(Minghui.org) Acara pertukaran budaya bertema "World Village" diadakan di Helsinki, ibu kota Finlandia dari tanggal 27 hingga 28 Mei 2023 dan menarik sekitar 50.000 peserta. Praktisi diundang untuk mendirikan stan informasi di mana mereka memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.
Mereka memperagakan lima perangkat latihan, membagikan informasi dan memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa. Mereka juga mengumpulkan tanda tangan petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan di Tiongkok. Banyak orang yang mengetahui kejahatan terhadap praktisi di Tiongkok berbaris untuk menandatangani petisi.
Praktisi membagikan bunga lotus buatan tangan dan menarik perhatian orang-orang dengan pesan yang tertulis pada kartu di bawah bunga: “Sejati, Baik, Sabar”, “Dunia Membutuhkan Sejati, Baik, Sabar ”. Beberapa orang berkata dengan gembira, "Inilah yang kami butuhkan."
Seorang wanita meneteskan air mata ketika dia mendengarkan praktisi menggambarkan kebrutalan yang diderita oleh praktisi di Tiongkok. Seorang pria berkata dia merasakan sel-sel di tubuhnya bergetar saat praktisi menjelaskan tentang Falun Dafa. Seorang wanita meminta praktisi untuk mengajarinya cara melafalkan, “Sejati, Baik, Sabar” dalam bahasa Mandarin.
Praktisi memperagakan latihan di acara World Village Cultural Exchange yang diadakan di Helsinki, Finlandia.
Praktisi juga memiliki kesempatan untuk memperagakan latihan di atas panggung. Banyak orang berdiri dan meniru gerakan latihan.
Praktisi diundang untuk memperagakan latihan di atas panggung.
Orang-orang mengikuti gerakan latihan praktisi.
Para pengunjung acara berkumpul di stan informasi Falun Dafa untuk mengetahui tentang penganiayaan di Tiongkok. Banyak orang menandatangani petisi untuk mengakhiri kebrutalan.
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok.
Dianna dari Iran memberi tahu praktisi, “Anda melakukan pekerjaan dengan baik, kami mendukung anda. Tidak ada yang harus diperlakukan seperti ini. Orang memiliki hak untuk memilih bagaimana mereka menjalani hidup mereka. Saya percaya para pelaku akan menerima apa yang pantas mereka terima. Anda telah menderita, tetapi pada akhirnya, anda akan mendapat balasan yang baik.” Temannya, Isla, setuju dan berkata, “Para pelaku salah, kami mendukung anda.”
Dianna (kedua kanan) dan teman-temannya berkata bahwa mereka mendukung praktisi.
Bheneffe pernah ke Tiongkok dan tinggal di Taiwan selama 4 tahun. Dia berkata, “Saya senang melihat anda memperagakan latihan di atas panggung kemarin. Itu menakjubkan. Anda memperkenalkan Falun Dafa dan gerakan latihan dalam bahasa Finlandia dengan sempurna. Saya tahu anda mengadakan kegiatan tidak hanya di festival ini, tetapi anda juga memiliki kegiatan yang berbeda seperti membagikan brosur di dekat pusat perbelanjaan Kamppi di pusat kota, anda memperkenalkan latihan di stasiun kereta api dan melakukan latihan di taman.”
Dia melanjutkan, “Saya bisa merasakan energi yang anda pancarkan. Saya mengerti apa yang anda alami, itu seperti berjalan menembus api. Saya yakin anda akan berhasil. Saya sangat yakin ini akan membuat masyarakat lebih positif. Saya yakin seratus persen!”
Bheneffe mengatakan dia percaya praktisi akan berhasil.
Nancy, seorang Tionghoa kelahiran Finlandia ingin tahu tentang Falun Dafa. Dia mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada praktisi termasuk mengapa mereka memilih untuk mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan. Dia terkejut ketika diberitahu tingkat kebrutalan yang diderita praktisi di Tiongkok karena kampanye penganiayaan PKT (Partai Komunis Tiongkok). Dia menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan dan memberi tahu praktisi, “Tolong teruskan upaya anda. Sangat penting bagi anda untuk memberi tahu orang-orang apa yang terjadi di Tiongkok.” Dia bertanya apakah ada hal lain yang bisa dia lakukan untuk membantu dan dengan senang hati menerima edisi Minghui 2023 yang baru diterbitkan.
Dua wanita dari Polandia berkata bahwa mereka melihat pawai praktisi di Warsawa. Seseorang berkata, "Di bawah kekuasaan PKT, tidak ada gunanya berbicara tentang hak asasi manusia karena hal itu tidak ada di Tiongkok." Ketika mereka diberitahu tentang pengambilan organ. Seseorang berkata, “PKT takut pada sekelompok besar orang. Pengambilan organ itu mengerikan dan tak terbayangkan.”
Dua wanita dari Polandia berkata bahwa mereka melihat pawai praktisi di Warsawa.
Laura, seorang mahasiswa berkata, “PKT bukanlah orang Tionghoa. Rezim ingin mengikat semua orang Tionghoa bersama tetapi pada kenyataannya, mereka tidak sama. Ketika PKT ingin melakukan sesuatu, ia tidak mempertimbangkan apakah itu akan menguntungkan orang. Sebaliknya, ia hanya memikirkan bagaimana hal itu akan menguntungkan mereka. PKT jahat.”
Laura, seorang mahasiswa berkata, “PKT bukanlah orang Tionghoa.”
Eero adalah mahasiswa di Helsinki, dan tertarik pada politik. Dia telah mengikuti laporan berita di Tiongkok secara online. Eero dan teman-temannya dengan senang hati menandatangani petisi dan berterima kasih kepada praktisi karena telah memberi mereka bunga lotus yang indah.
Vivi, seorang mahasiswa, mendengar tentang hal-hal buruk yang dilakukan oleh PKT tetapi tidak mengetahui detailnya. Dia terkejut mengetahui penganiayaan yang tidak manusiawi dan tanpa ragu menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya kekejaman tersebut.
Janette dan Janna sama-sama berkata, “Pengambilan organ sangat mengerikan.”
Anni berkata, “Orang-orang harus diizinkan melakukan apa yang mereka sukai, dan tidak dianiaya karena berlatih Falun Dafa atau bermeditasi. Ini salah. Bagaimana mungkin pemerintah mengunci warganya, dan memberi tahu mereka apa yang dapat mereka percayai dan lakukan? Setiap orang harus memiliki kebebasan berbicara dan bebas untuk memutuskan bagaimana mereka ingin menjalani hidup mereka.”