Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Tidak Membiarkan Keegoisan Bersembunyi

5 Nov. 2023 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Seiring dengan kemajuan Pelurusan Fa, semakin sedikit waktu yang tersisa bagi praktisi Dafa untuk berkultivasi dan menyadarkan orang-orang. Saya tidak mengendur dan tekun melakukan tiga hal.

Namun, baru-baru ini saya merasa bahwa saya telah mengendur dalam meningkatkan xinxing hingga saya mengalami stagnasi, dan saya tidak dapat melenyapkan keterikatan. Kadang-kadang, saya bahkan merasa rendah diri dan sedih. Saya mencari ke dalam dan menemukan keterikatan pada kepentingan pribadi dan emosi, tetapi saya tidak dapat menemukan inti dari keterikatan tersebut. Memancarkan pikiran lurus juga tidak banyak membantu.

Saya mendengarkan beberapa artikel berbagi pengalaman tentang menghilangkan egoisme dan menemukan bahwa banyak pikiran dan tindakan saya berasal dari ego dan keterikatan pada diri sendiri. Saya menyadari bahwa saya berkultivasi secara dangkal.

Saya memiliki sebuah apartemen tua dan menyewakannya tahun lalu kepada beberapa pemuda yang bekerja di sebuah restoran. Pemilik restoran meyakinkan saya bahwa jika mereka mengacaukan atau merusak tempat itu, dia akan menanganinya.

Terjebak dalam Keegoisan Alam Semesta Lama

Belum lama ini, penghuni apartemen di lantai bawah memberi tahu saya bahwa langit-langit dapurnya bocor, dan dia curiga ada pipa di unit saya yang rusak. Saya meminta tukang ledeng memeriksa dapur tetapi dia tidak menemukan masalah apa pun. Dia merobek langit-langit di lantai bawah dan memastikan tidak ada masalah dengan pipanya. Ketika dia kembali ke unit saya, dia menemukan air berserakan di lantai dapur dan air merembes ke langit-langit tetangga.

Saya memberi tahu penyewa saya, “Ada air di seluruh lantai yang bocor ke unit di lantai bawah. Saya tidak akan memberi tahu atasan anda tentang hal ini karena ini adalah kejadian pertama, dan saya tidak akan mengenakan biaya untuk perbaikannya. Namun, saya akan berbicara dengan atasan anda jika ini terjadi lagi.”

Tetangganya menelepon dua minggu kemudian, “Ada air yang keluar dari langit-langit lagi.” Saya sangat marah dan berpikir, “Anak-anak muda ini tidak punya kelas. Saya pernah memaafkan mereka dan sekarang mereka menyebabkan masalah yang sama lagi.”

Saya menelepon bos mereka tetapi tidak ada yang menjawab. Saya menjadi semakin kesal dan berpikir, “Mengapa dia tidak menjawab panggilan saya? Saya akan pergi ke restoran dan berbicara dengannya. Saya seharusnya tidak menyewakan tempat itu kepada para pemuda itu.”

Saya kemudian berpikir, “Saya seorang praktisi, namun mengapa saya menjadi sangat marah.nSaya pasti tidak berkultivasi dengan baik.” Meski saya berusaha mengendalikan diri dan tidak menemui pemilik restoran, amarah terus berkobar dari waktu ke waktu. Pikiran bolak-balik antara baik dan buruk.

Baru setelah saya mendengarkan ceramah seorang praktisi tentang keegoisan, saya menyadari bahwa saya telah terjebak dalam keegoisan alam semesta lama, tidak mampu menerobos dan membebaskan diri. Saya sangat menderita sehingga saya tidak bisa berasimilasi dengan Dafa.

Saya mencari ke dalam dan menemukan beberapa hal. Saya tidak memikirkan orang lain dan saya hanya memikirkan kepentingan dan perasaan saya sendiri. Saya telah menelepon pemilik restoran pada siang hari, waktu tersibuk. Saya tidak memikirkan situasinya dan hanya peduli dengan perasaan saya. Saya pikir penyewa saya tidak memiliki kelas karena mereka menimbulkan masalah bagi saya. Saya tidak menganggap bahwa pekerjaan di restoran itu berat, dan mereka masih muda dan hanya bersenang-senang. Saya juga tidak memperhatikan orang yang tinggal di lantai bawah. Meskipun nada suara saya baik saat dia menelepon, saya kesal karena dia menelepon dan tidak mengatasi masalahnya sendiri. Bagaimana saya bisa merasa kesal padanya padahal yang menyebabkan masalah adalah penyewa? Semua pikiran saya egois.

Daripada melenyapkan keterikatan, saya ingin orang lain berubah agar sesuai dengan keinginan saya. Itu adalah cara kekuatan lama dalam melakukan sesuatu. Sungguh mengerikan bahwa kultivasi saya terhenti begitu lama.

Diluruskan Berdasarkan Prinsip Fa

Saya memutuskan untuk menyingkirkan keegoisan, memperbaiki diri berdasarkan prinsip Fa, dan mengatasi masalah ini dengan pikiran lurus. Pandangan saya menjadi cerah setelah menemukan solusi untuk masalah saya. Setelah menyadari keegoisan, saya menyadari bahwa banyak masalah sepele mengandung unsur keegoisan.

Beberapa malam yang lalu, praktisi datang untuk belajar Fa. Lin (alias) membawa paket materi informasi Dafa dan ingin membagikannya kepada saya di pagi hari. Sebelum berangkat, Bing (alias) menanyakan apakah dia boleh mengambil beberapa materi. Lin berkata, “Kami tidak punya banyak materi, jadi mohon jangan mengambil terlalu banyak.”

Saya berpikir, “Lin tidak membawa materi sebanyak itu hari ini, dan saya berencana untuk membagikan lebih banyak materi besok di jalan tertentu. Jika saya tidak mempunyai cukup untuk jalan itu, saya harus kembali ke sana lagi nanti.” Saya tidak ingin direpotkan dan tidak ingin melakukan lebih dari yang seharusnya.

Mengapa saya memiliki pemikiran egois ini? Materi Dafa digunakan oleh semua praktisi, dengan tujuan untuk menyadarkan orang-orang. Bagaimana saya dapat membawa keegoisan saya ke dalam misi sakral ini? Apakah hal itu akan mempengaruhi upaya saya untuk menyadarkan masyarakat? Oleh karena itu, saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan keegoisan saya.

Saya kehabisan air murni di rumah beberapa kali, jadi saya menyuruh putra saya mengambil air setelah dia pulang dari pertandingan bola. Dia berkeringat tetapi saya masih ingin dia mengambil air. Saya sadar saya egois. Putra saya bukan orang yang malas dan saya ingin dia lebih disiplin. Saya menjadikan pemikiran itu sebagai alasan untuk tidak mengambil air sendiri. Di luar panas dan saya tidak ingin melakukannya. Saya harus membuat sarapan dan ingin mendengarkan pengalaman praktisi di podcast Minghui.org. Itu semua tentang "ego".

Tidak ada masalah kecil dalam kultivasi. Meskipun dia adalah putra saya, dia juga makhluk hidup. Saya tidak ingin memanjakannya, tapi saya juga harus memperhatikannya dan berbuat lebih banyak pada diri sendiri. Jadi suatu pagi, sambil memakai earphone dan mendengarkan pengalaman praktisi, saya mengambil air. Bukan suatu kebetulan bahwa sharing tersebut bertujuan untuk menghilangkan rasa egois. Saya merasakan matahari muncul dari awan, dan hati saya damai dan tenang.