(Minghui.org) Saya, dan suami bersama putri saya, dan suaminya, serta orang tuanya pergi ke pernikahan keponakan saya pada 24 September 2021. Untuk membantu pernikahan, kami semua bangun jam 4 pagi. Sambil berjalan ke sana, di tengah hujan, saya dan putri saya sedang menyeberang jalan ketika sebuah van yang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak kami. Putri saya terbang ke udara, dan saya terjatuh pingsan.
Putri saya baik-baik saja tetapi saya tidak bisa bangun. Punggung dan kaki saya tampak tidak berfungsi. Saya meminta bantuan Guru (pencipta Falun Dafa) dan perlahan merasakan kekuatan di kaki saya.
Suami dan menantu saya menyusul kami, membantu saya berdiri. Seluruh wajah saya memar dan kulit tergores. Mata saya bengkak tertutup. Saya menggigil pada pagi yang dingin.
Segera mereka membawa saya ke rumah sakit. Hasil rontgen menunjukkan saya mengalami beberapa patah tulang di punggung, panggul, dan lengan kiri. Ada juga beberapa luka memar di kaki. Dokter sangat menyarankan agar saya menjalani operasi tulang untuk menghindari kecacatan. Saya bersikeras untuk pulang dan percaya saya akan sembuh dengan melakukan latihan Falun Dafa.
Dokter setuju menunda operasi tetapi ingin saya tinggal di rumah sakit untuk observasi.
Sebelum putri saya meninggalkan rumah sakit, dia berbisik di telinga saya: "Bu, jangan menyimpan dendam terhadap siapa pun atau apa pun, oke?" Saya menyadari Guru sedang menggunakan putri saya untuk mengingatkan masalah-masalah saya.
Masa tinggal di rumah sakit ternyata menjadi waktu yang tepat bagi saya untuk mencari ke dalam. Saya menemukan memiliki keterikatan akan kebencian, iri hati, kecurigaan, dan mentalitas bertengkar. Sehari sebelum kami pergi, saya bertengkar dengan suami, mencurigai dia berselingkuh. Saya meminta bantuan Guru dan memutuskan mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan xinxing saya.
Saya menyaksikan kekuatan penyembuhan Dafa. Ketika dokter dan perawat datang untuk berkeliling, mereka tercengang melihat saya duduk dengan punggung lurus, meskipun panggul, leher rahim, tulang belakang lumbar dan tulang ekor saya semuanya retak. Seorang perawat juga meminta saya untuk mengangkat lengan kiri dan saya melakukannya. Dia bertanya-tanya: “Bukankah lengan kirinya juga patah? Apakah kami salah mendiagnosis?”
Keesokan harinya dokter dan beberapa staf medis tambahan datang menemui saya. Mereka mengatakan CT scan menunjukkan otak saya bengkak. Mereka bertanya tentang penglihatan saya. Saya mengatakan tidak melihat ada yang salah dengan penglihatan saya dan tidak pusing ataupun sakit kepala. Mereka bertanya lagi tentang operasi punggung dan lengan. Saya memberi tahu mereka bahwa saya akan segera pulih. Mereka tidak bersikeras dan pergi.
Ada tirai untuk setiap tempat tidur di rumah sakit dan saya duduk di belakangnya. Pada suatu pagi ketika perawat datang untuk memeriksa suhu tubuh saya, dia bertanya kepada saya, “Apakah anda menggunakan lampu infra merah?” Saya tidak mengerti apa yang dia bicarakan.
Kemudian saya ingat melihat pasien lain menggunakan lampu infra merah untuk menghangatkan sirkulasi darahnya. Saya menyadari apa yang perawat lihat mungkin adalah energi yang menyembuhkan saya.
Setelah lima hari observasi di rumah sakit, saya dipulangkan. Tanpa pengobatan apapun, saya bisa duduk bersila ganda beberapa hari kemudian. Karena saya belum bisa berdiri, saya mulai dengan meditasi duduk dan kemudian duduk di tempat tidur untuk melakukan gerakan tangan untuk latihan berdiri. Saya bertahan meskipun luar biasa sakitnya. Praktisi lain juga datang untuk mendukung dan menyemangati saya. Saya membaik hari demi hari dan cepat pulih sepenuhnya.