(Minghui.org) Tunjangan pensiun sepasang suami istri di Kota Qiyang, Provinsi Hunan telah ditangguhkan sejak Juni 2022, hanya karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual watak-raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok selama 24 tahun.
Cui Anxiu, 60, pernah bekerja di pemerintahan sebelum pensiun. Tan Bangyao, 66 tahun, adalah seorang guru di Sekolah Menengah No. 4 Kabupaten Qiyang. Keduanya bekerja keras selama beberapa dekade, namun pensiun mereka ditangguhkan tanpa dasar hukum hanya karena mereka berlatih Falun Gong.
Zhang Yue, sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Qiyang, Hu Guoqiang, direktur Kantor 610 Kota Qiyang dan Zeng, wakil direktur, adalah pelaku utama yang bertanggung jawab atas penangguhan pensiun pasangan itu.
Baik Cui maupun Tan mempelajari Falun Gong pada tahun 1998. Cui memuji latihan tersebut karena membebaskannya dari penderitaan penyakit ginekologi, tumor dada dan pusing kronis. Tan juga berterima kasih kepada Falun Gong karena telah meningkatkan karakternya.
Sejak awal penganiayaan, pasangan itu berulang kali menjadi sasaran karena keyakinan mereka. Tan ditangkap dua kali pada tahun 2002 (pada bulan Juli dan Oktober), dan diperas dengan total 60.000 yuan.
Saat mengemudi ke Kota Changning pada 22 Juni 2015 untuk membagikan materi informasi tentang Falun Gong, Tan dilaporkan oleh sekretaris desa dan ditangkap di sebuah stasiun tol. Dia diinterogasi dan ditahan selama 37 hari. Polisi memeras 30.000 yuan lagi darinya.
Putra pasangan tersebut, Tan Jiming, mulai berlatih Falun Gong saat berusia 14 tahun. Ia mencoba pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan pada tahun-tahun awal penganiayaan, tetapi dihentikan oleh seorang kerabat. Saat ia menulis tentang manfaat Falun Gong dalam lomba menulis tingkat SMA, ia dilaporkan dan ditangkap. Polisi menahannya selama dua hari dan menginterogasinya. Dia kemudian dikeluarkan oleh tiga perguruan tinggi tempat ia menempuh pendidikan, yaitu Universitas Geosains Wuhan, Perguruan Tinggi Normal Lingling dan Institut Metalurgi Zhuzhou, setelah teman-teman sekelasnya melaporkannya.