Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Muda: Layak atas Penyelamatan Belas Kasih Guru

24 Maret 2023 |   Oleh praktisi muda Falun Dafa di Provinsi Shandong

(Minghui.org) Saya adalah siswa sekolah menengah. Saya tinggal bersama nenek dari pihak ibu sebelum masuk taman kanak-kanak. Saya belajar Fa dan sesekali melakukan latihan bersama nenek. Saya tahu bahwa saya adalah seorang pengikut Dafa yang masih muda dan saya akan menunjukkan kekurangan nenek saya dari waktu ke waktu. Nenek memuji saya karena menjadi seorang praktisi yang rajin.

Nenek sering menggendong saya saat dia mengklarifikasi fakta di luar. Saya akan dengan senang hati mengatakan, “Kita akan bertualang” setiap kali dia mengajak saya keluar. Saya mulai tinggal bersama orang tua saya ketika saya ke taman kanak-kanak. Kepala sekolah di kelas taman kanak-kanak saya selalu memuji saya karena saya baik dan ramah. Saya juga sering melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Guru pernah mewujudkan diri kepada saya dan dengan penuh belas kasih tersenyum kepada saya pada suatu kali ketika saya masih di taman kanak-kanak.

Kelas Bimbingan

Selama tahun-tahun saya bersekolah di sekolah dasar, ibu saya dan saya tidak rajin berkultivasi. Kami mengendur dalam belajar Fa dan meakukan latihan. Nilai saya buruk dan orang tua saya memutuskan untuk memasukkan saya ke kelas les.

Saya terkontaminasi oleh kolam limbah raksasa masyarakat biasa. Setelah beberapa tahun, tidak hanya nilai saya tidak meningkat, tetapi bahkan menjadi lebih buruk. Orang tua saya berbicara dengan saya dan mengatakan bahwa mereka yakin nilai saya akan meningkat jika saya bertekad. Orang tua saya menaruh harapan besar pada saya tetapi tidak ingin terlalu menekan saya. Mereka tidak membutuhkan saya untuk menjadi siswa yang luar biasa dan hanya berharap saya mendapatkan nilai yang saya mampu peroleh. Saya tidak ingin berubah karena itu berarti bahwa saya harus menanggung kesulitan. Saya tidak mematut diri sebagai seorang kultivator dan tidak mengerti bahwa saya akan mampu membuktikan kebenaran Dafa dengan lebih baik jika saya mendapat nilai bagus.

Dalam sekejap mata, saya bersekolah di sekolah menengah. Orang tua saya mengkhawatirkan saya karena nilai saya termasuk yang paling rendah di kelas. Ibu saya tahu bahwa saya selalu bergaul dengan teman-teman yang nilainya jelek. Dia marah dan khawatir. Dia tidak bisa mengerti mengapa saya begitu pasif. Dia ingin tahu mengapa saya tidak berteman dengan orang yang memiliki karakter moral yang baik dan nilai yang baik. Dia bertanya, “Mengapa Anda berteman dengan teman sekelas yang mendapat nilai buruk?” Saya merasa dipersalahkan dan menjawab, “Karena yang punya nilai bagus hanya suka bergaul dengan orang yang punya nilai bagus saja.” Ibu saya terkejut dan merasa bahwa saya telah menjadi bagian dari masyarakat “kelas bawah”. Ibu saya menyadari bahwa kultivasi kami telah salah. Ibu saya berkata, “Saya harap kita bisa mulai rajin dan memperbaiki diri kita sendiri.” Saya setuju. Guru berbelas kasih dan membantu saya setelah saya berpikir untuk berbuat lebih baik. Saya ditugaskan untuk tinggal di asrama dengan teman sekelas yang pernah belajar dengan baik selama kunjungan lapangan dan kami menjadi teman baik.

Setelah menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar Fa, saya dan ibu menyadari bahwa Dafa memiliki kemampuan untuk membuka kebijaksanaan kita. Saya tidak membutuhkan kelas les. Kami sangat percaya pada Guru dan Fa. Kami belajar Fa lebih sering karena saya tidak perlu lagi pergi ke kelas les. Saya berusaha sebaik mungkin untuk berprestasi di sekolah sehingga saya dapat membuktikan kebenaran Dafa dengan lebih baik.

Saya berbagi pemikiran saya dengan ayah, yang bukan seorang praktisi Falun Dafa, dan dia setuju bahwa saya tidak perlu pergi ke kelas les. Nilai saya menjadi lebih baik dan menjadi lebih mudah bagi saya untuk belajar. Dengan terus-menerus belajar Fa, melakukan latihan, dan mengultivasi hati saya, sesuatu yang luar biasa terjadi. Nilai saya menjadi lebih baik daripada siswa yang pergi ke kelas bimbingan belajar.

Iri hati dan mentalitas bersaing saya kuat di masa lalu. Saya akan menyimpan dendam terhadap guru yang telah “menganiaya” saya. Saya menolak untuk mendengarkan mereka dan menjadi sangat marah. Ibu saya membacakan satu bagian dari Fa Guru untuk saya pada suatu kali.

