(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Mumbai berpartisipasi dalam Pameran Seni HAAT untuk memperlihatkan lukisan koleksi Seni dari Zhen-Shan-Ren [Sejati-Baik-Sabar] dari tanggal 9 November – 11 November 2023. Praktisi menginformasikan pada pengunjung tentang Falun Dafa dan penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap latihan ini.
Pameran yang diadakan di NESCO Center di Mumbai, merupakan perhentian pertama dari empat rangkaian pameran yang membawa seni ke pusat kebudayaan terbesar di India, dengan pameran terakhir di Dubai. Secara keseluruhan, tur ini mendatangkan lebih dari 10.000 pengunjung ke setiap lokasinya setiap tahun, termasuk para selebriti dari berbagai lapisan masyarakat India.
Stan praktisi di Pameran Seni HAAT
Praktisi Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, menata 13 lukisan di stan mereka agar pengunjung dapat melihatnya. Setiap karya seni diciptakan oleh para praktisi yang merupakan seniman yang baik dan menggambarkan keindahan kehidupan yang dijalani sesuai dengan prinsip-prinsip Falun Dafa yakni Sejati-Baik-Sabar, serta keteguhan hati praktisi di Tiongkok yang menentang penganiayaan oleh PKT selama 24 tahun.
Banyak pengunjung berhenti di stan praktisi untuk melihat lukisan dan mendengarkan praktisi menjelaskan kisah di balik lukisan tersebut. Orang-orang mengatakan kepada praktisi bahwa mereka tersentuh oleh semangat pantang menyerah para praktisi di Tiongkok, mereka terkesan dengan kualitas karya seni serta pesan harapan dalam menghadapi kesulitan.
Seorang praktisi memandu peserta melalui karya seni dan menceritakan kisah di balik setiap karya seni.
Pelukis Pemenang Penghargaan: “Saya Berterima Kasih kepada Para Seniman Ini Atas Kerja Baik Mereka Bagi Masyarakat”
Kata “HAAT” berarti bazaar dalam bahasa Hindi dan jika dilafalkan mirip dengan kata “heart” dalam bahasa Inggris, yang memberikan makna ganda pada pameran tersebut. Sepanjang pameran, banyak pengunjung yang mengungkapkan perasaan mereka saat melihat lukisan praktisi.
Pelukis Premjit Baria adalah peserta pameran seni yang dianugerahi Padma Shri dari pemerintah India atas kontribusinya yang luar biasa terhadap seni. Dia datang ke stan praktisi untuk melihat lukisan dan sangat tertarik dengan tema spiritual lukisan tersebut. “Saya sangat terkesan dengan seni ini yang menghubungkan kita dengan Dewata. Semua lukisan menyampaikan kisah nyata dan dengan mudah mengkomunikasikan makna batinnya,” ujarnya.
Pemenang penghargaan Padma Shri Premjit Baria di stan praktisi Falun Dafa
Baria mengungkapkan rasa hormatnya kepada seniman yang mengerjakan karya tersebut. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada praktisi dan para seniman atas kerja baik mereka bagi masyarakat kita,” katanya.
Pengunjung stan lainnya, Mohanish Rao memuji dedikasi para seniman dalam menceritakan kisah-kisah praktisi di Tiongkok. “[Pameran] ini menunjukkan bahwa seni tidak bisa dikekang,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para seniman yang telah menceritakan kisah penting tersebut melalui lukisannya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih dan selamat kepada para seniman lukisan ini. Anda telah mengubah dunia,” kata Rao.
Marukh Godha adalah salah satu pengunjung yang merasakan keterhubungan dengan motif Tionghoa yang ditampilkan di banyak lukisan. Dia pernah mengunjungi Tiongkok sebelumnya dan mengatakan bahwa dia memahami sifat penindasan rezim Tiongkok terhadap warga negaranya sendiri.
Dia sangat tersentuh oleh karya seni tersebut dan berkata, “Sungguh menyedihkan melihat para penganut [Falun Dafa] dianiaya. [Semoga] Tuhan menginsafkan para penganiaya dan memberi mereka cukup akal sehat dan kebaikan di hati mereka untuk memperlakukan bangsanya sendiri dengan lebih manusiawi. Saya sangat tersentuh.”
