(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari London dan sekitarnya menggelar kegiatan tahunan untuk permohonan damai 25 April di Beijing pada 24 tahun yang lalu, di St. Martin Place di pusat kota London pada tanggal 29 April 2023. Mereka menyerukan diakhirinya penganiayaan Falun Dafa yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Banyak orang berhenti untuk menonton pertunjukan genderang pinggang dan peragaan latihan
Memasuki musim semi, cuaca hari itu begitu hangat, dan jalanan dipenuhi orang-orang. Praktisi menggelar konferensi pers, peragaan latihan, penampilan tim genderang pinggang, penampilan solo dan kegiatan lainnya, yang menarik perhatian para pejalan kaki.
Dukungan dari Perdana Menteri dan Anggota Parlemen
Sebelum acara, Kantor Perdana Menteri Inggris mengirim surat yang menyatakan dukungan Perdana Menteri Rishi Sunak untuk praktisi Falun Dafa.
Surat itu menyatakan, "Ini adalah pencapaian yang patut dipuji bagi para praktisi Falun Gong untuk menjunjung tinggi latihan mereka sedemikian rupa dan saya ingin mengucapkan selamat atas permohonan damai mereka yang telah mencapai 24 tahun."
Perwakilan dari Himpunan Falun Dafa Inggris membaca surat yang dikirim oleh Kantor Perdana Menteri dan Anggota Parlemen
Surat dari Kantor Perdana Menteri Inggris
Dua belas pejabat Inggris lainnya juga mengirimkan surat untuk menyatakan dukungan, yang dibacakan selama acara tersebut. Lord Pearson dari Rannoch menyatakan, “Perlakuan pemerintah Tiongkok terhadap Falun Gong dapat dikatakan sebagai kejahatan. Jangan ragu untuk mengutip saya, dan terus berjuang.”
Bob Doris MSP menyatakan, “Penindasan dan penolakan kebebasan dasar sipil yang telah dilakukan oleh negara Tiongkok telah didokumentasikan dengan baik. Kejahatan ini adalah skandal moral dan etika yang sedang terjadi.”
Anggota parlemen Patrick Grady menyatakan, “Banyak anggota parlemen di House of Commons mendukung praktisi Falun Gong dan hak mereka untuk menjalankan keyakinan tanpa rasa takut, dan kami mengirimkan dukungan dan solidaritas kami dalam perjuangan untuk kebebasan dan mengakhiri penganiayaan.”
Ketua John Dee dari European Friends of Falun Gong berbicara di rapat umum.
John Dee, Ketua European Friends of Falun Gong, mengatakan dalam pidatonya, “Pada tanggal 25 April, kita memperingati 10.000 praktisi Falun Gong yang berkumpul di Beijing 24 tahun yang lalu untuk mengajukan petisi kepada pemerintah Tiongkok, menuntut pembebasan sekelompok praktisi Falun Gong yang sebelumnya ditahan di Tianjin. Para praktisi ini tidak mencari kekuasaan politik. Mereka hanya menginginkan kebebasan berbicara dan berekspresi selayaknya warga negara Tiongkok.”
“Falun Dafa memiliki dampak yang sangat besar pada jutaan orang sehingga tidak mungkin melebih-lebihkan pentingnya mengubah arah pemikiran manusia. Falun Dafa mengajarkan orang untuk berbelas kasih sembari mencari ke dalam atas kesalahan mereka sendiri, melihat diri sendiri daripada menyalahkan orang lain, dan selalu berusaha menemukan kebenaran. Kami semua berharap bahwa faktor-faktor positif ini pada akhirnya akan menjadi titik balik bagi umat manusia, dan akhirnya mengatasi penindasan dan tekanan yang telah dipaksakan oleh Partai Komunis Tiongkok kepada banyak orang selama bertahun-tahun.”
Penyanyi Mika Hale menyanyikan lagu Dedu, menarik banyak pejalan kaki untuk berhenti mendengarkan.
Dukungan Publik untuk Falun Dafa
Banyak orang berhenti untuk mempelajari fakta kebenaran tentang Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) dan menandatangani petisi menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Para pejalan kaki mempelajari tentang Falun Dafa dan menandatangani petisi.
Seorang dokter Tiongkok tertarik dengan penampilan tim genderang pinggang dan bertanya kepada seorang praktisi untuk apa kegiatan itu. Praktisi menjelaskan latar belakang Permohonan Damai 25 April. Dokter itu mengatakan dia mengetahui sesuatu tentang penganiayaan di Tiongkok. Dia mengatakan seluruh keluarga teman sekelasnya berlatih Falun Gong, “Orangtuanya ditangkap karena berlatih Falun Gong. Ini adalah fakta yang saya ketahui.”
“Setiap orang memiliki hak untuk memilih apa yang mereka yakini atau tidak. PKT tidak bisa memaksa orang untuk percaya atau tidak percaya,” katanya. “Saya yakin PKT telah melakukan banyak hal yang seharusnya tidak dilakukan dan tidak seperti yang diklaimnya.” Dia berkata dia berharap suatu hari nanti Falun Gong akan diperbolehkan berlatih secara bebas di Tiongkok.