Guru berkata,

“Yang mengatakan anda tidak baik adalah manusia biasa, bukan Dewa atau Buddha, mengapa orang Xiulian dapat tergerak hatinya?” (Ceramah Fa pada Konferensi Para Pembimbing di Changchun)

Saya akan mengingatkan diri sendiri tentang bagian Fa Guru ini setiap kali seorang guru mengatakan sesuatu yang negatif kepada saya. Hati saya lebih tenang. Terima kasih, Guru!

Manfaat Setelah Menghilangkan Kecanduan Terhadap Handphone

Ibu melarang saya menggunakan ponsel atau menonton televisi sejak kecil. Dia pikir bahwa ini akan melindungi penglihatan saya dan dapat membantu saya menghindari gangguan. Saya juga memiliki lebih banyak waktu untuk belajar Fa dan berkultivasi.

Saya menolak untuk mendengarkan dan mempercayai ibu saya pada awalnya. Saya memberi tahu ibu bahwa semua teman sekelas saya menggunakan ponsel mereka. Ibu saya beralasan dengan saya dan berkata, “Bermain di ponsel akan memengaruhi tugas sekolahmu. Bagaimana kamu bisa fokus dan berkonsentrasi di sekolah ketika yang engkau pikirkan hanyalah game virtual? Ini juga akan mempengaruhi penglihatanmu. Jika engkau tidak percaya pada ibu, tunggu saja sampai liburan sekolah ini selesai.”

Ketika sekolah dibuka kembali, banyak teman sekelas saya yang memakai kacamata dan mereka yang biasanya berprestasi secara akademis tidak lagi. Sebaliknya, saya menyambut semester baru dengan santai. Hasil tes penglihatan saya juga bagus. Seorang lelaki lansia di sauna memuji saya karena tidak bermain ponsel.

Menghilangkan Ketidaksabaran

Saya mudah gelisah selama beberapa waktu dan sering mengatakan hal-hal negatif. Saya menjadi sangat marah dan tidak sabar jika ibu atau nenek dari pihak ibu mengoreksi gerakan latihan saya. Ibu saya berbagi pengalaman kultivasinya dengan saya dan saya hanya setuju dengannya di permukaan. Saya tidak pernah benar-benar ingin berubah menjadi lebih baik dan saya masih mengatakan hal-hal negatif. Terkadang, saya berpikir untuk mengubah kata-kata negatif saya, tetapi ketika saya menghadapi konflik, kata-kata negatif itu tetap keluar dari mulut saya. Meskipun saya mulai lebih sering mencari ke dalam dan bertekad untuk berubah, sering kali saya masih tidak dapat mengendalikan diri secara langsung.

Ibu saya mengatakan kepada saya bahwa dia melihat seorang penyihir dengan kuku panjang beracun mendatangi saya ketika saya mengucapkan kata-kata negatif pada suatu hari. Dia tidak ingin memberi tahu saya tentang hal itu pada awalnya dan berharap bahwa saya akan berubah. Tetapi, saya terus gagal ketika saya menghadapi kesengsaraan. Ketika ibu saya memberi tahu saya tentang hal itu, saya menjadi sangat takut sampai berkeringat dingin. Saya telah diganggu oleh iblis ini begitu lama. Saya menetapkan pikiran saya untuk berubah dan bertekad untuk melenyapkan iblis itu.

Saya tidak lagi mengatakan hal-hal negatif dan saya juga tidak gelisah. Terima kasih, Guru.

Saya pernah membaca satu bagian dari Fa Guru.

Guru berkata,

“Acap kali jika hati anda selalu begitu damai dan belas kasih, ketika tiba-tiba terjadi suatu persoalan, anda punya kesempatan meredam dan membuat pertimbangan. Jika di dalam hati selalu ingin bertengkar dengan orang lain, saling ingin bertengkar, menurut saya, begitu menghadapi masalah anda pasti berkelahi dengan orang lain, pasti demikian.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Kata-kata “meredam dan membuat pertimbangan” tampak lebih besar dan lebih mencolok bagi saya ketika saya belajar Fa. Saya menyadari bahwa Guru sedang memberitahu saya untuk mengembangkan lebih banyak “meredam dan membuat pertimbangan.”

Dafa Membuka Kebijaksanaan Saya

Saya terjebak satu kali selama tes geometri. Saya tidak dapat memecahkan pertanyaan dan mulai cemas. Saya memikirkan Fa Guru dan menjadi tenang. Saya mengesampingkan pertanyaan itu dan mulai melafalkan dua kalimat, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Saya ingat bagaimana menyelesaikan pertanyaan itu, dan ketika saya mengerjakan tes kembali, saya melihat bahwa saya menjawab pertanyaan itu dengan benar. Sejak itu, saya melafalkan dua kalimat keberuntungan selama ujian.

Di masa lalu, saya mengendur dalam memancarkan pikiran lurus. Setelah berbagi pengalaman kultivasi dengan ibu saya, saya menyadari bahwa saya perlu melakukan pemancaran pikiran lurus dengan serius. Dengan bantuan Guru, saya dapat memancarkan lebih banyak pikiran lurus. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memancarkan pikiran lurus pada setiap waktu yang ditentukan.

Terima kasih, Guru, atas penyelamatan belas kasih Anda!