(Minghui.org) Praktisi berpartisipasi dalam Pekan Almedalen di Visby, ibu kota provinsi Gotland, yang berada di selatan ibu kota Swedia, Stockholm, dari tanggal 27 Juni hingga 1 Juli 2023. Acara tahunan ini juga dikenal sebagai Pekan Politisi.
Selama beberapa dekade praktisi di Swedia mengadakan berbagai kegiatan untuk memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan selama 24 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Banyak orang yang menghadiri acara tersebut berterima kasih kepada praktisi dan menyatakan dukungan mereka. Beberapa menyatakan minat untuk belajar Falun Dafa.
Praktisi memperagakan kembali pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT selama Pekan Almedalen di Visby.
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Pekan Almedalen tahunan Swedia dimulai pada tahun 1968. Setiap tahun, para pemimpin berbagai partai, politisi, pengusaha, perwakilan dari organisasi non-pemerintah, dan jurnalis berkumpul di kota abad pertengahan ini. Tahun ini, pulau berpenduduk lebih dari 60.000 orang ini menyambut sekitar 35.000 pengunjung dalam satu minggu. Selama acara satu minggu itu, ada debat dan pidato politik tentang isu-isu sosial saat ini.
Pejabat Terpilih Mempelajari Falun Dafa
Pada acara tersebut, praktisi memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Perdana Menteri Ulf Kristersson dari partai yang berkuasa. Perdana Menteri berkata dia tahu tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa. Praktisi mendesak dia untuk mengambil tindakan praktis untuk membantu menghentikan penganiayaan.
Seorang diplomat yang ditempatkan di Swedia mendengarkan penjelasan praktisi untuk waktu yang lama dan kemudian berbicara dengan mereka sesudahnya. Dia berkata dia berharap untuk mempelajari lebih banyak tentang Falun Dafa dan berterima kasih kepada para praktisi karena telah ada di sana.
Mengekspos Pengambilan Organ Secara Hidup-hidup oleh PKT
Praktisi memusatkan perhatian pada kejahatan PKT dengan memperagakan kembali pengambilan organ secara hidup-hidup.
Peragaan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT
Eric dan dua praktisi lainnya bertindak sebagai saksi selama aksi damai itu dan memberi tahu orang-orang tentang pengalaman mereka dianiaya oleh PKT. Eric mengatakan bahwa 15 tahun yang lalu, ketika dia berusia tujuh tahun, enam polisi berpakaian preman masuk ke rumahnya. Setelah mereka menemukan sebuah buku Falun Dafa dan beberapa CD, mereka membawa orang tuanya pergi.
Eric (kedua dari kanan) menceritakan bagaimana dia dianiaya di Tiongkok.
Ibunya dibebaskan sebulan kemudian, tetapi ayahnya ditahan selama dua tahun di kamp kerja paksa. Keluarga Eric mendekati seorang pengacara terkenal di Beijing, berharap dia akan membela ayahnya, tetapi pengacara tersebut menolak. Eric mengatakan pengalamannya menunjukkan bahwa penganiayaan PKT terhadap praktisi bertentangan dengan hukum di Tiongkok.
Thomas berbicara tentang berlatih Falun Dafa selama 25 tahun. Pada usia 14 tahun, Thomas mendapatkan buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun, dari ibunya yang membelinya di pameran kesehatan.
Buku itu mengubah hidup Thomas. Dia berkata, “Dalam tekanan kehidupan sehari-hari, berlatih Falun Dafa membantu saya menjaga kedamaian batin. Falun Dafa adalah metode kultivasi yang memadukan tubuh, pikiran, dan jiwa. Latihan ini diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 1992, dan dalam tujuh tahun menjadi sangat populer. Tetapi PKT mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999 dan menggunakan media pemerintah untuk memfitnahnya.”
Penganiayaan PKT Harus Dihentikan
Bjørn Ekland sedang berlibur di apartemennya di pulau Gotland. Dia menghabiskan banyak waktu di pemeragaan kembali pengambilan organ.
Bjørn Ekland mendukung praktisi dalam memprotes penganiayaan.
Bjørn, seorang ahli komputer, telah bekerja di bidang itu sejak tahun 1975. Dia berkata, “Saya telah mendengar tentang Falun Dafa dan membaca tentang penganiayaan. Falun Dafa baik dan penganiayaan harus dihentikan. Dunia Barat harus berhenti bersikap naif dan tertipu oleh PKT. Kita harus melawannya.”
