(Minghui.org) Komite Urusan Politik dan Hukum (PLAC) Kota Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, mengadakan sesi cuci otak di Pusat Pemerintahan Komprehensif Qiqihar untuk menganiaya praktisi Falun Gong.
Petugas dari setiap kantor polisi setempat telah menangkap praktisi di kantor polisi mereka dan membawanya ke sesi cuci otak. Sedikitnya 30 praktisi telah ditahan di sana sejak awal tahun ini. Lebih dari sepuluh praktisi telah dibebaskan setelah mereka atau keluarga mereka dipaksa menandatangani dokumen untuk melepaskan Falun Gong.
Tampilan dekat Pusat Tata Kelola Komprehensif Qiqihar.
Pusat Pemerintahan Komprehensif Qiqihar dari jauh.
Pejabat dari United Front Work Department dan PLAC di berbagai distrik di Qiqihar, mengadakan pertemuan untuk membahas penerapan arahan dari Kongres ke-20 Partai Komunis Tiongkok pada awal tahun 2023.
Manfaat dari pertemuan tersebut adalah untuk melakukan penganiayaan di tingkat komunitas. Komite perumahan dan kantor polisi setempat bekerja sama sebagai jaringan, dalam “sistem tata kelola sosial” yang baru. Mereka bertanggung jawab untuk mencari praktisi yang berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di pusat perbelanjaan besar, pasar, dan halte bus. Setiap jaringan diberi tujuan “membuat terobosan besar” dalam perang melawan Falun Gong. Begitu seorang praktisi diketahui terlibat dalam kegiatan “ilegal”, mereka akan menghadapi penangguhan gaji atau jenis “hukuman” lainnya, termasuk dibawa ke pusat pencucian otak yang didirikan oleh pejabat tingkat provinsi.
Tao (nama aslinya tidak diketahui), berusia 80 tahun, ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Jalan Minhang pada tanggal 23 Maret 2023. Di Pusat Pemerintahan Komprehensif Qiqihar, lebih dari belasan petugas provinsi dan kota bekerja padanya. Ketika dia menolak untuk melepaskan Falun Gong seperti yang diperintahkan, mereka mengancam akan menghentikan gaji kedua putrinya. Kedua putrinya dipaksa untuk menandatangani pernyataan penolakan atas namanya. Kemudian, dia dipaksa untuk menandatangani pernyataan itu juga, yang bertentangan dengan keinginannya. Dia dibebaskan pada tanggal 25 Maret.
Penangkapan terakhir Tao terjadi setahun setelah dia didenda 100.000 yuan karena mencetak materi informasi Falun Gong pada uang kertas, saluran yang digunakan praktisi untuk menyebarkan informasi tentang penganiayaan karena penyensoran yang ketat di Tiongkok. Polisi mengatakan bahwa mereka akan mengembalikan uang itu jika mereka tidak “melakukan lebih banyak kejahatan” selama setahun. Saat dia mendapatkan uangnya kembali, dia ditangkap lagi dan dibawa ke pusat pencucian otak.
Sejak terjadinya penganiayaan pada tahun 1999, pihak berwenang di Qiqihar telah mengikuti kebijakan pemberantasan Falun Gong dengan ketat. Per-20 Agustus 2022, 74 kematian praktisi Falun Gong akibat penganiayaan telah didokumentasikan. Praktisi tertua adalah Li Jingxia, pensiunan guru sekolah menengah berusia 85 tahun. Yang termuda adalah Wang Weihua, baru berusia 24 tahun. Praktisi berasal dari berbagai lapisan masyarakat; beberapa insinyur, dosen, pegawai negeri, pengusaha, akuntan, dan sebagainya.
Pelaku yang terlibat dalam penganiayaan:
Li Yugang (李玉刚), sekretaris PLAC Provinsi Heilongjiang, mantan walikota Qiqihar
Li Yongjun (李拥军), anggota Komite Partai Qiqihar dan sekretaris PLAC Qiqihar: +86-13314654777, +86-452-2791601, +86-452-2796688
Xu Jiang (徐江), wakil sekretaris PLAC Qiqihar
Qiao Haidong (乔海东), wakil sekretaris PLAC Qiqihar
Yu Hongwei (于宏伟), wakil Sekretaris PLAC Qiqihar
Xiao Yuwei (萧昱巍), wakil Sekretaris PLAC Qiqihar
Zhang Xuesong (张雪松), wakil Sekretaris PLAC Qiqihar
Chen Dong (陈东), wakil walikota Kota Qiqihar dan direktur Departemen Kepolisian Qiqihar
Shen Hongyu (沈宏宇), walikota Qiqihar dan sekretaris PLAC Qiqihar
(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel mandarin.)