Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Muda Falun Dafa: Menjadi Dewasa dan Tumbuh dalam Dafa

16 April 2023 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Provinsi Hebei, Tiongkok

(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi muda Falun Dafa dan saya sedang belajar untuk gelar Master saya.

Saya dibesarkan dalam keluarga kultivator dan tumbuh dalam Dafa sejak saya masih sangat muda. Meskipun saya tidak berlatih dengan rajin, Guru selalu melindungi saya. Saya jarang pergi ke dokter, dan jika saya mengalami ketidaknyamanan, saya melafalkan "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik" dan mendengarkan ceramah audio Guru. Ketidaknyamanan akan hilang.

Ketika saya berumur enam tahun, saya jatuh dari sepeda dan bagian belakang kepala saya terbentur. Orang-orang yang menyaksikan apa yang terjadi bergegas untuk melihat apakah saya baik-baik saja, tetapi saya tidak merasakan sakit apapun. Saya hanya memiliki goresan kecil di kaki saya. Saya menderita cacar air ketika saya masih di sekolah menengah. Seluruh tubuh saya terasa gatal dan nyeri. Saya tetap belajar Fa dan melakukan latihan Falun Dafa. Saya tahu saya sedang menghilangkan racun dalam tubuh saya dan ini adalah pembersihan. Dalam seminggu, cacar air itu hilang.

Hal menakjubkan lainnya adalah saya berhasil dengan baik di Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional. Saya tidak pernah menjadi siswa teladan atau memiliki nilai tinggi di sekolah. Namun, saya melakukannya dengan sangat baik ketika saya mengikuti ujian penting.

Selama sekolah menengah, saya lebih menekankan pada akademis dan belajar Fa sebagai formalitas. Saya tidak mendapat nilai bagus dalam Ujian Masuk SMA dan berpikir bahwa peluang saya untuk masuk ke dua sekolah menengah ideal sangat kecil. Namun, saya diterima oleh salah satu dari mereka!

Berkultivasi dengan Serius

Saya Memperoleh Fa secara alami sejak saya dibesarkan dalam keluarga kultivator. Saya tidak mengalami proses pencarian Dafa yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, saya tidak pernah benar-benar merenungkan arti kultivasi yang sebenarnya. Saya tidak menyadari betapa berharganya Dafa dan betapa sempitnya waktu. Saya mulai berkultivasi dengan serius dan mulai belajar Fa serta berlatih saat tahun ketiga sekolah menengah.

Terlepas dari beban kerja yang berat dan jadwal sekolah yang padat, bagian paling bahagia dari hari saya adalah ketika saya membaca Fa dan berlatih saat istirahat makan siang. Meskipun saya tidak lagi bisa tidur siang, saya langsung tertidur begitu saya berbaring. Saya merasa seolah-olah saya telah tidur selama satu jam, padahal kenyataannya saya hanya tidur siang selama sepuluh menit. Saya tetap belajar Fa dan membaca ceramah Guru, dan mengikuti Ujian Masuk SMA. Saya merasa bahagia dari lubuk hati ketika membaca Fa.

Saya melakukannya dengan cukup baik di kelas bahasa Mandarin. Saya juga tertarik dengan sejarah Tiongkok dan budaya tradisional. Selain belajar di sekolah, saya senang membaca artikel pengalaman kultivasi praktisi. Saya menonton New Tang Dynasty Television (NTDTV) dan program sejarah pada akhir pekan. Saya mengumpulkan banyak keterampilan menulis tanpa sadar dan mulai merenungkan lingkungan saya. Sebelumnya, saya harus memutar otak untuk menulis esai, tetapi sekarang inspirasi mengalir secara alami dan saya dapat menganalisis suatu situasi secara mendalam. Saya dipuji oleh guru dan teman sekelas saya.

Saya tidak gugup saat mengikuti Ujian Masuk SMA. Hati saya setenang kolam dan pikiran saya sangat jernih. Keluarga saya merasa tidak dapat percaya ketika saya mencetak 80 poin lebih tinggi dari biasanya!

