(Minghui.org) Mengingat beberapa pengalaman masa kecil, saya memiliki kerinduan yang tak dapat dijelaskan untuk belajar sebanyak mungkin tentang dewa dan Buddha. Oleh karena itu, saya telah mencari cara kultivasi sejak masih sangat muda.
Saya mengalami mimpi buruk selama masa kecil. Saya bermimpi bahwa saya jatuh dari tempat yang sangat tinggi. Peristiwa jatuh itu menggetarkan kedalaman kesadaran saya, dan saya merasa bahwa saya tidak akan pernah kembali ke tempat asal saya. Mimpi buruk ini menemani sepanjang masa kecil saya, dan saya sering terbangun ketakutan.
Saya sering bermimpi iblis nafsu mengejar saya. Saya samar-samar mengerti bahwa jika saya tidak menemukan cara untuk berkultivasi dan kembali dalam kehidupan ini, saya akan dikuasai oleh iblis ini dan jatuh ke jurang maut. Saya berlari seperti orang gila sampai ketakutan yang tak terlupakan membangunkan saya.
Seorang biksu pernah datang ke rumah saya meminta sumbangan untuk membangun vihara. Ibu saya tidak ada di rumah. Saya menyumbangkan semua uang saku – total 10 yuan. Biksu itu memberi saya gambar Bodhisattva. Saya dengan senang hati menunjukkan foto itu kepada ibu ketika dia kembali ke rumah, tetapi dia berkata bahwa biksu itu pasti palsu. Namun, saya merasa senang bahwa saya telah membuat hubungan dengan fa Buddha. Untuk jangka waktu tertentu, saya dengan hati-hati membaca iklan masuk perguruan tinggi monastik, dan melamun untuk menjadi biarawati serta berkultivasi di tempat yang terpencil dan damai.
Ketika di sekolah menengah, seorang guru bertanya kepada siswa tentang apa yang ingin siswa lakukan di masa depan. Beberapa ingin menjadi insinyur, beberapa ingin menjadi ilmuwan dan musisi. Saya berkata bahwa saya hanya ingin menjadi orang yang jujur. Bagi saya, ini adalah keinginan terpenting dalam pikiran saya.
Guru berkata,
“Kehidupan yang jatuh ke bawah dari langit, dahulu tak satu pun dapat pulang kembali. Manusia di jaman Yunani kuno, seorang suci bernama Socrates, juga pernah mengatakan, yang jatuh ke bawah dari langit, tak seorang pun dapat pulang kembali.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003)
Saat berusia 15 tahun, pada tahun 1991, saya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dan mendapat peringkat pertama di kota kami. Orang tua ingin agar saya belajar sesuatu yang memungkinkan saya mendapatkan pekerjaan yang bagus dan bergaji tinggi. Tetapi saya memutuskan filosofi. Saya berharap dengan membaca lebih banyak buku akan memungkinkan saya memecahkan misteri kehidupan, seperti mengapa orang hidup, ke mana mereka pergi, dan bagaimana mereka hidup. Saya pikir pertanyaan seperti ini lebih penting daripada yang lainnya.
Pikiran saya disibukkan oleh sebuah ide di musim panas tahun 1992: Saya harus mengikuti seorang master qigong. Saya bepergian ke banyak tempat tetapi tidak dapat menemukan master. Guru Li mulai mengajar Falun Gong pada tahun 1992, tetapi sekarang saya mengerti bahwa takdir pertemuan saya dengan Dafa belum tiba.
Saya memutuskan untuk mengunjungi kuil Buddha karena saya tidak dapat menemukan seorang master qigong. Ada sebuah kuil di dekat Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, yang telah mengumpulkan informasi selama lebih dari 1.000 tahun. Kuil ini tidak memiliki gerbang, tetapi terdapat Buddha Maitreya duduk di depan pintu. Pemandu wisata mengklaim bahwa gerbang tersebut dipindahkan ke sebuah kuil di Kota Kaifeng oleh Biksu Jigong yang legendaris dengan menggunakan kekuatan supernatural. Saat ini, kuil di Kaifeng memiliki gerbang tetapi tidak ada patung Buddha. Para turis ribut di aula utama, jadi saya berjalan ke aula samping, Aula Falun, di mana pengunjungnya lebih sedikit. Tanda deskriptif di depan aula berbunyi “Falun terus berputar, otomatis dan tanpa akhir.”
Pemandu wisata mengatakan bahwa tanda ini ditinggalkan oleh seorang biksu terkemuka pada Dinasti Jin. Dia telah meminta para biksu di kuil untuk menjaga Falun dari kayu yang berputar 24 jam sehari. Dia berkata, jika suatu hari Falun berhenti, peristiwa besar akan terjadi. Falun telah berputar selama hampir 1.000 tahun sampai berhenti selama Revolusi Kebudayaan ketika para biksu diusir dari kuil.
Saya kembali ke rumah pada bulan Juli 1992 dan terkejut menemukan patung giok Bodhisattva di rumah saya hilang.
