Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Guru SMK Dihukum 4,5 Tahun Karena Keyakinannya

31 Juli 2023 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Hebei, Tiongkok

(Minghui.org) Dikonfirmasi oleh Minghui.org pada akhir Juni 2023 bahwa seorang penduduk berusia 51 tahun dari Distrik Jizhou, Kota Hengshui, Provinsi Hebei, telah dijatuhi hukuman empat setengah tahun karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi watak dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Li Zhijun [Wanita], seorang guru di Sekolah Kejuruan Distrik Jizhou, telah mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Hengshui.

Penangkapan

Li ditangkap sekitar pukul 05.00 pada 10 Oktober 2021, saat dia masih tertidur lelap. Keponakannya, berusia sekitar 10 tahun yang tinggal bersamanya, ketakutan.

Empat warga Distrik Jizhou lainnya juga ditangkap pagi itu, termasuk Liu Qianli [Pria], Han Jinjing [Pria], Gao Xiuping [Wanita], dan Han Yongsheng [Wanita]. Tiga nama terakhir berasal dari keluarga yang sama.

Petugas yang melakukan penangkapan berasal dari Kantor Keamanan Domestik Distrik Jizhou. Mereka membawa lima praktisi Falun Gong ke Hotel Hehong (terletak di Distrik Taocheng Kota Hengshui), ke bagian yang telah diperbaiki dan digunakan sebagai penjara hitam untuk menyiksa praktisi Falun Gong.

Keluarga praktisi masing-masing menerima pemberitahuan yang mengatakan bahwa orang yang mereka cintai telah ditempatkan sebagai tahanan rumah di hotel tersebut. Pemberitahuan itu berstempel Kantor Keamanan Domestik Distrik Taocheng.

Ada empat kamar hotel yang khusus digunakan untuk menampung praktisi Falun Gong. Lima praktisi masing-masing dipaksa duduk di kursi besi selama 24/7, dengan tangan dan kaki diborgol ke kursi. Pada siang hari, mereka dipaksa menonton acara TV yang memfitnah Falun Gong. Pada malam hari, mereka dilarang tidur, diinterogasi dan diperintahkan untuk menulis pernyataan “pertobatan” untuk melepaskan Falun Gong.

Alat penyiksaan: kursi besi

Liu dibebaskan dengan jaminan pada 12 Oktober 2021 karena alasan kesehatan. Han dibebaskan pada 4 November tahun itu. Han dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Jizhou pada 8 November 2021. Li dan Gao dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Hengshui masing-masing pada 8 November dan 19 November 2021.

Penyiksaan Berlanjut di Pusat Penahanan

Li sekali lagi ditahan di kursi besi dan dilarang tidur di pusat penahanan.

Sekitar Agustus 2022, wajah Li ditampar dua kali dengan sol sepatu oleh penjaga Ji Xiaoying karena memprotes penganiayaan terhadapnya. Dia tidak bisa membuka mulutnya untuk makan selama sebulan penuh setelah satu episode tamparan seperti itu.

Pada kesempatan lain, Li disetrum dengan tongkat listrik.

Petugas yang menangkap kemudian menginterogasinya lagi dan berusaha membuatnya mengaku bersalah. Mereka memalsukan bukti terhadapnya dan membuatnya didakwa. Kejaksaan Distrik Jizhou kemudian meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Jizhou.

Keluarga Dilarang Menghadiri Sidang

Li hadir di Pengadilan Distrik Jizhou pada 30 Maret 2023. Keluarganya tidak diizinkan menghadiri persidangan. Tidak jelas apakah pengacaranya hadir.

Dia bersaksi melawan polisi karena menyiksanya dan memalsukan bukti yang memberatkannya, tetapi hakim dan jaksa sama-sama mendiskreditkan apa yang dikatakannya.

Hakim tidak memanggil saksi penuntut ke pengadilan untuk menerima pemeriksaan silang seperti yang diwajibkan oleh hukum. Dia menjadwalkan sidang kedua pada 25 April, tetapi tidak jelas apakah itu pernah terjadi.

Dihukum 4,5 Tahun

Pengacara dan keluarga Li menerima salinan putusan pada akhir Juni. Putusan menyebutkan "bukti" penuntutan berikut digunakan untuk menghukumnya:

1) “Buku-buku Falun Gong disita dari rumahnya.” Pengacaranya mengatakan bahwa polisi menghitung buku-buku tersebut tanpa kehadiran dia atau keluarganya. Sehingga, tidak jelas apakah jumlah barang sitaan yang disebutkan dalam putusan sesuai dengan yang sebenarnya diambil dari rumahnya.

2) “Li mempromosikan Falun Gong kepada seorang siswa dan beberapa rekan guru, yang semuanya terdaftar sebagai saksi penuntutan.” Pengacaranya mengatakan bahwa siswa yang bersangkutan menderita depresi dan Li hanya menghiburnya sebagai seorang guru. Siswa dan beberapa guru yang disebutkan tidak mengalami kerugian apa pun dari percakapannya dengan mereka dan seharusnya tidak pernah didaftarkan sebagai saksi penuntut terhadapnya, apalagi menghukumnya 4,5 tahun.

