(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Ding Yuande (pria) di Tiongkok secara resmi ditangkap pada tanggal 20 Juli 2023, menurut putranya Ding Lebin, seorang praktisi yang tinggal di Jerman. Departemen Kepolisian Distrik Donggang di Kota Rizhao, Provinsi Shandong, yang mengeluarkan perintah tersebut.
Ding Yuande telah ditahan secara ilegal oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sejak tanggal 12 Mei 2023. Dalam dua bulan terakhir, Ding Lebin telah melakukan perjalanan ke mana-mana untuk memohon komunitas internasional menghentikan penganiayaan PKT terhadap ayahnya dan praktisi Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) lainnya di Tiongkok.
Hingga saat ini, pejabat dari Parlemen Eropa, Parlemen Jerman, dan Majelis Negara Berlin, serta anggota parlemen Belgia dan Republik Ceko, telah menulis surat kepada Wu Ken, duta besar Tiongkok untuk Jerman, menelepon dan mengirim surat ke mereka yang bertanggung jawab, menuntut agar penganiayaan terhadap ayah Ding Lebin dihentikan. Banyak orang menuntut agar PKT segera membebaskannya tanpa syarat.
Himpunan Falun Dafa di Jerman dan Pusat Informasi Falun Dafa meluncurkan operasi penyelamatan dengan kartu pos dan operasi penyelamatan dengan maraton surat. Setiap orang hanya perlu mencetak kartu pos atau surat penyelamatan, menandatanganinya, dan mengirimkannya ke duta besar Tiongkok Jerman atau sekretaris Komite PKT Kota Rizhao.
Poster dengan informasi meminta bantuan untuk menyelamatkan Ding Yuande dan istrinya
Ding Lebin baru-baru ini berpartisipasi dalam rapat umum yang diadakan oleh praktisi Falun Gong di Republik Ceko untuk memprotes secara damai penganiayaan PKT selama 24 tahun. Beberapa media Ceko melaporkan secara mendalam tentang rapat umum dan penderitaan orang tua Ding Lebin.
Setiap tahun, PKT menangkap banyak praktisi di sekitar Hari Falun Dafa Sedunia, tanggal 13 Mei. Tahun ini, lebih dari 40 praktisi ditangkap di Kota Rizhao, Provinsi Shandong. Tindakan itu diperintahkan oleh Departemen Provinsi Shandong, menurut Minghui.org. Nama-nama yang berpartisipasi dalam penangkapan telah dikonfirmasi termasuk Wang Meifeng dan Chen Dehua dari Kantor 610. Beberapa petugas berkata bahwa mereka berencana untuk menangkap 70 praktisi dalam sebulan.
Mereka yang secara langsung bertanggung jawab atas penangkapan besar-besaran terhadap praktisi di Kota Rizhao terdiri dari: Ding Zhaofu, Komisaris Politik Departemen Kepolisian Donggang; Wang Wensong, Pimpinan Departemen Kepolisian Donggang; Qin Yujing, Wakil Kepala Divisi Keamanan Domestik Departemen Kepolisian Donggang; dan Li Jiang, Pimpinan Departemen Kepolisian Kabupaten Wulian.
Ding Yuande dan istrinya Ma Ruimei ditangkap pada tanggal 12 Mei 2023. Ma dibebaskan dengan jaminan untuk menunggu persidangan pada tanggal 24 Mei tetapi ditempatkan di bawah pengawasan rahasia. Ding ditahan di Pusat Penahanan Kota Rizhao. Keluarganya belum bisa mengunjunginya sejak penangkapan itu.
Pada tanggal 14 Juni, dua polisi pergi ke rumah Ma Ruimei untuk mengintimidasinya, menunjukkan laporan terkait yang polisi temukan di Minghui.org dan The Epoch Times, serta sebuah surat kepada Zhang Hui, sekretaris Komite PKT Kota Rizhao, yang isinya mendesak Zhang Hui untuk segera berhenti menganiaya Ma dan suaminya. Mereka mengancam Ma Ruimei bahwa mereka akan menghukum penjara suaminya karena putranya, Ding Lebin, telah mengungkap kejahatan mereka di luar negeri.
Reaksi polisi menunjukkan bahwa mereka tahu tindakan mereka ilegal, dan mereka sangat takut komunitas internasional akan mengetahui apa yang mereka lakukan.
