannya. Dia menolak untuk mematuhinya.

Pada bulan Januari 2016, Yang dipindahkan ke Penjara Tailai untuk menjalani sisa masa hukumannya. Para penjaga menugaskan empat narapidana untuk menganiayanya secara bergiliran sepanjang waktu dalam dua shift. Selama tiga hari, mereka tidak mengizinkannya tidur. Begitu dia menutup matanya, mereka memukulnya hingga bangun. Saat dia mengalami disorientasi karena kurang tidur, penjaga Kong memerintahkan dua narapidana untuk memegang tangannya dan membubuhkan sidik jarinya pada pernyataan yang telah dibuat sebelumnya untuk melepaskan Falun Gong. Ketika dia sadar, dia bertanya kepada narapidana mengapa mereka melakukan itu padanya dan mereka mengakui bahwa Kong memerintahkan mereka.

Yang juga dipaksa membuat pakaian tanpa bayaran. Ada banyak debu di bengkel tetapi tidak ada cukup alat pelindung bagi Yang dan narapidana lainnya.

Selama penggeledahan rutin terhadap tempat tidur Yang, para penjaga menemukan sebuah artikel yang ditulis oleh pencipta Falun Gong. Kemudian, mereka menahannya di sel isolasi selama setengah hari.

Di lain waktu, penjaga Li Shilong menyemprotkan merica ke wajah Yang setelah mengetahui bahwa dia menyebarkan artikel-artikel pencipta Falun Gong kepada praktisi lain yang dipenjara. Mata Yang seperti terbakar oleh semprotan itu tetapi dia tidak menerima perawatan medis apa pun. Li menyuruh dua narapidana membilas matanya dengan air dingin selama lebih dari satu jam sampai rasa sakitnya mereda.

Meskipun dianiaya, Yang tidak pernah goyah dalam keyakinannya dan dia memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk memberi tahu para narapidana tentang mengapa penganiayaan terhadap Falun Gong tidak memiliki dasar hukum dan bagaimana dengan berlatih Falun Gong dia memahami bagaimana menjadi orang yang lebih baik. Karena dia selalu perhatian dan baik kepada orang lain, banyak narapidana mempercayakan kepadanya kartu debit untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Mereka tahu bahwa dia tidak akan pernah menyalahgunakan uang mereka.

Laporan terkait:

Exceptional Teacher Detained for Over Five Months as Prosecutor Builds Case Against Him (Photos)

Chemistry Teacher Mr. Yang Xinqiu Arrested While Making Truth-Clarifying Calls