(Minghui.org) Baru-baru ini dikonfirmasi oleh Minghui.org bahwa seorang penduduk Kota Xianning, Provinsi Hubei, dibawa ke Penjara Fanjiatai pada Maret 2023 untuk menjalani hukuman tiga tahun karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Liu Haiquan, berusia 40-an, menerima telepon dari orang asing pada 13 April 2021, menanyakan apakah dia bisa memasang parabola. Orang asing itu menutup telepon setelah Liu mengiyakan. Tak lama kemudian, Zhang Shijun, sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Xianning, dan Liu Ning, kepala Kantor Keamanan Domestik Kota Xianning, muncul di tempat kerjanya dan menangkapnya.
Pihak berwenang menuduh Liu memasang parabola bagi orang-orang untuk menerima NTDTV, sebuah stasiun TV Tiongkok tanpa sensor yang berbasis di AS. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Jiayu, Pusat Penahanan Distrik Xian'an, dan pusat pencucian otak di Distrik Xian'an selama dua tahun sebelum dipindahkan ke penjara.
Ayah Liu, berusia 80-an, sering mengunjungi Kantor Keamanan Domestik dan pusat penahanan untuk menuntut pembebasannya segera setelah penangkapannya, tetapi tidak berhasil. Dia kemudian menulis surat permohonan kepada pemerintah kota dan tidak pernah mendapat tanggapan.
Surat tersebut menjelaskan bahwa istri dan keponakan Liu (putra saudara laki-lakinya) keduanya memiliki cacat intelektual dan saudara laki-lakinya menderita uremia.
Ayah Liu berkata bahwa Liu tidak memiliki kewajiban untuk merawat saudara laki-laki dan keponakannya, tetapi setelah dia mulai berlatih Falun Gong, dia menjadi semakin perhatian dan tidak mementingkan diri sendiri. Dia mengundang saudara laki-laki dan keponakannya untuk tinggal bersama keluarganya sehingga lebih mudah baginya untuk merawat mereka. Melalui tindakan Liu, saudara laki-laki dan keponakannya benar-benar menyaksikan kekuatan Falun Gong dalam mengajar orang untuk menjadi baik dan belas kasih.
Liu diadili di Pengadilan Kabupaten Tongcheng pada akhir Desember 2021. Tidak jelas kapan dia dijatuhi hukuman.
Pada akhir Januari 2022, beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek, ayah Liu berhasil bertemu dengan Liu Ning dan menuntut pembebasan putranya agar dia dapat menghabiskan liburan bersama keluarga. Liu Ning mengklaim bahwa dia tidak lagi bertanggung jawab atas kasus tersebut. Dia juga mengganti nomor teleponnya, mungkin untuk menghindari menjawab telepon dari ayah Liu.