(Minghui.org) Suami saya dipenjara selama 10 tahun pada tahun 1998 karena melanggar hukum. Menambah luka, saya kehilangan pekerjaan dan harus mencari pekerjaan paruh waktu untuk mencari nafkah dan menghidupi putra kami yang baru berusia 3 tahun. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Saya menyadari bahwa saya adalah orang Xiulian dan harus mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam segala hal yang saya temui. Saya tidak pesimis atau terintimidasi oleh kesulitan. Saya pindah bersama orang tua saya, mendidik anak kami, merawat orang tua kami, dan bekerja keras.
Membujuk Suami Saya untuk Melepaskan Keinginan “Mendapatkan Uang Banyak”
Karena saya miskin, saya hanya mampu mengunjungi suami saya dua kali setahun. Saya selalu membawakannya makanan yang bisa disimpan lama seperti susu bubuk, udang kering, kantong sup instan, sosis ham, biskuit, dan ayam panggang kemasan vakum. Saya memintanya untuk berbagi makanan dengan narapidana lain, terutama mereka yang tidak memiliki anggota keluarga untuk mengunjungi mereka.
Dia terkadang mengatakan kepada saya untuk menceraikannya dan menikah dengan orang lain. Saya berulang kali mengatakan kepadanya bahwa saya akan menunggunya dan keluarga kami akan bersama lagi.
Dia dibebaskan pada tahun 2006. Saya menyiapkan makanan untuk menjaga kesehatannya dan membelikannya sebuah ponsel pintar. Dia pergi untuk menjemput beberapa teman satu sel ketika mereka dibebaskan, dengan biaya beberapa ribu yuan. Itu adalah pengeluaran kami yang besar, dan suami saya mengkhawatirkan beban keuangan. Tetapi saya tidak menghentikannya karena saya mengerti bahwa orang-orang ini menjaganya dan dia harus menunjukkan penghargaannya. Saya juga mendorongnya untuk meluangkan waktu untuk memulihkan kesehatannya dan mencari pekerjaan yang cocok untuknya.
Saat dipenjara, dia berteman dengan beberapa orang yang memiliki keahlian khusus seperti membuka kunci. Mereka menghubunginya dan mengatakan bahwa mereka sedang merencanakan sesuatu yang besar. Dia mengatakan kepada saya, "Saya ingin kamu menjalani kehidupan yang kaya, untuk membayar (kebaikan) kamu."
Saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah menunggunya selama bertahun-tahun dan memilih jalan yang paling sulit bagi saya tetapi yang terbaik untuk orang lain. Saya menjelaskan bahwa saya adalah orang yang memiliki keyakinan, sebagai seorang praktisi Falun Dafa, yang tidak memiliki keinginan terhadap hal-hal duniawi. Saya berkata, “Saat kamu dipenjara, saya bisa saja memberikan anak kita kepada ibumu, menjual rumah dan mengambil uangnya untuk mencari kehidupan bahagia seorang diri. Tetapi saya tahu bahwa orang tua kamu akan meyakinkan bahwa anak itu bersama ibunya. Itu memberi kamu harapan untuk mengetahui bahwa saya dan anak kita sedang menunggu kamu. Orang tua saya juga mengalami tekanan psikologis yang agak besar. Keluarga kita bersatu kembali setelah menderita. Saya pikir kamu akan menghargai semua yang kamu miliki setelah mengalami kesulitan.”
Dia berkata, “Kamu sangat baik sehingga saya menjadi malu. Mulai sekarang, saya juga akan hidup dengan Sejati-Baik-Sabar dan baik kepada orang lain. Jangan khawatir, saya tidak akan berhubungan dengan mereka lagi.”
Hutang Keponakan
Saudara laki-laki suami saya bercerai ketika putranya masih sangat kecil. Keponakan ini dibesarkan oleh kakek neneknya dan mengembangkan banyak kebiasaan buruk. Pada tahun 2016 dia meminjam 70.000 yuan dari suami saya dan 20.000 yuan dari paman buyutnya dan membeli mobil untuk digunakan sebagai taksi panggilan online. Namun, dia tidak memberi tahu kami bahwa dia telah kehilangan semua uangnya. Ayahnya membantunya membayar 10.000 yuan kepada paman buyutnya, tetapi dia tidak membayar kami.
Paman buyut dan istrinya tidak senang dengan keponakannya dan menekannya dengan keras untuk membayar kembali uangnya. Mereka juga memberi tahu teman dan tetangga mereka tentang hal itu, yang membuat keponakan dan ayahnya malu.
