(Minghui.org) Saya mengenal Falun Dafa 20 tahun yang lalu ketika ibu mulai berlatih Dafa. Jauh di lubuk hati, saya menyadari bahwa Dafa baik, tetapi saya sibuk dengan karir, yang menghalangi saya untuk mulai berkultivasi sampai sekarang.
Tahun lalu, beberapa rekan yang lebih muda meninggal dunia setelah terjangkit COVID-19. Saya terpengaruh oleh kepergian mereka. Tiba-tiba terlintas di benak saya bahwa hidup tidak memiliki banyak arti. Kembali ke jati diri kita yang asli adalah tujuan yang sebenarnya. Saya menyadari bahwa saya harus mengultivasi diri sendiri. Sayangnya, pandemi mencegah saya mengunjungi ibu.
Ibu mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Dia baru berusia 51 tahun, tetapi tangannya sudah cacat parah karena rheumatoid arthritis. Minggu pertama dia mulai berlatih, gejalanya memburuk. Dia memberi tahu kami bahwa Guru Li (pencipta Falun Dafa) sedang memurnikan tubuhnya. Butuh waktu kurang dari tiga bulan sehingga jari-jarinya yang cacat kembali normal. Saya cukup terkejut ketika ibu memberi tahu saya bahwa dia telah sembuh dari kondisi yang tidak dapat disembuhkan.
Waktu itu, saya pindah ke kota lain untuk memulai pekerjaan pertama saya, dan saya tidak punya waktu luang. Pada tahun-tahun berikutnya, saya mengetahui pengalaman kultivasi ibu ketika saya mengunjungi orang tua saya. Dia mendapatkan menstruasinya kembali, seperti yang dikatakan Guru Li Hongzhi di Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Dia juga menceritakan bagaimana sebatang logam menusuk kakinya, keropeng terbentuk dan dia segera sembuh. Di lain waktu, seorang polisi menampar wajahnya untuk memaksanya berhenti berlatih Falun Dafa, tetapi entah kenapa wajah ibu tidak sakit, malah tangan polisi yang sakit.
Semua kejadian luar biasa ini membuat saya penasaran tentang Falun Dafa. Kadang-kadang saya akan mengambil buku-buku Dafa ibu dan membacanya. Saya menyadari ajaran lurus Falun Dafa adalah [jalan] sejati. Sejak ibu mendapatkan kembali kesehatannya dari berlatih, ayah dan saya secara alami mendukung kultivasinya. Polisi datang ke rumah mereka untuk mengancamnya, tetapi ibu tidak menyerah. Dalam pikiran, saya tahu bahwa selama ibu tetap berada di jalur kultivasi, saya tidak perlu mengkhawatirkannya. Ibu saya sering berkata bahwa hidupnya diberikan oleh Dafa. Penganiayaan tidak mampu menggoyahkan keyakinannya.
Desember lalu, virus COVID meledak di seluruh Tiongkok. Setiap satu dari beberapa ratus karyawan di perusahaan saya dinyatakan positif. Selalu melafal “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” di dalam hati, membuat saya tidak sakit. Keinginan saya menjadi seorang kultivator semakin kuat.
Dua hari setelah ingin berlatih, saya bertemu dengan seorang praktisi di jalan. Dia mendatangi saya untuk mengklarifikasi fakta. Dia memberi saya bahan bacaan, dan menunjukkan cara mengakses situs web Falun Dafa. Saya kemudian menyadari bahwa Guru sedang membantu saya. Selain membaca Fa, saya juga berusaha mengklarifikasi fakta kepada orang-orang di sekitar dan mendorong mereka untuk mundur dari organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Meskipun saya melewatkan kesempatan untuk berkultivasi selama 20 tahun terakhir dan belum lama ini saya baru saja menjadi seorang praktisi, saya mengambil kesempatan terakhir ini dengan serius selama periode Pelurusan Fa untuk berkultivasi dengan rajin dan melakukan tiga hal, seperti yang diharapkan dari seorang praktisi sejati.
Saya ingin menyampaikan ucapan selamat saya kepada Guru dan merayakan Hari Falun Dafa bersama para praktisi di seluruh dunia.