Vinod Kumar, seorang pengunjung dari Luchnow, menitikkan air mata saat melihat lukisan tersebut. Dia sangat tersentuh oleh prinsip Sejati-Baik-Sabar serta penderitaan praktisi selama penganiayaan yang masih berlangsung. Dia berkata bahwa dia bisa merasakan kebenaran dalam lukisan dan mata para praktisi di stan. Dia merasakan hubungan dengan ajaran Falun Dafa dan membeli beberapa buku Falun Dafa dari stan untuk dibaca di rumah.
Salah satu penyelenggara pameran Seni, Madhuri Yadav, mampir untuk memberikan beberapa kata penyemangat kepada praktisi. “Teruslah ungkapkan pikiranmu. Kami bersama Anda. Dunia harus tahu tentang ini,” katanya.
Seorang pengunjung meninggalkan beberapa komentar di buku tamu.
Pameran Ini Menyentuh Hati Para Siswa
Stan praktisi menarik pengunjung dari segala usia, termasuk Rudraa Shukla, seorang seniman berusia 9 tahun yang terpesona oleh kedalaman lukisan dan kisah-kisah para praktisi.
Rudraa (tengah) di stan praktisi.
Rudraa (kanan) bersama ibunya Hemanli (tengah) pada hari kedua pameran
Keesokan harinya dia membawa ibunya, Hemanli, untuk melihat lukisan itu juga. Setelah memahami situasi di Tiongkok yang digambarkan dalam lukisan tersebut, Hemanli juga merasa simpati kepada praktisi dan berkata bahwa dia dapat memahami mengapa putrinya begitu tersentuh.
Siswa Hati Kudus mengambil foto di stan Falun Dafa untuk mengabadikan momen tersebut.
Seorang guru seni dari Sekolah Hati Kudus di Mumbai mengajak murid-muridnya mengunjungi stan Falun Dafa. Kelasnya berterima kasih kepada praktisi karena telah memberi tahu mereka tentang penganiayaan terhadap praktisi di Tiongkok, dan juga tentang latihan spiritual Falun Dafa. Para siswa melafalkan “Sejati-Baik-Sabar baik.”
Saluran berita lokal, Superstar 24, meliput acara tersebut dan memberikan laporan khusus tentang Pameran Seni Zhen-Shan-Ren.
Seorang praktisi berbagi informasi tentang Seni Zhen-Shan-Ren [Sejati-Baik-Sabar] kepada berita lokal.
Selebriti India Mengunjungi Stan Praktisi
Hal menarik lainnya dari pameran ini adalah banyaknya selebriti India yang berkunjung. Situs web pameran memperkirakan lebih dari 100 selebriti datang untuk melihat karya seni tersebut.
Mitra kurator pameran seni ini adalah Vindu Dara Singh, seorang tokoh televisi dan aktor. Dia mengunjungi stan praktisi Falun Dafa bersama aktor veteran Ranjeet Bedi dan mengetahui tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.
Dia menyebutkan bahwa ini adalah langkah yang sangat berani dari praktisi untuk meningkatkan kesadaran tentang situasi sebenarnya di Tiongkok.
Aktor TV dan selebriti Vindu Dara Singh (tengah)
Vindu Dara Singh singgah di stan Seni Zhen-Shan-Ren
Aktor veteran Ranjeet Bedi (tengah) menerima brosur dari seorang praktisi
Falguni Pathak, seorang penyanyi terkenal, mendengarkan penjelasan seorang praktisi tentang Falun Dafa dan mengambil beberapa materi informasi.
Penyanyi Falguni Pathak (kiri) menerima materi tentang Falun Dafa dan Seni Zhen-Shan-Ren
Rajkumar Kanojia adalah aktor India yang terkenal dengan peran komedinya. Dia mengikuti tur lukisan bersama seorang praktisi dan mendengarkan dengan penuh perhatian cerita di balik setiap lukisan.
Rajkumar Kanojia (kanan) melihat galeri lukisan.
Selebritas India lainnya yang mendengarkan penjelasan praktisi termasuk aktor Sunil Shetty dan aktor serta binaragawan Thakur Anoop Singh. Keduanya menerima materi informasi tentang Falun Dafa sebelum mereka pergi.