Di kelas sejarah Buddhisme Tiongkok, seorang profesor mengatakan bahwa Buddha Shakyamuni mengatakan Dharmanya tidak akan dapat menyelamatkan orang-orang di masa akhir Dharma dan sekarang adalah masa akhir Dharma yang dirujuk oleh Buddha. Saya terkejut. Apakah ini “peristiwa besar” yang diramalkan biksu terkemuka itu?
Suatu hari saya berpikir, “Ada banyak keajaiban dalam sejarah ketika Dewa tinggal bersama manusia. Mengapa kita tidak mendengar hal seperti itu di zaman modern? Apakah karena Dewa tidak lagi peduli dengan manusia? Jika demikian, tidak ada harapan untuk manusia. Apa tujuan hidup anda?”
Setelah itu saya mendengar bahwa agama baru akan menyebar di abad ke-21, dan orang yang mengajarkan Dharma akan memakai pakaian biasa. Kemudian di kelas Buddhisme Tiongkok, seorang profesor berkata bahwa Buddha dari tingkat yang sangat tinggi akan memutar Falun besar selama periode akhir Dharma. Itu memberi saya beberapa harapan.
Saya sedang jogging di sekitar Danau Weiming (di Universitas Peking) pada suatu pagi di bulan Februari tahun 1996 dan melihat tiga orang. Yang satu sedang bermeditasi, dan yang satu mencoba menyilangkan kakinya. Pria ketiga sedang membaca buku. Saya mendengar kata-kata itu dan segera merasakan makna yang mendalam. Saya berhenti dan bertanya apa yang dia baca. Dia mengatakan Zhuan Falun. Tiga kata itu menggetarkan seluruh tubuh saya. Saya teringat peristiwa besar yang telah diramalkan oleh biksu terkemuka dan satu Buddha yang akan memutar Falun besar yang dibicarakan oleh profesor saya.
Para praktisi itu mengundang saya untuk menonton video ceramah Fa Guru Li. Mereka memberikan dua kelas setiap akhir pekan. Saya merasa terlalu lambat jadi saya membeli buku Zhuan Falun dan memutuskan untuk membacanya sendiri. Ketika saya membaca ceramah kedelapan “Siapa Berlatih Gong Dialah yang Memperoleh Gong,” tiba-tiba saya menyadari bahwa semua metode kultivasi masa lalu adalah mengultivasikan jiwa sekunder. Ini sepenuhnya benar, dan saya langsung mengerti bahwa ini adalah rahasia langit yang belum pernah didengar manusia sebelumnya.
Saya memiliki banyak buku qigong di rumah, dan saya telah mengenal banyak agama, tetapi ada banyak pertanyaan yang tidak dapat dijawab. Ketika saya membaca buku Dafa, semua pertanyaan yang saya miliki terjawab.
Pusat bimbingan Falun Dafa pernah mengatur agar praktisi setempat menonton rekaman video ceramah Fa Guru di Kota Dalian. Pada suatu saat, Guru berkata bahwa kami yang hadir dapat memikirkan tentang penyakit yang mereka atau kerabat mereka miliki. Saya memikirkan salah satu tetua saya yang menderita psoriasis selama bertahun-tahun. Saya kemudian bermimpi dia berbicara dengan adik laki-lakinya, dan seekor binatang kecil berwarna putih meninggalkan tubuhnya. Dia tidak lagi menderita psoriasis.
Saya mendapatkan mimpi masa kecil saya lagi setelah memperoleh Fa. Saya ditahan dengan kuat oleh suatu kekuatan segera setelah saya merasa bahwa saya jatuh. Saya sangat senang bahwa saya diselamatkan.
Suatu kali ketika saya sedang melakukan perangkat latihan ketiga, saya merasakan Falun membuat tubuh saya terbang ke atas dengan cepat, dan saya merasa Guru berkata kepada saya: “Saya akan membawa anda ke alam semesta yang paling ekstrim.” Saya merasakan keterpencilan alam semesta yang luar biasa, begitu jauh sehingga menakutkan. Penerbangan segera berhenti saat saya ketakutan.
Selama belajar Fa, saya menemukan bahwa di masa lalu tidak ada makhluk yang turun dari langit dapat kembali lagi. Hari ini, Dafa menyebar ke dunia dan kita diselamatkan untuk kembali ke surga. Ini adalah kesempatan berharga yang belum pernah terlihat sejak penciptaan alam semesta.
Guru berkata,
“Prinsip yang saya Li Hongzhi utarakan, adalah prinsip dalil yang tidak pernah diutarakan selama ribuan tahun, jutaan tahun, tak peduli siapa menyelamatkan manusia, tak peduli ada berapa banyak Sang Sadar turun ke bumi, tak peduli ada berapa banyak Dewa yang menyadari dengan jelas akan kebenaran.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Ibukota Amerika Serikat,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 7)
Untuk memungkinkan kita memperoleh Fa saat ini, Guru telah mengawasi kita dari generasi ke generasi, sebuah proses yang telah berlangsung selama ratusan juta tahun. Saya harap anda akan menemukan kebenaran tentang Falun Dafa, dan mungkin anda akan menemukan bahwa inilah yang telah anda nantikan dan cari sepanjang kehidupan lampau anda.