Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Setelah Kurus Akibat Penyiksaan di Kamp Kerja Paksa, Pria Shandong Dihukum Lagi karena Memegang Teguh Keyakinannya

7 Feb. 2023 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Shandong, Tiongkok

(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Zibo, Provinsi Shandong, dijatuhi hukuman selama tiga tahun pada akhir tahun lalu karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Gao Hong, seorang pria berusia 55 tahun, ditangkap pada tanggal 29 Agustus 2022, oleh Han Junhu dan Chang Jiang dari Kantor Keamanan Domestik Qidu. Dia kemudian dibebaskan di bawah tahanan rumah. Polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Zichuan pada tanggal 6 September. Pengadilan Distrik Zichuan memvonisnya pada tanggal 5 Desember.

Setelah ayah Gao meninggal pada tahun 2018, ia menjadi satu-satunya pengasuh ibunya yang berusia 85 tahun. Karena tekanan dari penganiayaan, ibunya berjuang melawan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung yang parah. Hukuman Gao membuat ibunya berada dalam situasi yang mengerikan.

Penganiayaan Masa Lalu

Setelah lulus dari China University of Petroleum pada jurusan otomasi pada tahun 1991, Gao mendapat pekerjaan di Qilu Petrochemical Research Institute. Pada tahun 1997, setelah menyaksikan perubahan positif pada orang tuanya karena berlatih Falun Gong, dia mengikuti jejak mereka dan menjadi seorang praktisi juga. Praktik itu memberinya kebijaksanaan dan dia memenangkan beberapa penghargaan untuk inovasi teknologi di tempat kerja.

Karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong, dia ditangkap pada tanggal 26 November 2000, dan ditahan di departemen keamanan di tempat kerjanya. Polisi menggeledah rumahnya dan komite Partai Komunis di tempat kerjanya mengatur para pejabat untuk berbicara dengannya untuk mencoba membujuknya agar melepaskan Falun Gong.

Gao dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Linzi pada tanggal 5 Desember dan dibebaskan dengan jaminan 21 hari kemudian.

Gao ditangkap lagi di tempat kerja pada tanggal 10 Maret 2001, dan ditahan selama sebulan dalam sesi cuci otak yang diadakan di tempat kerjanya. Dia diawasi sepanjang waktu dan dipaksa menonton video propaganda yang memfitnah Falun Gong setiap hari.

Polisi mencoba untuk menangkap Gao lagi pada tanggal 18 Juli 2001. Dia kebetulan sedang keluar saat polisi datang. Polisi tetap menggerebek rumahnya dan pergi. Ketika mereka mendengar tentang penggerebekan itu, Gao dan orang tuanya terpaksa tinggal jauh dari rumah selama hampir satu dekade.

Selama Olimpiade Beijing 2008, polisi menghentikan Gao pada tanggal 31 Juli ketika dia sedang dalam perjalanan ke Provinsi Hebei untuk bekerja. Polisi menangkapnya setelah menemukan buku-buku Falun Gong di dalam tasnya. Dia dibawa kembali ke kampung halamannya dan diinterogasi beberapa kali untuk menanyakan keberadaan orang tuanya. Polisi menahannya di Pusat Penahanan Zibo dan pada tanggal 26 Agustus 2008 dia diberi hukuman kerja paksa selama dua tahun.

Di Kamp Kerja Paksa No.2 Provinsi Shandong, Gao dilarang tidur selama tujuh hari, dipukuli, dan diborgol ke belakang. Ia memprotes dengan melakukan mogok makan dan menolak melakukan kerja paksa. Sebagai pembalasan, para penjaga memaksanya berdiri selama tiga hari dan duduk di bangku kecil dari pukul 05.30 sampai 23.00 setiap hari selama 81 hari. Dia hanya tinggal kulit dan tulang dan dibebaskan dengan alasan medis pada tanggal 3 Oktober 2009.

Gao Hong tinggal kulit dan tulang karena disiksa di kamp kerja paksa.

Kurang dari setahun setelah dibebaskan, Gao ditangkap lagi pada tanggal 11 Juli 2010, setelah dilaporkan menyebarkan informasi tentang Falun Gong. Dia ditahan selama 12 hari. Ponsel dan sepeda listriknya disita.

Pada bulan September 2010, Gao dan orang tuanya pindah kembali ke rumah. Dia kemudian mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan swasta untuk menghidupi orang tuanya.

Polisi mendobrak masuk ke rumah Gao pada tanggal 15 Juli 2020, ketika ibunya, yakni Liang Zhongxian, berada sendirian di kediaman mereka. Polisi menyatakan bahwa mereka menemukan brosur Falun Gong di lingkungan mereka dan mereka curiga bahwa Liang yang menyebarkannya. Mereka membawanya ke kantor polisi untuk diinterogasi dan menyita buku-buku Falun Gong, komputer, printer, tablet, dan bahkan lampu meja.

Polisi menangkap Gao saat dia pulang kerja sore itu. Dia diinterogasi sampai sore berikutnya. Karena pandemi, polisi tidak menahannya tetapi memberinya bebas dengan jaminan satu tahun.

Informasi pelaku:

Han Junhu (韩俊虎), kepala Kantor Keamanan Domestik Qidu: +86-18615335552
Tang Zenglei (唐曾雷), petugas polisi: +86-18615335759
Bai Liang (白亮), jaksa di Kejaksaan Distrik ZichuanZhao Chenggang (赵成刚), Hakim Pengadilan Distrik Zichuan: +86-18560295969