Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Strasbourg, Prancis: Menyerukan Perhatian terhadap Penganiayaan Falun Dafa pada Hari Internasional PBB untuk Mendukung Korban Penyiksaan

5 Juli 2023 |   Oleh koresponden Minghui De Long dan Zhou Wenying di Perancis

(Minghui.org) Hari Internasional untuk Mendukung Korban Penyiksaan adalah tradisi yang ditetapkan oleh Majelis Umum PBB setiap tahun pada tanggal 26 Juni, untuk memberantas “Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat.” Pada tanggal 24 Juni 2023, praktisi Falun Dafa dari lebih dari sepuluh negara di Uni Eropa berkumpul di Strasbourg, di Prancis timur, untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok.

Sebagai pusat Parlemen Eropa dan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, Strasbourg adalah kota penting dan acara tersebut menarik perhatian masyarakat secara luas. Praktisi datang dari Jerman, Prancis, Swiss, Hungaria, Republik Ceko, Polandia, Serbia, Slovenia, Italia, Finlandia, dan negara lainnya. Mereka mendirikan stan dan pameran anti-penyiksaan di Place Kléber untuk mengekspos kebrutalan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap rekan-rekan praktisi di Tiongkok.

Untuk membantu menarik perhatian terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan di Tiongkok, praktisi Falun Dafa berbaris di sepanjang pinggir jalan-jalan utama Strasbourg dan membagikan informasi tentang Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong).

Praktisi Falun Dafa memperagakan latihan di Place Kléber, Strasbourg.

Orang-orang menikmati pertunjukan genderang pinggang.

Praktisi memegang foto praktisi Dafa yang dianiaya hingga meninggal dunia di Tiongkok.

Orang-orang yang lewat meminta informasi tentang Falun Dafa.

Praktisi dari Republik Ceko menampilkan tarian naga tradisional.

Pawai praktisi dipimpin oleh kelompok genderang pinggang.

Memperagakan penyiksaan di sel isolasi yang sering digunakan oleh rezim Tiongkok terhadap praktisi Dafa di Tiongkok.

Praktisi memperkenalkan Falun Dafa dan berbicara tentang bagaimana PKT menganiaya praktisi Dafa di Tiongkok.

Masyarakat Internasional untuk Hak Asasi Manusia: Penganiayaan Terhadap Umat Manusia

Hubert Körper, juru bicara Komite Kerja Tiongkok dari Masyarakat Internasional untuk Hak Asasi Manusia (ISHR), mengatakan bahwa prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar sangat kontras dengan kebrutalan dan kebohongan PKT. Dia menambahkan bahwa PKT menindas Falun Dafa karena prinsip-prinsip ini dan penganiayaan ditujukan kepada seluruh umat manusia.

Hubert Körper, juru bicara Komite Kerja Tiongkok untuk Masyarakat Internasional untuk Hak Asasi Manusia (ISHR).

Körper mengatakan bahwa penindasan terhadap Falun Dafa juga bersifat rahasia. Karena penyensoran PKT, kata-kata “Falun Gong” dilarang di Internet di Tiongkok seolah-olah penganiayaan telah berakhir. Namun faktanya, penindasan tidak pernah surut dan praktisi Dafa telah ditangkap, ditahan, disiksa sampai meninggal, dan bahkan organ mereka diambil saat mereka masih hidup.

Körper berkata, “Mengingat sifat PKT, rezim akan terus melanggar hak asasi manusia dan menutupi kejahatannya.”

Pentingnya Memberitahu Fakta Kebenaran Kepada Masyarakat

Penduduk Strasbourg, Pierre Kustur (kanan) memuji para praktisi atas keberanian mereka.

Pierre Kustur, manajer inventaris perusahaan, mengatakan bahwa dia sangat dekat dengan budaya Tiongkok dan telah berkunjung ke Tiongkok sebanyak tiga kali. Setelah seorang teman memberi tahu dia tentang acara di Place Kléber, dia datang untuk mendengar tentang situasi terkini di Tiongkok.

Kustur mengatakan bahwa Falun Gong baik untuk masyarakat dan adalah salah bagi PKT untuk menindas kelompok yang begitu damai. Secara khusus, dia tidak dapat menerima pengambilan organ secara paksa dan menyebutnya sebagai perbuatan jahat terhadap kemanusiaan. Dia berterima kasih kepada praktisi atas keberanian mereka untuk berbicara kebenaran.

Konsultan hukum Adrien Trilhé berterima kasih kepada praktisi karena memberitahu orang-orang tentang penganiayaan.

Konsultan hukum Adrien Trilhé menyediakan layanan bagi para tahanan dan narapidana. Berasal dari Besançon di Prancis timur, dia belum pernah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya. Dia mengatakan bahwa dia senang mendengar tentang disiplin spiritual ini selama acara di Strasbourg. Dengan minat yang kuat dalam urusan internasional, Trilhé mengatakan bahwa dia telah menandatangani petisi sebelumnya untuk mengakhiri penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok. Dia berterima kasih kepada praktisi karena berada di sana dan memberi tahu masyarakat.

Katakan Tidak pada Penyiksaan

Acara praktisi termasuk pawai dan rapat umum dari pukul 10:00-17:00. Setelah mendengarkan beberapa pidato di rapat umum tersebut, Giacomo, petugas keamanan informasi di sebuah perusahaan telekomunikasi, mengatakan bahwa dia setuju bahwa Sejati-Baik-Sabar adalah nilai-nilai universal.

Giacomo mengatakan bahwa di masa lalu, dia merasa harus berhati-hati mengomentari masalah di negara yang jauh karena dia mungkin tidak tahu latar belakangnya. Tetapi setelah mendengar bagaimana para praktisi di Tiongkok menderita karena keyakinan mereka, dia menyadari bahwa adalah salah jika orang-orang disakiti dan disiksa seperti ini. Giacomo berkata, “Saya akan mengatakan 'tidak' untuk penyiksaan. Kami benar-benar tidak dapat mentolerir hal seperti ini.”