(Minghui.org) Minggu pagi (7/5), praktisi Falun Dafa dari berbagai daerah di Bali merayakan Hari Falun Dafa Sedunia ke-24, dengan melangsungkan Pawai Keindahan Falun Dafa di Lapangan Renon Denpasar. Prosesi pawai dibuka oleh Tian Guo Marching Band, diikuti oleh Barisan Spanduk dan Umbul-umbul, serta Barisan Genderang Pinggang sebagai formasi penutup.
Beberapa praktisi berkostum bidadari mengiringi barisan sambil membagikan brosur dan origami bunga lotus dengan kartu kecil bertuliskan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik”. Pawai dibuka dengan lagu “Falun Dafa Hao (baik)” dari Tian Guo Marching Band. Para pengunjung Lapangan Renon terlihat sangat antusias menyaksikan prosesi pawai sejak awal, banyak dari mereka mengabadikan momen dalam bentuk video maupun foto.
Prosesi pawai keindahan Falun Dafa di tengah pengunjung Lapangan Renon, Denpasar (7/5)
Orang-orang dengan antusias menyaksikan dan mengabadikan prosesi pawai keindahan Falun Dafa di Denpasar (7/5)
Orang-orang menerima materi klarifikasi fakta dan menyampaikan dukungan mereka bagi Falun Dafa
Para Pengunjung Ingin Belajar Falun Dafa
Dewi, seorang pengunjung dari Denpasar mengatakan sangat tertarik ikut berlatih karena tersentuh dan merasakan ketenangan ketika melihat para praktisi sedang berlatih. Dia menderita penyakit kanker dan telah dinyatakan sembuh oleh dokter, namun pikirannya sulit tenang. Dewi mengatakan, bertemu dengan latihan Falun Dafa pagi ini, telah membuatnya merasakan ketenangan padahal baru mulai mencobanya.
Pengunjung lainnya seorang wanita dari Denpasar, tertarik ikut berlatih karena ingin belajar mengendalikan emosinya. Ia mengatakan telah beberapa kali mendapat informasi tentang Falun Dafa dari webinar pengenalan Falun Dafa, namun baru kali ini berkesempatan mencoba latihan secara langsung dan dia merasa sangat senang.
Dewa Aji menerima informasi tentang Falun Dafa
Dewa Aji tengah bersepeda saat kegiatan pawai berlangsung. Seorang praktisi dengan kostum bidadari menghampirinya dan memberikan brosur informasi Falun Dafa. Dia menerimanya dengan antusias dan segera membacanya. Dewa Aji mengatakan telah mengenal Falun Dafa sekitar 10 tahun yang lalu, banyak kerabatnya berlatih Falun Dafa dan mereka semua memiliki perilaku dan karakter yang baik. Menurutnya kebaikan itu diperoleh dari latihan kultivasi.
Perayaan tahun ini, menandakan 31 tahun penyebaran Falun Dafa di dunia. Banyak praktisi menghargai kesempatan mereka dapat berkultivasi Dafa dan mengucapkan rasa terima kasih yang terdalam kepada Guru Li Hongzhi.
Falun Dafa Telah Memberikan Manfaat Tanpa Henti
Sri Widiantari (ketiga dari kiri) dan keluarga berpartisipasi dalam Pawai Keindahan Falun Dafa, 7 Mei 2023
Sri Widiantari adalah praktisi dari Kabupaten Badung, dan telah berlatih Dafa selama 20 tahun. Dia telah memperoleh demikian banyak manfaat dari Dafa, mulai dari peningkatan kesehatan, keharmonisan keluarga, hingga yang paling utama yakni peningkatan watak dan standar moral yang signifikan.
Sebelum berkultivasi Dafa, Sri Widiantari menderita berbagai macam penyakit dan memiliki temperamen yang tinggi, sehingga menjadi mudah marah, mudah tersinggung, serta egois. Kebiasaan buruk ini berdampak negatif pada kesehatan fisiknya. Setelah belajar Falun Dafa, dia secara bertahap dan tanpa disadari mulai dapat menahan emosi, menjadi lebih sabar, lebih menghargai orang lain, karena dia telah memahami tujuan hidup yang sesungguhnya.
Merasakan manfaatnya yang luar biasa, dia pun memperkenalkan Falun Dafa kepada anggota keluarganya. Hingga saat ini seluruh anggota keluarganya ikut berkultivasi Falun Dafa, dan bergabung dalam Tian Guo Marching Band. Meskipun masih banyak kekurangan, ia bertekad untuk semakin gigih maju dalam berkultivasi Falun Dafa. Pada perayaan Hari Falun Dafa Sedunia ini, Sri Widiantari dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Guru Li Hongzhi atas belas kasih dan ajaran luar biasa yang telah diberikan kepada para praktisi.
Praktisi Berterima Kasih kepada Guru Li karena Telah Menyebarkan Dafa untuk Menyelamatkan Makhluk Hidup
Praktisi Kadek Bono dan putranya yang berusia 5 tahun – berpartisipasi dalam pawai
Praktisi Kadek Bono dan putranya yang berusia 5 tahun mengikuti pawai tahun ini sebagai pembagi brosur. Kadek Bono telah berlatih Falun Dafa sejak 2007. Dia bertemu dengan Falun Dafa ditengah masa sulitnya menghadapi penyakit penyumbatan pembuluh darah jantung. Ketika itu, dia harus menjalani beberapa kali rawat inap karena memuntahkan darah segar dan merasakan sekujur tubuh lemah. Kondisi itu dialaminya berulang-ulang hanya dalam hitungan bulan. Setelah berlatih Falun Dafa yang diperkenalkan oleh teman ibunya, kondisi kesehatannya berangsur-angsur membaik. Obat-obatan yang telah menjadi kebutuhan primernya saat itu, akhirnya dapat dikesampingkan karena penyakitnya tidak pernah kambuh lagi.
Membaca buku bimbingan Falun Dafa (Zhuan Falun) membawanya mencapai taraf pikiran yang lebih belas kasih dan menghilangkan watak pendendam yang telah dimilikinya sejak lama. Saat momen perayaan Hari Falun Dafa Sedunia tahun ini, Kadek Bono mengucapkan selamat ulang tahun dan terima kasih yang tak terhingga kepada Guru Li Hongzhi yang telah mengajarkan Dafa untuk menyelamatkan makhluk hidup. Dia berharap masyarakat dapat mengenal lebih baik tentang Falun Dafa dan tidak disesatkan oleh berita-berita fitnahan yang disebarkan oleh Partai Komunis Tiongkok.