(Minghui.org) Baru-baru ini, selama Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Vancouver di Kanada pada tanggal 11 Juni, tiga belas praktisi berbicara tentang bagaimana prinsip Sejati-Baik-Sabar mengubah mereka. Dengan belas kasih dan kebijaksanaan yang diperoleh dari Falun Dafa, mereka dapat membantu orang dengan berbagai cara. Baik pembicara maupun peserta acara mengatakan bahwa mereka belajar banyak dari acara tersebut.
Tiga belas praktisi berbicara tentang pengalaman mereka selama Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Vancouver pada tanggal 11 Juni 2023.
Nilai-nilai Tradisional
Dulu, Liang, ibu muda dari tiga anak, sangat dipengaruhi oleh ideologi modern. Dengan sedikit pemahaman tentang nilai-nilai tradisional, dia menganggap bakti sudah ketinggalan zaman dan memandang rendah wanita yang mengabdikan diri untuk keluarga.
Dengan terus mempelajari ajaran Falun Dafa dan mencari ke dalam, Liang menemukan bahwa ini sebenarnya adalah pikiran yang merosot yang berasal dari keegoisan. Karena itu, dia bergumul dengan hubungan yang intens dengan ibunya dan dia tidak mau menjadi ibu rumah tangga dengan berpikir bahwa dia akan kehilangan muka. Baginya, menjadi seorang ibu berarti memberi makan anak-anaknya agar mereka bisa tumbuh. Dia merasa bahwa menjadi orang seperti apa mereka di masa depan tidak ada hubungannya dengan dia.
Menyadari bahwa konsep manusia seperti itu salah, Liang mulai bertindak berdasarkan nilai-nilai tradisional. Dia berusaha menjadi ibu yang baik yang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya untuk mendidik mereka karena ini penting untuk masa depan mereka dan untuk masyarakat. Sambil berusaha menjadi istri yang baik, dia dengan senang hati mendukung suaminya tanpa syarat. Ketika dia mengembangkan rasa terima kasih dan rasa hormat terhadap ibunya, hubungan mereka tidak hanya membaik, tetapi ibunya juga bangga padanya. Keluarganya yang bahagia juga menarik kekaguman dari teman-temannya.
Liang menjelaskan, “Seorang wanita dengan nilai-nilai tradisional tidak lemah atau pengecut seperti yang dikatakan tren modern kepada kita. Sebaliknya, itu adalah kekuatan yang didasarkan pada kebaikan, kemurahan hati, dan kebijaksanaan.” Dia mengatakan bahwa tidak pantas menangani masalah keluarga dengan konsep modern tentang kesetaraan antara pria dan wanita.
Menelepon Orang-orang di Tiongkok Selama Delapan Tahun
Jiang telah menelepon orang-orang di Tiongkok selama delapan tahun untuk memberi tahu mereka apa itu Falun Dafa dan bahwa propaganda fitnah Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah salah. “Ini juga merupakan proses bagi saya untuk menjadi orang yang lebih baik dengan mengikuti ajaran Falun Dafa dan meningkatkan karakter saya.”
Sebagai contoh, sebagai akibat dari pencucian otak yang sistematis dari PKT, banyak orang Tionghoa menolak untuk mendengarkan kritik apapun terhadap PKT karena mereka berpikir bahwa siapa pun yang melakukan ini adalah sedang menyerang Tiongkok. Liang harus menjelaskan kepada mereka bahwa PKT tidak sama dengan Tiongkok, sebuah negeri dengan peradaban ribuan tahun. Saat menghadapi hinaan, kata-kata kotor, dan ucapan sarkastik, Jiang belajar pentingnya kegigihan.
Jiang menjelaskan, “Ketika PKT berubah dari hitam menjadi putih untuk menipu orang, orang Tionghoa kehilangan prinsip mereka dan mulai melakukan perbuatan buruk termasuk pengambilan organ secara paksa. Tetapi seperti yang kita tahu, kebaikan akan dihargai dan kejahatan akan mendapat ganjaran. Orang-orang ini menghadapi bahaya dan kita harus membantu mereka berhenti melakukan itu agar aman.”
Setelah beberapa tahun, Jiang mengatakan bahwa dia terkadang merasa bosan dan bahkan mempertimbangkan untuk beralih ke proyek lain. Namun, pada akhirnya, dia mampu melepaskan keterikatan mentalitas pamer, kegembiraan hati, dan ego. Dia belajar untuk bertahan dan tetap tidak terganggu saat memenuhi misi menyelamatkan orang.
Mempromosikan Shen Yun
Bekerja di industri keuangan, Wang menemukan bahwa ada segala macam godaan yang harus dia tolak sambil melepaskan keterikatan. Dia mencari kesempatan untuk merekomendasikan pertunjukan Shen Yun kepada penyelia dan rekan kerjanya. Kemudian, atasannya membeli sepuluh tiket untuk menonton acara tersebut bersama para eksekutif dari berbagai perusahaan asuransi. Sebelas anggota tim Wang menghadiri pertunjukan Shen Yun sebagai sebuah kelompok.
Wang juga memperkenalkan Shen Yun kepada kepala sekolah tari dan memberitahunya bahwa Shen Yun menghidupkan kembali esensi yang hilang dari tarian tradisional Tiongkok, shen dai shou (tubuh memimpin lengan) dan kua dai tui (pinggul memimpin kaki). Kepala sekolah membeli tiga belas tiket agar semua guru di sekolah bisa belajar dari Shen Yun.
Bersyukur dan Memperhatikan Orang Lain
Feng telah bekerja untuk Televisi NTD selama sepuluh tahun. Feng mengenang, “Saat itu ketika saya sedang menonton Televisi NTD di rumah seorang praktisi, saya berpikir betapa indahnya jika saya bisa bergabung dengan tim NTD. Lima bulan kemudian, saya bekerja di NTD.”
Dia mulai dengan mengedit video. Saat keterampilannya meningkat, Feng mulai mengkritik program media lain dan bahkan mengkritik penampilan narasumber. Sementara itu, orang yang diwawancarai juga tampak memandangnya dengan cermat. Setelah wawancara yang gagal, Feng merenungkan dirinya sendiri dan menemukan keterikatannya pada iri hati dan memandang rendah orang lain. Setelah dia berubah, dia memperhatikan bahwa orang lain juga memandangnya dengan cara yang positif.
Saat bekerja dengan anggota tim lainnya, Feng menyadari bahwa dia memiliki ego yang kuat dan tidak memperhatikan orang lain. Setelah dia melihat keterikatan ini, dia bisa tetap rendah hati, berkontribusi lebih banyak, menjadi belas kasih, dan tetap bersyukur. Dia menemukan bahwa pikirannya lebih tenang dan dia bisa lebih memahami orang lain. Hambatan antar anggota tim menghilang dan mereka dapat bekerja sama lebih baik dari sebelumnya.