Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Keterlibatan Sekretaris Desa yang Perlu Dipertanyakan dalam Pendakwaan Praktisi Falun Gong yang Menyebabkan Dia Dihukum 1,5 Tahun Penjara

19 Des. 2023 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Hubei, Tiongkok

(Minghui.org) Setelah Shen Jinye, 82 tahun, dari Kabupaten Huangmei, Provinsi Hubei didakwa karena berlatih Falun Gong, putranya meminta agar kasusnya dibatalkan. Nomor kontak yang tercantum dalam dakwaan Shen adalah milik sekretaris desa setempat (pejabat lembaga eksekutif pemerintah), bukan milik kejaksaan (lembaga peradilan pemerintah).

Sekretaris itu berjanji untuk membantu agar kasus ini dihentikan, namun tidak pernah dilakukan. Shen, yang dibebaskan dengan jaminan, kemudian dibawa secara paksa ke kantor polisi untuk menghadiri sidang virtual pada Juli 2023. Dia dijatuhi hukuman satu setengah tahun dan denda 5.000 yuan.

Didakwa Setelah Dua Penangkapan

Shen tinggal di Desa Xingyu, Kota Konglong, Kabupaten Huangmei, Provinsi Hubei. Dakwaan tersebut berasal dari penangkapannya pada pagi hari tanggal 4 Oktober 2019, ketika dia sedang berbicara dengan orang-orang tentang penganiayaan di depan umum. Petugas penangkapan dari Kantor Polisi Kota Konglong membebaskannya sore itu setelah menginterogasinya selama lebih dari enam jam.

Petugas dari kantor polisi yang sama menangkap Shen lagi pada 9 April 2022, setelah mereka melihat dia berbicara dengan orang-orang tentang penganiayaan. Dia diinterogasi di kantor polisi sebelum dibebaskan malam itu.

Karena dua penangkapan ini, polisi memutuskan untuk mengadili Shen. Kejaksaan Kota Wuxue, yang ditugaskan untuk menangani kasusnya, menempatkan Shen sebagai tahanan rumah pada 18 April 2023. Sekitar tujuh petugas datang ke rumahnya pada 17 Mei, dan menyampaikan dakwaan kepadanya.

Putra Shen Berusaha Agar Kasus Ibunya Dibatalkan

Putra Shen, Wang Dongsong, bergegas pulang dari Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong (tempat dia bekerja) segera setelah mengetahui dakwaan Shen. Dia menulis mosi untuk meminta pemberhentian kasus ibunya. Salah satu pamannya pergi bersamanya ke Kejaksaan Kota Wuxue. Setelah mereka sampai di sana, mereka tidak tahu harus berbicara dengan siapa. Wang ingat pernah melihat nomor telepon pada dakwaan ibunya.

Dia menelepon nomor tersebut dan terkejut setelah mendengar suara Awang. Awang adalah Sekretaris Partai Komunis di Desa Xingyu dan juga memiliki sekolah les privat. Wang telah mengenalnya selama bertahun-tahun tetapi tidak pernah menyangka nomor teleponnya tercantum pada dokumen resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah yang berbeda.

Wang menyadari bahwa Awang mengetahui segalanya tentang penganiayaan ibunya karena berlatih Falun Gong. Wang memberitahu Awang bahwa dia berada di kejaksaan dan hendak mengajukan mosi agar kasus ibunya dibatalkan. Awang mengatakan tidak ada gunanya mengajukan mosi dan mendesaknya untuk tidak masuk ke dalam kejaksaan.

Awang berjanji akan berbicara dengan kejaksaan dan menghentikan kasus tersebut.

Wang melihat kembali dakwaan tersebut dan mencatat bahwa ibunya didakwa menggunakan “organisasi sesat untuk merusak penegakan hukum,” dalih standar yang digunakan untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong. Dia berpikir dalam hati, “Ibu saya sudah berusia 80-an. Tidak mungkin kejaksaan dapat membuktikan bahwa dia merusak penegakan hukum.” Dia merasa tenang jika Awang mengajukan permintaan penghentian kasus atas namanya.

Paman Wang mendesaknya untuk tetap berbicara dengan kejaksaan karena mereka sudah berada di sana. Wang kemudian masuk ke dalam dan diarahkan ke departemen dakwaan, yang memberitahunya bahwa kasus ibunya telah diteruskan ke Pengadilan Kota Wuxue.

Wang dan pamannya kemudian pergi ke pengadilan untuk mengajukan mosi. Setelah itu, dia mengunjungi Awang beberapa kali dan dia selalu meyakinkan Wang bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Wang kemudian kembali ke Shenzhen dua hari kemudian. Polisi datang untuk melecehkan ibunya tiga hari setelah dia pergi. Ternyata Awang tidak pernah menepati janjinya untuk berbicara dengan kejaksaan.