Dunia baru saja mengalami pandemi COVID. Sebagai seorang dokter, dia juga merasakan dampaknya secara mendalam dan berkata, “Orang-orang Tiongkok sangat menyedihkan. Mereka tertindas tapi hanya bisa menerimanya. Bukan karena mereka tidak memiliki pikiran, tetapi mereka tidak berani berpikir. Mereka tidak berani mengungkapkan pikiran mereka, karena mengatakan kebenaran di Tiongkok akan membuat Anda menderita. PKT akan memobilisasi keluarga dan kerabat Anda untuk menekan Anda. Taktik PKT sungguh kejam.”
Manzoor Afghanistan berharap bisa mempelajari Falun Gong.
Manzoor dari Pakistan berhenti sejenak untuk menonton bersama kedua putrinya. Dia ingin mempelajari latihan dan berkata, “Sejati-Baik-Sabar sangat baik, terutama kata kesabaran, yang sangat penting. Jika semua orang bisa mentolerir orang-orang di sekitar mereka, semuanya akan menjadi damai. Kesabaran sangat penting untuk perdamaian.”
Seorang pria India meneteskan air mata setelah membaca papan pajangan yang menunjukkan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong. Dia bertanya kepada praktisi dengan sedih, "Apakah ini benar?" Praktisi berkata, "Semuanya benar." Dia pergi ke meja untuk menandatangani petisi, dan menangis saat dia menandatangani.
Setelah menyaksikan praktisi memperagakan latihan dan membaca papan pajangan, beberapa remaja menandatangani petisi. Seseorang berkata dengan sungguh-sungguh setelah menandatangani: "Masalah ini sangat penting bagi saya!"
Tony Archer berlatih Falun Dafa.
Tony Archer berusia 76 tahun, tetapi memiliki semangat yang baik. Dia bisa berbicara banyak bahasa dan sedang belajar bahasa Mandarin. Dia berkata bahwa dia mengalami banyak pasang surut dalam hidupnya, dia adalah seorang guru, dan dia juga tersesat sebagai pecandu narkoba. Suatu hari di hari Minggu di tahun 2001, dia membaca laporan surat kabar tentang Permohonan Damai 25 April dan setelah itu mulai berlatih Falun Dafa.
Dia ingat bahwa dia bingung ketika membaca laporan itu dan berpikir, "Ada begitu banyak pasukan di Tiongkok, mengapa Jiang Zemin (kepala PKT) takut pada orang-orang ini?" Dia berkata, “Saya terkejut. Saya pikir ini adalah hal yang sangat penting. Praktisi adalah orang baik dan mereka tidak ingin menyakiti siapa pun.”
Dia sedang mempelajari beberapa latihan qigong pada saat itu, tetapi ketika dia membaca bahwa begitu banyak orang berlatih Falun Gong, dia berpikir bahwa latihan ini pasti sangat ampuh, dan mungkin merupakan hal terbaik bagi dunia. Dia berkata, “Artikel itu sangat menarik bagi saya. Saya pikir itu diterbitkan di Sunday Observer, artikel dua halaman. Saya tidak pergi ke mana pun pada hari Minggu itu. Saya membacanya tiga atau empat kali dan berpikir, 'Saya harus pergi untuk mencari tahu. Saya ingin tahu tentang Falun Gong.’”
Tony awalnya ragu apakah dia bisa berlatih Falun Gong, karena dia merasa sifat hatinya tidak cukup baik. Tetapi setelah dia mempelajari empat dari lima perangkat latihan, dan dia berkata, “Saya tidak percaya apa yang terjadi. Saya merasa tidak bisa mempercayainya. Saya merasa Falun Gong memiliki pengaruh besar pada saya.”
Keesokan harinya instruktur Tai Chi melihatnya dan bertanya, “Apa yang Anda lakukan? Kenapa Anda berbeda?” Tony berkata, “Dia tahu bahwa dalam 24 jam saya telah berubah dan seperti orang yang berbeda. Saya juga merasa kagum.”
Dia melanjutkan, “Banyak orang yang mengenal saya bertanya, ‘Apa yang terjadi padamu?’ Setelah berlatih Falun Dafa, saya menjadi lebih cerah. Saya mulai belajar bahasa Mandarin dan saya juga belajar memainkan seruling. Saya tidak berminat untuk belajar musik sebelumnya. Saya selalu ingin memberi tahu orang-orang betapa baiknya Falun Dafa. Falun Dafa menyelamatkan hidup saya.
Kegiatan dimulai pukul 11.00 dan berakhir pukul 17.00 waktu setempat.
Latar Belakang: Apa itu Permohonan Damai 25 April?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Latihan kultivasi ini sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Jutaan orang telah memeluk ajaran — yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar serta lima latihan lembut — dan mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Pada 23 & 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap puluhan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah untuk membahas kesalahan dalam artikel yang baru diterbitkan saat itu yang menyerang Falun Dafa. Ketika berita penangkapan tersebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada pejabat, mereka diberitahu bahwa mereka harus mengajukan permohonan ke Beijing.
Keesokan harinya, 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat Permohonan di Beijing, seperti yang telah diinstruksikan oleh pejabat Tianjin. Kegiatan berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhu Rongji, dan anggota staf lainnya. Malam itu, kekhawatiran praktisi terjawab. Praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang kembali ke rumah masing-masing.
Jiang Zemin, mantan ketua PKT, menganggap popularitas Falun Dafa yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan mengeluarkan perintah untuk melarang Falun Dafa pada 20 Juli 1999.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi akibat penganiayaan selama bertahun-tahun; jumlah kematian sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi praktisi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT telah memberi restu atas kejahatan pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.