(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Taiwan diadakan di Gimnasium Bola Basket Heping Taipei pada 10 Desember 2023. Lebih dari 6000 praktisi dari berbagai daerah di Taiwan, dan juga dari Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang, menghadiri konferensi tersebut. Delapan belas praktisi berbagi pengalaman mereka di atas panggung. Itu adalah konferensi yang megah dan sakral, dan para hadirin sangat terdorong oleh berbagi pengalaman tersebut.
Pesertanya berasal dari berbagai usia. Beberapa di antaranya adalah praktisi yang mulai berlatih Falun Dafa bersama orang tua mereka sejak kecil dan tumbuh di bawah bimbingan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar Falun Dafa. Praktisi muda ini sangat tersentuh dengan berbagi pengalaman dan melihat jarak kesenjangan diantara mereka dan praktisi yang berbagi pengalaman di atas panggung. Berbagi pengalaman ini menyemangati agar mereka bertekad untuk berkultivasi dengan tekun.
Semoga Saya Dapat Mengultivasi Diri Setiap Saat
Lin Yuting belajar bahasa Mandarin di Universitas Nasional Chiayi. Dia mulai berlatih Falun Dafa pada usia lima tahun bersama ibunya. Dia berkata bahwa dia sangat tersentuh dengan pengalaman praktisi dan terkesan dengan praktisi yang dapat melihat segala sesuatu dari perspektif pengikut Dafa dalam kehidupan sehari-hari dan melihat ke dalam. Yuting melihat di mana jarak kesenjangannya. Dia sedang memikirkan bagaimana dia dapat meningkatkan dirinya sendiri.
Lin Yuting, mahasiswa tahun ketiga jurusan Bahasa Mandarin di Universitas Nasional Chiayi
Seorang praktisi menceritakan bahwa dia pernah mengalami kecelakaan mobil. Yuting mengatakan dia juga mudah gelisah ketika mengemudi, seperti yang dialami praktisi tersebut. Yuting menanganinya dari perspektif manusia biasa, bukan dari sudut pandang praktisi. Dia tidak mengultivasi hatinya pada saat-saat itu. Pengalaman praktisi mengingatkan dia bahwa dia harus menganggap dirinya sebagai seorang praktisi setiap saat dalam kehidupan sehari-hari dan mengultivasi Xinxingnya.
Melalui berlatih Falun Dafa, Yuting mampu menangani tekanan dan konflik dengan sikap positif. Dafa juga membuka kebijaksanaannya. Manusia modern suka menyikapi tekanan secara pasif atau dengan sikap negatif. Yuting mampu menyikapinya secara rasional dan positif di bawah bimbingan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia mengatakan bahwa ketika dia belajar filsafat atau aliran pemikiran yang berbeda di universitas, dia menemukan bahwa Falun Dafa telah mencakup semua aspek dalam ajarannya.
“Guru telah mengajari kita tentang hal-hal tersebut dari perspektif yang lebih mudah dan holistik,” katanya. Yuting mampu melihat teori dari tingkat yang tinggi dan lebih makroskopis ketika dia belajar.
Dia mempelajari tiga artikel Guru baru-baru ini, “Mengapa Ada Umat Manusia,” “Mengapa Hendak Menyelamatkan Makhluk Hidup,” dan “Xiulian Dafa Adalah Serius,” dan Yuting menyadari betapa pentingnya moralitas manusia. Dia berkata, “Jika kita masing-masing dapat berpegang pada moralitas dan melakukan hal-hal dengan baik, masyarakat akan menjadi lebih baik dan membentuk siklus yang baik.” Dia berkata bahwa artikel Guru dapat membimbing dan membantu kita melakukan lebih baik lagi.
Membedakan Baik dan Buruk dan Tidak Mengikuti Tren
Lu Huixin berasal dari Malaysia. Dia belajar manajemen akuntansi di National Sun Yat-sen University. Dia mulai berlatih Falun Dafa bersama orang tuanya sejak kecil. Setelah mendengarkan berbagi pengalaman, dia menyadari bahwa dia tidak Xiulian dengan baik dalam banyak aspek kecil dalam kehidupan sehari-harinya. Dia belum menyadari masalah ini sebelumnya. Dia berkata bahwa dia akan memberikan perhatian khusus kepada mereka dan mencoba mengultivasi dirinya dalam hal tersebut.
Seorang praktisi pernah menyebutkan bahwa memandang rendah orang lain merupakan bentuk rasa iri hati. “Ini mengingatkan saya untuk menemukan akar penyebab dari keterikatan tersebut,” katanya. “Iri hati disebabkan oleh mentalitas pamer dan takut kehilangan muka.”
Lu Huixin, adalah mahasiswa tahun keempat di Universitas Nasional Sun-sen.
Huixin berkata bahwa kultivasi Falun Dafa telah meningkatkan hubungannya dengan orang lain dan dia berprestasi secara akademis. Dia mulai berlatih Falun Dafa ketika dia duduk di kelas satu. Dia telah belajar menangani berbagai hal dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar, mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu, dan melakukan yang terbaik sebagai siswa. Dia telah mengubah karakternya menjadi lebih baik dan rukun dengan teman-teman sekelasnya. Melalui meditasi dan belajar Fa, dia menjadi tenang dan rileks, dan dia menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan lebih efisien.