Setelah Ding Yuande secara resmi ditangkap pada tanggal 20 Juli, Departemen Kepolisian Distrik Donggang dan Kejaksaan berusaha untuk terus menjebak dan menuntutnya.
Orang yang tinggal di luar Tiongkok dapat, secara anonim atau dengan menggunakan nama asli mereka, melaporkan dan menuntut mereka yang bertanggung jawab atas penganiayaan terhadap orang tua Ding Lebin di: http://www.12337.gov.cn/#/ dan www.12309.gov.cn.
Majalah berita Ceko dan berita terkini Forum24 menerbitkan dua artikel tentang protes yang diadakan oleh praktisi Falun Gong Eropa di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Praha dan di pusat Praha pada tanggal 19 Juli dan 20 Juli 2023.
Artikel tersebut melaporkan bahwa selama 24 tahun, praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap, disiksa, dan dibunuh hanya karena mereka mengikuti prinsip universal Sejati, Baik, dan Sabar. Praktisi di Tiongkok mempertaruhkan kehidupan mereka untuk menegakkan dan membela prinsip-prinsip ini, dan banyak orang telah kehilangan nyawa dalam proses tersebut.
Berita Ceko dan majalah berita terkini Forum24 menerbitkan laporan tentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong. (Screenshot)
Seorang reporter dari Forum24 juga mewawancarai Ding Lebin dan menjelaskan bagaimana PKT menganiaya orang tuanya. Artikel tersebut mengutip ucapan Ding: “PKT tidak menghendaki siapa pun untuk berpikiran bebas, dan pelanggaran hak asasi manusia adalah hal biasa di Tiongkok.”
Koran harian lokal Ceko Deník menerbitkan laporan tentang kegiatan praktisi untuk mengungkap penganiayaan. (Screenshot)
Koran lokal Ceko Deník juga menerbitkan dua artikel yang melaporkan pawai dan aksi unjuk rasa yang diadakan oleh praktisi Falun Gong untuk memprotes dan mengungkap penganiayaan. Artikel tersebut memperkenalkan pawai Falun Gong yang menampilkan Tian Guo Marching Band, tim genderang pinggang, tim tarian naga dan barongsai, tim peragaan latihan, dan sebagainya. Banyak foto dan video kegiatan juga diposting di website denik.cz.
Koran harian lokal Ceko Deník menerbitkan laporan tentang kegiatan praktisi untuk mengungkap penganiayaan. (Screenshot)
Deník juga melaporkan tentang penderitaan orang tua Ding Lebin, meminta orang-orang untuk memperhatikan film Kanada yang telah memperoleh penghargaan, Changchun yang diputar di Bioskop Prague Summer Cinema pada tanggal 20 Juli 2023. Melalui film ini, orang dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang penganiayaan di Tiongkok.
Penulis independen Ceko Jan Šinágl menerbitkan sebuah artikel di homepage-nya (sinagl.cz) yang merinci penganiayaan terhadap orang tua Ding Lebin. (Screenshot)
Penulis independen Ceko, Jan Šinágl juga menerbitkan sebuah artikel di homepage-nya (sinagl.cz) merinci penganiayaan orang tua Ding Lebin dan berfokus pada penganiayaan PKT terhadap Falun Gong. Dalam artikelnya, Jan Šinágl menulis bahwa kedutaan PKT terletak di ujung jalan, dan di situlah kebebasan manusia dan nilai-nilai demokrasi juga berakhir.
Bitter Winter, sebuah majalah yang berbasis di Turin, Italia, menampilkan laporan tentang orang tua Ding Lebin. (Screenshot)
Bitter Winter, sebuah majalah online yang berkantor pusat di Turin, Italia, menerbitkan laporan khusus tentang orang tua Ding Lebin. Majalah ini berfokus pada kebebasan beragama dan hak asasi manusia.
Penulis menulis bahwa semua kasus penganiayaan HAM itu serupa, namun semuanya unik. Dinamika mereka dan rasa sakit para korban serupa, tetapi mereka juga unik, tidak hanya karena detail dan keadaannya sangat berbeda, tetapi juga karena mereka yang dianiaya bukan hanya sekedar angka. Semuanya nyata dan semuanya tak tergantikan. Itulah sebabnya ketika satu orang menderita, seluruh umat manusia menderita.