Penderitaan Keluarga

Li berlatih Falun Gong pada tahun 1995 dan segera sembuh dari berbagai penyakitnya, termasuk migrain, penyakit ginekologi, masalah perut, dan sakit kaki. Saat kesehatannya pulih, sifat buruknya perlahan berubah. Dengan mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong Sejati, Baik, Sabar, dia juga belajar tidak memandang penting ketenaran dan keuntungan pribadi. Dia menjadi lebih sabar dan peduli terhadap murid-muridnya dan orang lain.

Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, Li dan orang tuanya, keduanya juga praktisi Falun Gong, berulang kali menjadi sasaran karena menegakkan keyakinan mereka. Suami Li tidak dapat mengatasinya dan menceraikannya sekitar tahun 2000. Dia diberikan hak asuh penuh atas anak mereka, yang saat itu baru berusia sekitar empat tahun.

Ibu Li, Zuo Shuling, pernah menjalani kerja paksa selama satu tahun.

Ayah Li, Li Huimin, menjalani hukuman lima tahun di Penjara Jidong. Dia mengalami stroke kurang dari enam bulan setelah dia dibebaskan. Dia meninggal pada tanggal 5 Februari 2006.

Penganiayaan Masa Lalu

Ketika penganiayaan dimulai pada 20 Juli 1999, Li sedang melanjutkan pendidikan di Universitas Normal Hebei (terletak di ibu kota Shijiazhuang) dengan biaya dari tempatnya bekerja. Begitu dia mendengar tentang penganiayaan hari itu, dia pergi ke Beijing (sekitar satu jam naik kereta api) untuk memohon bagi Falun Gong. Perusahaan tempatnya bekerja kemudian menghentikan pendidikan lanjutannya dan memerintahkan dia untuk kembali bekerja.

Li pergi ke Beijing enam hari kemudian, pada 26 Juli. Dia ditangkap dan dibawa ke Tempat Penampungan Distrik Changping di Beijing. Dia kemudian dibawa kembali ke Pusat Penahanan Distrik Jizhou dan ditahan selama lima belas hari lagi.

Perusahaan menjemputnya dari pusat penahanan pada 28 Agustus 1999 dan menahannya selama lebih dari 50 hari di sebuah kantor di kampus. Orang tuanya tidak diizinkan untuk menemuinya. Administrator sekolah menyuruh beberapa guru bergiliran membacakan artikel korannya yang mencoreng Falun Gong. Mereka juga memerintahkannya untuk menulis pernyataan “jaminan” yang berjanji untuk berhenti berlatih Falun Gong.

Pada Mei 2000, Zhao Guosheng dari Departemen Kepolisian Distrik Jizhou memerintahkan petugas Li Xuezhi dan Yan Su dari kantor polisi setempat untuk menangkap Li. Mereka membawanya ke Pusat Penahanan Distrik Jizhou, di mana Li, Zheng Baoxin, Wang Yuwei, dan Zhang Xiangyang menyiksanya dengan sengatan listrik.

Mereka memaksanya untuk duduk di tanah dengan tangan melingkari lututnya, sebelum memasukkan tongkat kayu melalui rongga yang terbentuk di antara lengan dan pahanya. Mereka selanjutnya memborgol tangannya dengan erat dan membalut ibu jarinya dengan selotip. Mereka meneteskan air ke ibu jarinya sebelum menyetrumnya dengan paket listrik bertegangan tinggi (tegangan sesaat bisa mencapai 3.000 volt). Mereka menyiksanya terus menerus selama hampir delapan jam.

Pemerintah Distrik Jizhou mengadakan kelas cuci otak pada Maret 2001 untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Li ditahan di sana selama lebih dari lima bulan, selama itu dia ditahan sementara di Pusat Penahanan Distrik Jizhou selama dua minggu.

Di kelas cuci otak, Li ditahan sendirian di sebuah ruangan, dengan dua orang dari tempat kerjanya mengawasinya sepanjang waktu. Dia tidak diizinkan keluar dari ruangan itu dan harus mendapatkan izin sebelum dia bisa menggunakan kamar kecil. Dindingnya ditempeli slogan-slogan yang memfitnah Falun Gong. Dia dipaksa berdiri menghadap tembok dan/atau menonton video yang mencoreng Falun Gong. Tidak ada makanan yang disediakan di kelas cuci otak dan tempat kerjanya menyuruh orang mengantarkan makanan untuknya setiap hari.

Ketika dia tidak ditahan, dia pernah diborgol ke pohon oleh petugas Wang Zhenxia. Pada kesempatan lain, dia disuruh berdiri di bawah terik matahari.

Pada Juni 2002, Lyu Songyin dari Kantor 610 Hengshui pergi ke Distrik Jizhou untuk memeriksa apakah ada praktisi lokal yang masih berlatih Falun Gong. Li mengatakan kepadanya bahwa Falun Gong memulihkan kesehatannya, memperbaiki temperamennya dan mengubahnya menjadi orang yang lebih baik.

Lyu memerintahkan pembalasan terhadapnya. Dua hari setelah dia bertemu dengannya, kepala Sun Ju'an dari kantor polisi setempat dan beberapa orang dari tempat kerjanya membawanya ke Pusat Pencucian Otak Kota Hengshui, di mana dia ditahan selama lebih dari sepuluh hari. Zheng Genqi dan Wang Changxin bertanggung jawab atas pusat pencucian otak pada saat itu.

Laporan Terkait dalam Mandarin:

河北衡水市女教师李志君再次面临非法庭审