(Minghui.org) Seorang warga Kabupaten Heishang, Provinsi Liaoning ditangkap pada 2 Oktober 2023 karena berlatih Falun Gong, latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.
Petugas dari Kantor Polisi Huangcheng membawa Han Chunlong ke Pusat Penahanan Distrik Shenhe, di mana dia ditahan hingga hari ini.
Ini bukan pertama kalinya Han menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya dijatuhi hukuman empat tahun penjara setelah penangkapannya pada 11 Desember 2012. Dia disiksa secara brutal selama dipenjara.
Han dikenal oleh penduduk setempat sebagai pria yang lemah. Dia menderita berbagai penyakit, antara lain TBC pada tulang pinggang ketiga dan keempat, TBC pada jempol kaki kanan, dan batu ginjal. Dia kemudian harus mengangkat ginjal kirinya karena sudah tidak berfungsi lagi. Dia kesulitan untuk berjalan, apalagi melakukan pekerjaan. Tidak ada perawatan medis yang dapat membantunya meskipun dia menghabiskan banyak uang untuk mencari kesembuhan. Yang lebih parah lagi, istrinya menceraikannya tidak lama setelah mereka menikah.
Nasib Han berubah pada Maret 1998 ketika dia berlatih Falun Gong. Dia berangsur-angsur pulih dari penyakitnya dan menjadi lebih kuat. Dia juga berhenti merokok dan bermain permainan meja (yang menyita banyak waktu dan biasanya melibatkan perjudian). Dia sudah bisa bekerja kembali. Dia menikah lagi dan memulai bisnis dengan istri barunya. Namun kehidupan bahagia pasangan itu tidak bertahan lama. Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada Juli 1999, Han menjadi sasaran karena keyakinannya.
Wakil kepala Xu Guizhou dari Departemen Kepolisian Kabupaten Heishan memimpin petugas Xiao Zhongying, Bi Shijun dan Yang ke stan bisnis Han pada 5 September 2001. Mereka bermaksud untuk menangkapnya tetapi akhirnya menangkap praktisi lain karena salah mengira praktisi tersebut adalah dia.
Petugas Feng Jiang dari Departemen Kepolisian Kabupaten Heishan menangkap Han pada 1 Juli 2011. Dia memukulinya dengan kejam sebelum membawanya ke pusat penahanan setempat. Dua minggu kemudian, Han dibawa ke Kamp Kerja Paksa Masanjia, yang menolak menerimanya setelah dia gagal dalam pemeriksaan fisik yang disyaratkan. Polisi kemudian membebaskannya.
Han ditangkap pada 11 Desember 2012, saat dalam perjalanan bisnis di Kota Dandong, Provinsi Liaoning. Petugas menangkap masuk ke kamar hotelnya dan menyita dua laptop, dua ponsel, dompet, uang tunai, dan kartu bank. Mereka membawanya ke Kantor Polisi Sidaoqiao dan memukulinya di tempat yang tidak ada kamera pengintai. Mereka juga menampar wajahnya dan menyemprotnya dengan merica. Dia terus batuk dan merasakan sakit yang membakar di wajahnya. Polisi kemudian meraih tangannya untuk menandatangani catatan interogasi mereka.
Polisi berusaha membawa Han ke Pusat Penahanan Kota Dandong malam itu namun gagal karena dokumen tidak lengkap. Keesokan harinya, mereka memalsukan beberapa dokumen dan memasukkannya ke pusat penahanan, meskipun dia diketahui memiliki tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat selama pemeriksaan fisik. Dia mengatakan kepada dokter yang memeriksanya bahwa polisi memukulinya dengan sangat keras hingga telinga kirinya menjadi tuli dan kaki kanannya bengkak serta pincang. Dia juga merasakan nyeri hebat yang berkepanjangan di dada dan punggungnya.
Penjaga pusat penahanan terus menyiksa Han meskipun kondisinya sudah mengkhawatirkan. Dia melakukan mogok makan sebagai protes dan dicekok paksa makan tujuh hari kemudian. Di bawah arahan direktur Wang Jing dan wakil direktur Lang Zhenshan, penjaga memasukkan selang ke hidung Han hingga ke perutnya dan mencekoknya tiga kali sehari tanpa pernah melepas selang setelah setiap sesi. Mereka juga memasukkan kateter ke dalam uretranya dan membiarkannya di sana sepanjang waktu. Pada malam hari, mereka tetap memborgol tangannya meskipun dia sudah sangat lemah dan mengalami disorientasi.
Han kemudian menjadi terikat pada kursi roda dan tidak berdaya. Keluarganya meminta agar dia dibebaskan, namun kepala jaksa Wang Xuping dari Kejaksaan Distrik Zhenxing di Kota Dandong menolak mencabut surat perintah penangkapannya dan berkata, “Alangkah baiknya jika dia dijatuhi hukuman mati!”
Pada 24 Januari 2013, Han mulai merasakan sakit di punggung bawah dan perut sebelah kanan. Dia tidak buang air kecil sama sekali pada hari itu dan suhu tubuhnya mencapai 38,5oC (101,3oF). Penjaga pusat penahanan akhirnya membawanya ke Rumah Sakit Pusat Dandong (juga dikenal sebagai Rumah Sakit Kedua). Dia ditemukan menderita insufisiensi ginjal, hidronefrosis dan infeksi bilateral, batu ginjal bilateral, batu ureter, infeksi saluran kemih, dan batu kandung kemih.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Han dibawa kembali ke pusat penahanan, meskipun dia belum pulih.
Pengadilan Distrik Zhenxing mengadili Han pada 12 April 2013. Dia dan dua pengacaranya bersaksi melawan polisi karena memalsukan bukti dan memukulinya. Hakim Tao Zhanhua mengeluarkan para pengacara dari ruang sidang sebagai pembalasan. Ketika pengacara memperingatkan Tao bahwa dia melanggar hukum dengan melakukan hal tersebut, dia menjawab, “Anda berkata saya melanggar hukum dan harus memikul tanggung jawab, lalu kenapa! Selama Partai Komunis Tiongkok masih berkuasa, saya tidak akan pernah memikul tanggung jawab apa pun!”
Tao kemudian mengakui kepada para pengacara (setelah sidang) bahwa dia harus mengadili klien mereka sesuai perintah dari Kantor 610 dan Komite Urusan Politik dan Hukum, keduanya merupakan lembaga ekstra-yudisial yang bertugas mengawasi penganiayaan terhadap Falun Gong.
Ketika sidang kedua diadakan pada 28 Mei 2013, Tao tidak mengizinkan keluarga Han masuk ke dalam ruang sidang. Dia bahkan memerintahkan petugas pengadilan untuk menahan orang tua Han selama dua jam sampai sidang selesai.
Tao menghukum Han empat tahun penjara pada 31 Mei 2013 dan dia dibawa ke rumah sakit di Penjara Kangjiashan (terletak di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning). Selang makanan masih terpasang di hidungnya selama pemindahan penjara, dan kaki kanannya masih bengkak pada saat itu.
Kiri: Han dipindahkan ke penjara dengan selang makanan masih terpasang.
Kanan: Kaki kanan Han masih bengkak enam bulan setelah pemukulan oleh polisi pada 11 Desember 2012