Huixin menyadari keseriusan kultivasi setelah dia mempelajari artikel Guru Li (pencipta Dafa) yang baru-baru ini diterbitkan. “Tidak mudah bagi kita untuk memperoleh Fa,” katanya. “Kita memiliki misi maka kita harus ketat terhadap diri sendiri.” Dia berkata bahwa dia beruntung mulai berlatih Falun Dafa ketika dia masih kecil. “Moralitas merosot dengan drastis. Penuh gangguan di mana-mana. Dibimbing oleh Fa, saya mampu membedakan yang baik dan yang buruk dan tidak lagi begitu saja mengikuti tren. Saya akan lebih sering menghargai kesempatan untuk berkultivasi,” katanya.
Sangat Terdorong Oleh Pengalaman Praktisi
Li Jiawei lulus dari Universitas Nasional Sun Yat-sen dengan jurusan teknik mesin dan listrik tahun ini. Dia mulai berlatih Falun Dafa bersama ibunya ketika dia masih kecil. Dia berkata bahwa berkultivasi Falun Dafa menjadikannya seseorang menjadi lebih baik. Ia bisa tetap bersikap positif dan optimis ketika menghadapi kesengsaraan. Dia selalu mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia adalah praktisi Dafa. Berkat Falun Dafa, dia merasa teguh dan yakin seiring pertumbuhannya.
Li Jiawei, lulusan baru dari Universitas Nasional Sun Yat-sen
“Pengalaman setiap praktisi menyemangati saya,” katanya. “Setiap orang memperlakukan kultivasi mereka dengan serius. Mereka mencari ke dalam dan mengukur segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari dengan kriteria Fa. Mereka mengultivasi diri mereka sendiri dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Dibandingkan dengan mereka, saya menemukan bahwa saya tidak berkultivasi serajin mereka dan masih melakukan pengejaran dalam kehidupan manusia biasa. Saya telah menemukan kekurangan saya dan jarak yang saya miliki dengan mereka.”
Seorang praktisi menceritakan bahwa dia tidak menyadari masalahnya ketika dia berkonflik dengan orang lain di tempat kerja. Dia mengeluhkan hal itu dan bersekongkol dengan orang lain untuk menghadapi orang tersebut. Namun, dia mencari ke dalam setelah mempelajari artikel Guru terbaru. Dia menemukan keterikatannya dan meluruskannya berdasarkan Fa. Jiawei mengatakan bahwa dia menjalani kehidupan yang sulit di lingkungan militer dan mengeluh tentang orang-orang yang tidak berbuat baik atau mempengaruhi dirinya. Dia terinspirasi oleh pengalaman praktisi tersebut.
Jiawei menyadari keseriusan kultivasi setelah dia membaca artikel Guru yang baru “Xiulian Dafa Adalah Serius.” Dia memahami bahwa dia telah berjanji dalam kehidupan sebelum dia bereinkarnasi dan dengan demikian bisa menjadi pengikut Dafa. Dia harus memperlakukan sumpah itu dengan serius. Dia memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang misinya.
Berkultivasi Seperti Awal Mula
Zeng Yulan adalah lulusan jurusan sejarah di Universitas Nasional Cheng Kung. Dia mulai berlatih Falun Dafa bersama keluarganya ketika dia masih di sekolah menengah pertama. Para praktisi di atas panggung berbagi bagaimana mereka terus berkultivasi seperti awal mula dan bagaimana mereka menjalani ujian untuk mengatasi keterikatan pada nama, kepentingan pribadi, dan emosi. Yulan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana berkultivasi seolah-olah seperti awal mula.
Zeng Yulan belajar di program pasca sarjana di Universitas Nasional Cheng Kung.
Yulan sangat tersentuh dengan pengalaman seorang praktisi muda yang merupakan putri tertua di keluarganya. Yulan juga merupakan putri sulung di keluarganya, dan dia memiliki keterikatan kompetitif yang sama dengan praktisi tersebut. Ia selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam kehidupan sehari-hari dan secara akademis untuk membuktikan diri dan memberikan contoh yang baik bagi saudara-saudaranya. Dia menemukan bahwa di balik persaingan tersebut terdapat keterikatannya pada nama dan rasa takut kehilangan muka. Dia selalu ingin mencari pengakuan dari orang lain ketika dia berusaha keras melakukan pekerjaannya. Ini adalah bentuk pencarian ketenaran dan kepentingan pribadi.
Praktisi lain bercerita bahwa dia telah selesai membaca satu buku Falun Dafa setiap hari ketika dia pertama kali mulai berlatih Falun Dafa. Dia mengatakan bahwa hal ini mengingatkannya untuk mempertimbangkan apakah dia telah berkultivasi seperti awal mula dan apakah dia memahami Fa ketika mempelajarinya.
Setelah membaca artikel terbaru Guru, Yulan memperoleh banyak hal. Dia berkata, “Kami telah menunggu waktu ini setelah bereinkarnasi dalam waktu yang panjang. Kita harus menghargai kesempatan berkultivasi ini, mengultivasi diri kita sendiri, dan menyadarkan orang-orang di sekitar kita.”