Carl Wachtmeister pertama kali mengetahui tentang Falun Dafa selama Pekan Almedalen lima tahun lalu dan mengutuk penganiayaan sejak saat itu. Setiap tahun, dia mengunjungi stan praktisi.
Carl mengutuk penganiayaan terhadap Falun Dafa selama bertahun-tahun.
Dia berkata, “Seluruh kelompok Falun Dafa menderita penganiayaan yang kejam, dan setiap orang memiliki tanggung jawab untuk melakukan sesuatu untuk membantu mengakhirinya. Ketika ada ketidakadilan, itu adalah wujud kemanusiaan kita untuk membantu para korban. Jika orang-orang di dunia tidak melakukan apa-apa, itu memberikan visibilitas kepada pelaku kejahatan, yang akan membahayakan kita.
“PKT tahu bahwa Falun Dafa itu baik, dan juga tahu bahwa ia sendiri tidak baik. Jadi ada rasa takut, dan ketakutan ini membuat mereka kehilangan kemanusiaan dan rasionalitasnya.”
Penganiayaan Itu Konyol
Elvira Årberg dan Daniela Mailuhu sama-sama mahasiswa jurusan komunikasi. Mereka mengatakan pernah melihat acara praktisi di masa lalu selama Pekan Almedalen tetapi tidak memberikan perhatian khusus. Tahun ini, mereka kagum bahwa para praktisi masih dapat berlatih dengan tenang dan damai terlepas dari segala kebisingan dan kejadian disekitarnya.
Elvira Årberg dan Daniela Mailuhu membaca tentang pengambilan organ secara hidup-hidup oleh PKT.
Elvira berkata bahwa PKT “adalah tiran” dan penganiayaan terhadap Falun Dafa “mengerikan.” Dia mengatakan bahwa banyak orang dianiaya di seluruh dunia, tetapi tidak ada dari mereka yang diambil organnya saat mereka masih hidup. Daniela menambahkan, “Penganiayaan PKT terhadap orang-orang yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar adalah konyol.”
Kedua sahabat itu memutuskan untuk mempelajari latihan karena mereka ingin merasakan kedamaian dan ketenangan yang mereka lihat pada para praktisi.
Belajar Falun Dafa di acara tersebut
Peragaan latihan yang damai menarik orang untuk berhenti dan mempelajari latihan.
Dua anak muda (di sebelah kiri) yang baru saja menyelesaikan wajib militer mempelajari latihan.
Pete, yang tinggal di Gotland, berhenti untuk mempelajari latihan. Setelah dia melakukan yang pertama, dia berkata, “Saya merasakan kedamaian dan kebahagiaan serta energi mengalir ke seluruh tubuh saya, sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya.”
Ia berkata bahwa ia pernah mendengar sebelumnya bahwa Falun Dafa mengajarkan Sejati-Baik-Sabar dan mengultivasi pikiran dan juga bahwa mantan pemimpin PKT memerintahkan penganiayaan.
Pete berkata, "Di masa lalu saya tidak mengerti mengapa PKT menganiaya Falun Dafa, tapi sekarang saya mengerti." Dia memutuskan untuk pergi ke tempat latihan lokal untuk mempelajari semua latihan. “Hari ini adalah titik balik utama dalam hidup saya!” dia berkata.
Keesokan harinya, Pete muncul lagi di stan praktisi untuk mempelajari latihan. Dia berkata dia merasakan energi yang kuat lagi dan berkomentar, “Saya telah banyak berubah.” Pete sendiri heran dengan perubahan itu. Dia mengatakan bahwa lebih banyak orang harus mempelajari latihan yang bagus dan sederhana ini.
Hugo mempelajari latihan Falun Dafa.
Hugo duduk di bangku SMP dan tinggal di Stockholm. Dia dan teman-temannya sedang mengunjungi Gotland dan melihat praktisi melakukan latihan.
Hari berikutnya di stan praktisi, dia mengatakan ingin mempelajari latihan. Setelah melakukan latihan pertama, dia berkata, "Saya merasa seluruh tubuh saya dipenuhi dengan energi baru, dan pikiran saya santai."