(Minghui.org) Untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia Internasional, 10 Desember 2023, praktisi Falun Dafa di Siprus mengadakan acara untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap rekan praktisi mereka di Tiongkok. Mereka mendirikan stan informasi dan memajangnya di tengah Lapangan Eleftherias di pusat Nicosia, ibu kota Siprus; mendemonstrasikan latihan; dan membagikan brosur.
Orang-orang mencari tahu tentang Falun Dafa saat praktisi memperagakan latihan di Nicosia pada tanggal 10 Desember.
Orang-orang tertarik pada Falun Dafa.
Nicosia terletak di tengah Siprus, sebuah pulau di Laut Mediterania bagian timur. Kota ini telah dihuni selama lebih dari 4.500 tahun dan telah menjadi ibu kota Siprus sejak abad ke-10. Ini juga merupakan pusat keuangan pulau itu.
Selama kegiatan mereka di alun-alun pusat Nicosia, praktisi memperagakan lima perangkat latihan Falun Dafa dan membagikan brosur kepada pejalan kaki. Banyak yang berhenti untuk menonton, dan beberapa bertanya tentang Falun Dafa dan mengapa PKT (Partai Komunis Tiongkok) menganiayanya.
Seorang pemuda Tiongkok mengatakan dia mendengar tentang Falun Dafa dan penganiayaan ketika dia berada di Tiongkok, berkat upaya praktisi Tiongkok yang menginformasikan kepada masyarakat dengan menanggung risiko yang sangat besar.
Dia dan temannya dari Eropa sedang bepergian keliling dunia. Mereka berhenti dan menyaksikan praktisi melakukan latihan dan mendengarkan seorang praktisi menjelaskan rincian latihan dan kebrutalan yang dihadapi praktisi di Tiongkok karena menjunjung tinggi keyakinan mereka. Para pemuda itu berterima kasih kepada praktisi karena telah memberi mereka penjelasan lebih lanjut.
Sepasang suami istri yang tinggal selama bertahun-tahun di Afrika Selatan berbicara dengan seorang praktisi tentang Falun Dafa. Mereka sangat tersentuh oleh ketangguhan praktisi Tiongkok dalam menghadapi tekanan dan upaya praktisi di luar Tiongkok untuk meningkatkan kesadaran. “Latihan ini sangat baik dan murni,” kata sang istri. “Saya yakin ini membantu orang-orang di dunia tempat kita tinggal yang penuh masalah ini.”
Sebuah keluarga duduk berhadapan dengan praktisi selama sekitar 20 menit dan menyaksikan mereka melakukan latihan. Putrinya tidak ingin pergi, mengatakan bahwa tempat praktisi berada sangat tenang.
Christos (pertama dari kanan), seorang pemuda penggemar taekwondo
Christos mampir ke stan praktisi dan berkata bahwa ketika dia melakukan perjalanan ke Thailand untuk kegiatan taekwondo, dia bertemu dengan praktisi Falun Dafa di sebuah taman di sana dan mencoba latihan Falun Dafa. Dia berkata, “Sangat senang melihat praktisi Falun Dafa di Siprus.”