(Minghui.org) Penduduk Kota Changchun, Provinsi Jilin, Su Yucai adalah orang terakhir di wilayah tersebut yang dijatuhi hukuman kamp kerja paksa sebelum sistem kamp kerja paksa dihapuskan pada 2013. Su baru-baru ini diam-diam dijatuhi hukuman 2,5 tahun di penjara setelah direkam oleh pemilik toko saat berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong.
Su Yucai telah ditahan tanpa komunikasi sejak dia ditangkap pada 16 Agustus 2022. Bahkan setelah keluarganya baru-baru ini mengkonfirmasi hukuman rahasianya pada November 2022, pihak berwenang masih menolak untuk mengungkapkan lokasi penahanannya dan situasinya saat ini.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Su, usia 67 tahun, berbicara dengan pemilik toko serba ada tentang Falun Gong saat berbelanja di sana pada 25 Mei 2022. Pemiliknya diam-diam merekamnya dan menelepon polisi. Ketika Su selesai berbelanja, pemiliknya melarangnya pergi sampai polisi muncul. Beberapa petugas membawa Su ke Kantor Polisi Nanhu dan menyita kartu identitasnya. Dia diperintahkan untuk melapor ke kantor polisi setiap minggu.
Tiga petugas mengetuk pintu rumah Su sekitar pukul 8 pagi pada 16 Agustus 2022, mengaku dari komite perumahan. Cucu laki-laki Su membuka pintu, melihat polisi menerobos masuk dan menangkap kakeknya.
Setelah tiga hari di kantor polisi, Su dibawa ke Pusat Penahanan No.2 Kota Changchun. Sejak saat itu dia tidak diizinkan mendapat kunjungan atau berhubungan dengan keluarganya. Polisi kemudian menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Chaoyang. Setelah jaksa mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Chaoyang, keluarganya terus menelepon polisi dan pengadilan, namun tidak ada yang mengangkat teleponnya.
Penangkapan Su merupakan pukulan keras bagi putranya, sehingga menjadi lumpuh karena stroke. Pria yang lebih muda berjuang dengan tekanan darah yang tidak stabil dan sering kejang.
Penganiayaan Masa Lalu
Selain hukuman terakhirnya, Su telah menjadi sasaran beberapa kali dan diberikan empat hukuman kerja paksa karena teguh berlatih Falun Gong.
Dia ditangkap di tempat kerja pada 14 Maret 2000, dan ditahan di penjara. Pada 30 April tahun itu, dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Weizigou untuk menjalani hukuman satu tahun, selama itu dia dipaksa untuk melakukan kerja paksa dan menjalani cuci otak.
Su ditangkap lagi pada 26 Februari 2003, saat mengunjungi praktisi Liu Huijun. Dia dihukum 1,5 tahun lagi di Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou. Dia juga disiksa dan dipaksa bekerja tanpa bayaran.
Penangkapan Su selanjutnya pada 11 Oktober 2005. Rumahnya digeledah dan dia kembali dijatuhi hukuman 1,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou.
Su ditahan selama 15 hari setelah penangkapannya di rumah praktisi Yang Zhanjiu pada 14 Februari 2009.
Hukuman kamp kerja paksa keempat diberikan setelah penangkapannya pada 28 Agustus 2012. Karena pihak berwenang sudah merencanakan untuk menghapus sistem kamp kerja paksa beberapa bulan kemudian, Kantor Keamanan Domestik Kota Yushu harus mendapatkan izin khusus dari biro kehakiman setempat untuk memberikan dia hukuman kerja paksa. Su dibawa ke Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou pada 7 September 2012, sebagai praktisi Falun Gong terakhir di Changchun yang menjalani hukuman kerja paksa.