Saya Mulai Bermalas-malasan

Lingkungan sekitar menjadi lebih santai ketika saya mulai kuliah. Saya mulai menghindari belajar Fa dan mematut diri seperti orang biasa. Hanya ketika saya berkunjung ke rumah selama liburan sekolah, saya dapat memiliki hati yang tenang untuk belajar Fa dan berlatih gerakan.

Saya sedang mempersiapkan untuk sekolah pascasarjana saat tahun ketiga saya di universitas. Saya hanya belajar sebentar dan menghabiskan sebagian besar waktu untuk tidur atau bermain ponsel. Saya mulai malas dan tidak punya tujuan. Saya tidak bisa fokus atau berkonsentrasi ketika belajar Fa. Tidak sampai sebulan sebelum ujian kelulusan, saya akhirnya menyadari bahwa saya perlu melangkah maju. Saya mulai bangun pagi-pagi dan tidur larut malam untuk belajar. Saya mulai cemas, khawatir, takut, dan gugup. Emosi negatif menguasai saya dan saya mulai bertindak ekstrem. Saya menjadi seperti orang biasa, berjuang demi keuntungan pribadi. Saya sepertinya telah kehilangan jati diri saya dalam proses itu dan merasa bahwa saya memiliki lebih banyak keterikatan daripada orang biasa.

Ibu saya berbagi pengalaman kultivasinya dengan saya dan menyuruh saya untuk melihat segala sesuatu dengan hati yang tenang.

Guru berkata,

“Bagi pelajar-pelajar, sekarang ini kita hanya dapat memberi tahu anda agar belajar dengan baik -- karena anda adalah seorang pelajar, jadi anda harus belajar dengan baik.” (“Mengajar Fa pada Pertemuan di New York, 22 Maret 1997”, Ceramah Fa di Amerika Serikat)

Saya perlu berbuat lebih baik di sekolah dan tidak khawatir tentang hasilnya. Saya mengerti bahwa tujuan hidup bukanlah memperjuangkan keuntungan pribadi. Semuanya sudah diatur sebelumnya dan itu bukan sesuatu yang bisa kita perjuangkan.

Saya mulai belajar Fa setiap hari dan menjadi lebih efisien dalam belajar. Saya melihat peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca bahasa Inggris saya. Semuanya berjalan lebih lancar dari yang saya bayangkan selama ujian dan saya mencapai hasil yang baik.

Teman saya berkata, "Kamu tidak pernah membuat kesalahan besar selama bagian terpenting dalam hidupmu." Memang, mengingat kembali selama bertahun-tahun, hari-hari saya di sekolah dan akademik berjalan lancar. Saya sangat berterima kasih kepada Guru karena mengatur jalan untuk saya.

Kadang-kadang, saya juga bimbang antara pentingnya belajar dan berkultivasi. Terkadang saya mengejar ketenaran, materi, dan kredensial saya. Saya tahu bahwa sebagai kultivator kita seharusnya tidak mengejar hal-hal ini. Bertemu dengan Dafa adalah hal yang paling beruntung dan kembali ke asal saya yang sebenarnya adalah mengapa saya ada di sini. Memanjakan diri dengan berselancar di Internet dan terikat pada kenyamanan dapat merusak manusia. Ada banyak godaan dalam masyarakat manusia biasa yang akan membuat orang tersesat. Mereka tidak akan bisa fokus di sekolah dan akan semakin menjauh dari jalan ketuhanan.

Saya mencoba yang terbaik untuk menghilangkan keterikatan pada internet dan melihat ponsel. Saya juga selalu mengingatkan diri sendiri untuk belajar Fa tidak peduli seberapa sibuknya saya. Saya takut mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan kepada orang-orang di masa lalu. Namun, tahun ini, saya mengatasi keterikatan ini dan mulai membagikan materi klarifikasi fakta. Saya tahu saya masih memiliki banyak kekurangan dan saya perlu melakukan lebih baik dalam kultivasi saya.

Saya akan memanfaatkan waktu untuk lebih rajin berkultivasi. Hanya dengan pikiran lurus saya dapat menyelamatkan makhluk hidup dengan lebih baik.