(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa menyelenggarakan Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar) di sebuah museum di Bataysk, Rusia, pada tanggal 15-31 Mei 2023. Sebanyak 24 karya seni ditampilkan selama pameran yang berlangsung selama 17 hari. Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat datang dan takjub dengan apa yang mereka lihat.
Bataysk adalah sebuah kota di Oblast Rostov, Rusia, dan berpenduduk 127.000 jiwa. Sudah 11 kali, praktisi menyelenggarakan pameran seni ini di Bataysk.
Pengunjung mengagumi karya seni.
Pengunjung mendengarkan praktisi berbicara tentang lukisan.
Siswa sekolah menengah berfoto bersama di pameran seni.
Seniman lukisan ini semuanya adalah praktisi Falun Dafa. Beberapa karya seni mewakili keindahan Falun Dafa, sedangkan lukisan lainnya menggambarkan realitas penganiayaan brutal terhadap Falun Dafa yang sedang berlangsung di Tiongkok. Beberapa seniman ini telah mengalami penganiayaan secara langsung dan beruntung dapat melarikan diri dari Tiongkok.
Beberapa pengunjung belum pernah mendengar tentang Falun Dafa sedangkan yang lain melihat pameran setiap tahun. Banyak pengunjung yang tersentuh oleh makna mendalam dari karya seni tersebut dan oleh keyakinan teguh para seniman terhadap Falun Dafa.
Natalia dan Nadezhda melihat pameran seni.
Natalia dan Nadezhda berkumpul dan mengunjungi pameran seni. Mereka terkejut melihat bagaimana praktisi dianiaya karena keyakinan teguh mereka pada Falun Dafa. Natalia berkata, “Bagaimana bisa ada tindakan biadab seperti itu di abad ke-21! Kebrutalan semacam ini benar-benar mengerikan! Kami tidak pernah diberitahu tentang penganiayaan ini dan sangat terkejut!”
Dasha dan Angela mengunjungi pameran seni.
Dasha dan Angela adalah teman baik. Dasha adalah seorang manajer sedangkan Angela bekerja di bagian penjualan. Mereka melihat setiap lukisan dengan saksama dan sangat tersentuh oleh lukisan-lukisan yang menunjukkan hubungan antara umat manusia dan Tuhan. Dasha berkata, “Lukisan-lukisan ini menunjukkan bahwa orang-orang mulai percaya bahwa Tuhan akan memberikan lebih banyak harapan daripada politik dan pemerintahan.”
Julia Adalian meneteskan air mata saat mengagumi karya seni tersebut. Dia menulis di buku pesan, “Saya kebetulan melewati pameran seni. Itu meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Kisah-kisah praktisi Falun Dafa sangat menyentuh hati saya dan membuat saya menangis. Saya tidak tahu bahwa tindakan brutal seperti itu sedang terjadi di Tiongkok sekarang!”
Ibu dari dua anak yang berusia enam dan delapan tahun menulis di buku pesan, “Anak-anak saya telah mendengarkan praktisi menjelaskan lukisan. Terima kasih. Karya seni ini akan selamanya tersimpan dalam ingatan mereka.”
Pengunjung lain memuji para seniman karena menggambarkan dunia batin spiritual. Ia menulis, “Saya sangat menikmati pameran seni ini. Lukisan-lukisannya bagus dan membuat anda berpikir tentang banyak masalah penting, seperti spiritualitas. Selama masa-masa sulit, ini menjadi masalah penting.”
Sebelum meninggalkan pameran seni, pengunjung diberikan origami bunga lotus. Bunga lotus melambangkan kemurnian dan kasih sayang, dan mengingatkan orang akan prinsip Falun Dafa “Sejati-Baik-Sabar.”