Dibawa ke Kantor Polisi secara Paksa untuk Menghadiri Sidang Virtual

Pada 20 Juli 2023, empat petugas dari Kantor Polisi Kota Konglong, dipimpin oleh Xie, masuk ke rumah Shen, ketika dia sedang beristirahat di tempat tidur.

Polisi memerintahkan dia untuk pergi ke kantor polisi karena Pengadilan Kota Wuxue memerintahkan mereka mempersiapkannya untuk sidang virtual hari itu. Shen berkata bahwa dia merasa tidak enak badan dan tidak bisa pergi. Seorang petugas berteriak, “Anda harus ikut dengan kami hari ini!” Suaranya sangat keras sehingga tetangga Shen terkejut dan datang untuk memeriksa Shen.

Seorang pria lanjut usia mengecam polisi karena melecehkan wanita yang begitu baik hati. Seorang petugas segera menendang pria tersebut dan memerintahkannya pergi. Pria lanjut usia itu tidak bergerak dan petugas lain memegang dadanya dan petugas ketiga memutar tangannya ke belakang. Mereka memborgolnya dan memasukkannya ke dalam mobil polisi mereka.

Polisi kemudian melihat ke arah Shen. Dua petugas meraih salah satu lengannya dan menyeretnya keluar pintu. Ketika Shen berusaha untuk melepaskan diri, mereka memerintahkan Shen untuk pergi bersama mereka.

Suaminya yang berusia 82 tahun, Wang Conghua, menangis, “Berhentilah menyeretnya! Anda akan membunuhnya!” Petugas Xie berkata kepada bawahannya, “Terus seret dia! Dia tidak akan mati. Saya akan mengurus semuanya jika dia mati.” Petugas lainnya menyeret Shen sejauh lebih dari 100 meter ke mobil. Celananya dilepas dan celana dalamnya robek. Tubuh bagian bawahnya memar dan terdapat banyak goresan.

Polisi kemudian membawa Shen dan seorang pria lanjut usia yang berusaha melindunginya ke kantor polisi. Pengadilan Kota Wuxue melanjutkan untuk mengadakan sidang virtual atas kasusnya. Xie mengancamnya untuk tidak mengatakan sepatah kata pun atau dia akan menutup mulutnya dengan lakban. Tetangganya yang lanjut usia, yang diperintahkan tinggal di ruangan yang sama di lantai tiga, juga diancam.

Dihukum selama 1,5 Tahun

Shen dipulangkan ke rumah setelah sidang virtualnya. Dua petugas menyampaikan putusannya ke rumahnya pada 24 Juli 2023. Dia dijatuhi hukuman 1,5 tahun dan denda 5.000 yuan.

Tidak jelas kapan Shen ditahan kembali untuk menjalani hukuman.

Menemukan Falun Gong

Shen dulunya adalah seorang biarawati Buddha, namun dia kembali ke kehidupan sekuler lebih dari dua dekade yang lalu. Dia mendengar tentang Falun Gong. Setelah mulai berlatih, dia menjadi perhatian terhadap orang lain. Keluarganya yang dulu tidak harmonis menjadi utuh kembali, dan dia rukun dengan kedua menantunya dan dua cucunya. Kerabatnya juga tersentuh oleh kebaikannya, dan keluarga besar mereka rukun.

Shen juga mengambil inisiatif untuk melakukan banyak perbuatan baik untuk membantu komunitasnya dan mendapatkan rasa hormat dari semua orang. Putranya, dalam mosinya untuk meminta agar kasusnya dibatalkan, mengingat salah satu perbuatan baik tersebut. Dia menghabiskan uangnya sendiri membeli pasir dan kerikil untuk membuat jalan di desanya. Penduduk di desanya terinspirasi oleh kebaikannya dan bergabung dengannya dalam proyek ini. Jalan segera diaspal.

Putranya juga mengingat kejadian lain dalam mosinya. Shen ditabrak mobil saat mengendarai sepeda pada Mei 2021. Dia terjatuh dan tidak bisa bergerak. Sepedanya hancur total. Pengemudi mobil ingin membawanya ke rumah sakit tetapi dia menolak. Dia menawarkan untuk memberinya 600 yuan dan mencoba memberikan nomor teleponnya. Shen pun menolaknya karena menurutnya pengemudi tidak sengaja menyebabkan kecelakaan. Suaminya membawanya pulang. Dia mengalami memar besar di tubuhnya tetapi dia pulih dalam waktu kurang dari dua minggu dengan melakukan latihan Falun Gong. Penduduk desa setempat mengetahui kejadian tersebut dan kagum bahwa hanya seorang praktisi Falun Gong yang dapat membiarkan pengemudi yang bertanggung jawab tersebut bebas dari hukuman.