Saya memberi tahu suami saya bahwa tidak realistis baginya untuk membayar kami pada saat itu dan kami harus mendorongnya untuk mencari pekerjaan biasa dan menjalani kehidupan normal. Perlahan, keponakan saya berubah, dan dia bersedia melakukan pekerjaan kotor dan melelahkan, tetapi dia tetap tidak dapat membayar kami.
Otoritas lokal mengganggu saya pada tahun 2020 karena saya berlatih Falun Dafa. Saya untuk sementara meninggalkan rumah dan menyewa apartemen di kota lain. Pihak berwenang menahan suami saya selama 39 hari sebagai pembalasan. Selama periode waktu itu, hanya keponakan saya yang membantu saya untuk berumah tangga, dan dia berkeliling untuk memohon suami saya sampai dia dibebaskan.
Belakangan, keponakan saya meminta untuk meminjam uang dari kami untuk membeli truk makanan. Kami setuju dan membantunya membuka usaha kecil. Dia juga belajar untuk bersikap baik kepada orang lain, sehingga bisnisnya berkembang dan dia mulai menghasilkan uang. Dia memberi tahu kami bahwa dia berencana untuk memperluas bisnisnya terlebih dahulu, dan kemudian dia akan membayar kami kembali. Kami setuju dan senang dia bisa menghidupi dirinya sendiri. Setahun kemudian, dia memberi kami 10.000 yuan. Kami menukar mobil lama kami dan membeli mobil bekas yang lebih baik.
Saudara Melepaskan Warisan Mereka
Saya pindah ke rumah orang tua saya setelah suami saya dipenjara. Ayah saya meninggal dunia pada tahun 2003. Setelah suami adik perempuan saya meninggal karena kecelakaan pada tahun 2005, dia dan putrinya juga tinggal bersama ibu kami. Suami saya dibebaskan tahun 2006 dan ikut membantu menghidupi keluarga besar.
Ibu saya berusia 82 tahun telah berlatih Falun Dafa selama 27 tahun. Dia tidak pernah sakit. Ketika dia terkadang merasa tidak enak badan, dia lebih banyak melakukan latihan Dafa dan baik-baik saja. Jantung, tekanan darah, dan perutnya semuanya sehat. Kulitnya cerah dan halus. Kami bangun pagi untuk melakukan latihan dan membaca Zhuan Falun di siang hari. Saya membacakan Zhuan Falun untuknya karena dia hampir tidak bisa melihat.
Ibu saya membutuhkan perawatan yang hati-hati dan sabar. Perabotan, dekorasi, dan perlengkapan di kamarnya harus diletakkan di tempat yang diingatnya. Saya mencuci rambutnya, memandikannya, mengganti pakaiannya, dan memotong kukunya untuk menjaga kebersihannya. Toilet keluarga ada di luar, jadi kami menyiapkan toilet pribadi di kamarnya, dan saya membersihkannya.
Ibu saya tidak pilih-pilih makanan, jadi kami tidak perlu menyiapkan sesuatu yang istimewa untuknya. Saya dan suami selalu menyiapkan dua buah atau lebih untuknya, dikupas dan dipotong kecil-kecil. Dia berpikiran terbuka dan masuk akal, dan dia bergaul dengan suami saya seperti ibu dan anak. Suami saya mengobrol dengan ibu ketika dia punya waktu, dan suami saya selalu membelikan ibu makanan ringan ketika dia pergi ke supermarket.
Suami saya dan saya memperlakukan keponakan kami seperti anak kami sendiri, dan kami berbagi apa pun yang kami miliki dengan saudara perempuan saya dan putrinya. Kami membayar uang kuliahnya dan membeli pakaiannya. Kami juga memasang AC dan panel surya di rumah mereka. Tahun lalu, kami membayar untuk merenovasi rumah mereka bersama dengan rumah ibu saya.
Kakak laki-laki saya melihat bahwa kami merawat ibu kami dengan baik, jadi dia menyarankan agar ibu saya memberikan rumahnya kepada kami. Kakak perempuan dan adik perempuan saya tidak keberatan, dan mereka menyerahkan hak waris mereka. Suami saya berkata bahwa dia sangat senang tinggal di keluarga besar seperti itu.
Saya beruntung berlatih Falun Dafa. Di bawah cahaya Sejati-Baik-Sabar, saya menabur benih kebaikan. Saya berterima kasih kepada Guru karena mengajari saya untuk menjadi seorang praktisi tanpa pamrih yang bermanfaat bagi orang lain; Saya berterima kasih kepada Guru karena telah menunjukkan kepada saya cara hidup yang benar.
(Artikel Terpilih untuk Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia ke-24 di situs web Minghui)