(Minghui.org) Lebih dari 1.000 praktisi Falun Gong di Taiwan selatan berkumpul di Kaohsiung pada sore hari tanggal 22 April 2023, untuk memperingati permohonan damai 24 tahun lalu. Selama konferensi pers, pameran foto, dan pawai, para peserta mengungkapkan pandangan mereka tentang permohonan damai di Beijing pada 25 April 1999.
Pejabat terpilih menghadiri rapat umum tersebut dan menyatakan dukungan mereka.
Banyak pejabat terpilih dan pengacara hak asasi manusia menghadiri acara di Kaohsiung, termasuk Chen Lina (anggota dewan kota Kaohsiung), Liu Te-lin (anggota dewan kota Kaohsiung), Chang Chih-ming (mantan anggota dewan Kabupaten Nantou), Lin Sin-wei (dari Biro Urusan Sosial Kaohsiung), Liu Silong (pengacara hak asasi manusia), Yu Jingdeng (pengacara dan presiden Masyarakat Selatan Kaohsiung), dan Huang Jin-ping (wakil sekretaris jenderal Dewan Kota Kaohsiung), dan lain-lain.
Praktisi mengadakan rapat umum di Distrik Gushan Kaohsiung pada 22 April untuk memperingati permohonan damai di Beijing 24 tahun lalu.
Hsiao Sung-shan, ketua Himpunan Falun Dafa Taiwan
Hsiao Sung-shan, profesor dan ketua Himpunan Falun Dafa Taiwan, berkata,
“PKT tidak mewakili Tiongkok dan kebrutalannya dikenali dengan baik oleh dunia, yang akan menyebabkan kehancurannya,” jelas Hsiao. “Dalam 24 tahun terakhir, praktisi Falun Dafa tetap damai, berani, dan teguh dalam menjaga kebebasan dasar berkeyakinan mereka. Ini juga termasuk mengungkap penganiayaan PKT dan seruan untuk mengakhiri kejahatan.”
Hsiao menambahkan, “Masyarakat internasional dan PBB telah memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok dan menghentikan kejahatan tersebut.” Dia berharap lebih banyak orang di Taiwan akan bergabung dalam momentum ini dan mendukung mereka.
Hsu Chih-chieh, anggota Yuan Legislatif Taiwan
Anggota Legislatif Yuan Taiwan Hsu Chih-chieh adalah pendukung lama praktisi Falun Gong. Dia baru-baru ini bekerja dengan anggota Legislatif Yuan lainnya untuk menyusun undang-undang menentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong, terutama pengambilan organ secara paksa. Dia berkata di rapat umum, “PKT telah melakukan hal-hal yang mengerikan terhadap praktisi Falun Gong, dan bahkan membunuh mereka untuk diambil organnya. Itu menjijikkan!”
Setelah berinteraksi dengan banyak praktisi, Hsu berkata bahwa latihan ini luar biasa. Dia berkata bahwa banyak orang telah meningkatkan pikiran dan kesehatan mereka dengan berlatih Falun Gong, dan itu berhasil bagi siapa saja. Dia melanjutkan, “Prinsip Sejati-Baik-Sabar sangat kuat. Mereka memotivasi individu untuk menjadi orang yang lebih baik sehingga lebih banyak orang akan saling membantu dalam masyarakat.”
Anggota Dewan Kota Kaohsiung Chen Lina
Chen Lina, seorang anggota dewan kota di Kaohsiung, senang melihat orang yang lewat berhenti dan mempelajari fakta tentang Falun Gong. Dalam masyarakat Taiwan yang demokratis, mungkin banyak orang yang tidak mengetahui istilah “permohonan” karena penduduk Taiwan dapat dengan mudah meminta pemerintah mengambil tindakan.
Namun berbeda dengan di Tiongkok. Dia menjelaskan, “25 April 1999, adalah tanggal khusus karena para praktisi memohon hak mereka yang sah.” Meskipun demikian, PKT memfitnah permohonan tersebut dan mulai menganiaya Falun Dafa tidak lama kemudian.
Chen berkata, “Ada perbedaan yang jelas antara Taiwan dan Tiongkok. Selama memperingati peristiwa khusus ini, kami berharap lebih banyak warga Taiwan dapat menghargai apa yang kami miliki dan menghentikan kebrutalan.” Dia berharap Tiongkok akan berubah menuju lebih banyak kebebasan.
Liu Te-lin, seorang anggota dewan kota Kaohsiung
Anggota dewan kota Kaohsiung Liu Te-lin mengatakan bahwa permohonan tahun 1999 mewakili perdamaian. Namun dalam 24 tahun terakhir, praktisi Falun Gong yang damai telah ditindas secara brutal di Tiongkok. Dia menambahkan, “Saya sangat percaya kebebasan berkeyakinan, berbicara, dan hak asasi manusia adalah nilai-nilai universal. Kami mengutuk keras pelanggaran hak asasi manusia PKT termasuk penindasan terhadap Falun Gong dan prinsip Sejati-Baik-Sabar.”
Liu berkata bahwa prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar, mewakili peradaban Tiongkok selama 5.000 tahun. “Prinsip ini adalah nilai-nilai besar bagi budaya dan pendidikan. Kebaikan dan peningkatan diri praktisi Falun Gong juga penting bagi masyarakat kita mengenai nilai-nilai moral serta peningkatan jiwa dan raga,” katanya. “Ini adalah kontribusi besar bagi umat manusia.” Diakhir, dia sekali lagi memuji ajaran Falun Gong dan berharap acara tersebut sukses.
Lin Sin-wei, petugas dari Biro Urusan Sosial Kaohsiung
Sebagai petugas dari Biro Urusan Sosial Kaohsiung, Lin Sin-wei berkata bahwa Falun Gong telah dilatih di Taiwan selama lebih dari 20 tahun, dan para praktisi selalu energik dan damai. Dia menjelaskan, “Saya sangat menghormati praktisi Falun Gong, terutama upaya mereka untuk menjaga keyakinan dan hak-hak dasar mereka.”
Setelah melihat praktisi melakukan latihan bersama dan mengadakan acara di Taiwan, Lin mengatakan permohonan damai adalah cara yang bagus untuk mengungkapkan pendapat seseorang. Dapat dimengerti bahwa orang memiliki pendapat yang berbeda. Namun dalam masyarakat demokratis, setiap orang harus bertoleransi dengan saling pengertian.
Mengacu pada penindasan berkelanjutan terhadap Falun Gong oleh PKT, Lin berkata, "Kita juga harus menentang kebrutalan seperti itu, memperhatikannya, dan mengakhirinya."
Mantan anggota dewan Kabupaten Nantou, Chang Chih-ming
Chang Chih-ming, mantan anggota dewan Kabupaten Nantou, melakukan perjalanan dari Hsinchu untuk menghadiri acara tersebut. Dia mengatakan bahwa Falun Gong tidak hanya memberikan contoh yang baik dalam mengejar kebebasan, tetapi juga membantu anggota masyarakat mencapai kesehatan yang baik dan peningkatan moral.
Dia berkata, “Kami berharap Falun Gong akan berkembang sehingga lebih banyak penduduk di Taiwan dan di seluruh dunia dapat meningkatkan jiwa dan raga mereka.”
Anggota dewan kota Kaohsiung, Chang Po-yang
Karena bepergian, Kaohsiung Chang Po-yang tidak dapat menghadiri rapat umum tersebut, sehingga ia diwawancarai terlebih dahulu. Dia berkata, “Setiap kali saya melihat kegiatan para praktisi, terlepas dari apakah mereka membagikan brosur dan bunga lotus, latihan bersama, atau pameran foto, saya ingat bagaimana seorang guru sekolah dasar memperkenalkan latihan kepada kami dan memberi tahu kami tentang keindahan Sejati-Baik-Sabar.”
Chang mengatakan dia mengamati bahwa para praktisi terus-menerus meningkatkan diri berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Latihan ini bermanfaat bagi negara mana pun. Dia menambahkan, “Meskipun PKT telah memfitnah Falun Gong dan menganiaya praktisi, penindasan ini malah membantu orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk mengenali kebohongan dan kejahatan PKT. Sebaliknya, lebih banyak orang melihat betapa indahnya Falun Gong.”
Chang melanjutkan, “Menurut budaya tradisional Tiongkok, seseorang dilahirkan dengan kebaikan hati.” Dia meminta lebih banyak orang untuk bangkit dari kekuasaan totaliter PKT dan melangkah maju untuk mendukung yang tidak bersalah.
Tsai Hsiao-wei, seorang anggota dewan kota di Kota Tai'nan, selalu mendukung praktisi Falun Gong dalam memperjuangkan hak hukum mereka. Karena jadwalnya terbentur, dia tidak dapat menghadiri acara tersebut tetapi memberikan pesan video: “Terima kasih praktisi Falun Gong telah memberikan lebih banyak informasi faktual kepada dunia termasuk Taiwan. Ini adalah bagaimana kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Tiongkok.
Dia meminta lebih banyak orang di komunitas internasional untuk bergabung dalam upaya melawan PKT untuk hak asasi manusia dan mengakhiri tragedi. Dia berkata, “Saya juga berharap praktisi Falun Gong akan terus berusaha. Saya yakin kita akan melihat kebenaran dan masa depan yang lebih baik”
Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dilatih di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Jutaan orang telah mengikuti ajaran — yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar serta lima perangkat latihan lembut — mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Pada 23 & 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap puluhan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah untuk mendiskusikan kesalahan dalam artikel yang diterbitkan menyerang Falun Dafa. Ketika berita penangkapan tersebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada pejabat, mereka diberitahu bahwa mereka harus mengajukan permohonan ke Beijing.
Keesokan harinya, 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat Permohonan di Beijing, seperti yang telah diinstruksikan oleh pejabat Tianjin. Permohonan berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhu Rongji, dan anggota stafnya. Malam itu, keprihatinan praktisi terjawab. Praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang pulang.
Jiang Zemin, mantan ketua PKT, menganggap popularitas disiplin spiritual yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan mengeluarkan perintah untuk melarang Falun Dafa pada 20 Juli 1999.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi akibat penganiayaan selama bertahun-tahun; jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.