Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Falun Dafa Menyelamatkan Saya Ketika Saya Tersesat

23 Agu 2023 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Praktisi lain sering mendorong saya untuk menuliskan cerita saya. Saya selalu ingin, tetapi saya benar-benar tidak tahu harus mulai dari mana. Sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa, saya melakukan segala jenis pesta pora. Saya ingin menceritakan kisah saya kepada anda.

Masa Kecil yang Menyedihkan

Ketika saya berumur 14 bulan, ibu saya hamil adik laki-laki saya. Pada saat itu, karena kebijakan satu anak yang tidak manusiawi dari Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya diusir dan dibesarkan oleh keluarga lain. Ketika saya beranjak dewasa, kerabat saya memberi tahu saya bahwa ketika saya masih kecil, ibu angkat saya menyundut saya dengan rokok.

Ketika saya berusia 13 tahun, dia mencoba menjual saya. Ketika ibu kandung saya mengetahuinya, dia membawa saya ke rumah bibi saya. Saya ingat saat makan, sepupu saya sering berkata, “Jangan makan hidangan itu. Itu untuk ayah saya.” Saya merasa tidak ada yang mencintai saya. Ketika saya berusia 16 tahun, saya memasuki masyarakat dan mulai tersesat. Saya merokok selama 14 tahun. Saya diintimidasi dan bahkan dipukuli. Saya juga menindas orang lain dan melakukan banyak hal yang sangat buruk.

Saya mencapai titik terendah secara moral. Saya terjangkit sifilis dan dokter menunjukkan foto orang yang mengidap penyakit ini dengan luka bernanah. Saya pikir saya akan mati. Saya mulai berobat tapi saya terus mengonsumsi narkoba dan menjualnya.

Saya tinggal di Provinsi Shanxi saat itu, dan kami sering mengunjungi Gunung Wutai. Gunung Wutai memiliki 1.008 anak tangga, dan saya bersujud setiap tiga langkah sampai saya mencapai puncak. Kepala saya bengkak dan kaki saya dipenuhi luka. Banyak orang kagum pada kesalehan saya, tetapi mereka tidak tahu apa yang ada dalam pikiran saya. Yang ingin saya lakukan hanyalah menjual lebih banyak narkoba dan mendapatkan lebih banyak uang.

Pertama, untuk membuat saya hidup lebih baik, dan kedua, saya tahu bahwa tidak mudah bagi ayah angkat saya untuk membesarkan saya, jadi saya ingin meninggalkan sejumlah uang untuknya ketika saya meninggal. Saya melakukan begitu banyak hal buruk sehingga saya benar-benar tidak bisa membedakan yang baik dari yang buruk.

Menghadapi Dafa

Saya kemudian ditangkap karena memiliki narkoba. Saya dimasukkan ke dalam rutan, rutan transit, dan akhirnya penjara. Ke mana pun saya pergi, saya bertemu dengan praktisi Falun Dafa. Yang pertama saya temui adalah di pusat penahanan. Dia tampak seperti berusia awal 30-an. Saat saya tanya, dia bilang usianya 40 tahun.

Suatu hari, pemimpin sel berkata, "Kalian pecandu narkoba semua harus belajar dari praktisi Falun Dafa." Saya mulai memperhatikan praktisi ini: Ketika semua orang berebut untuk minum air panas, dia hanya minum air dari keran agar yang lain bisa mendapatkan air panas. Saya berkata, “Air kerannya tidak bersih.” Dia berkata, “Tidak apa-apa. Praktisi memiliki energi positif dan bakteri akan hilang.” Saya pikir ini luar biasa.

Dia memberi tahu kami bahwa Falun Dafa sedang dianiaya. Dia berkata bahwa polisi pergi ke rumah praktisi dan melecehkan mereka. Dia sangat tenang ketika mengklarifikasi fakta kepada kami tentang Falun Dafa. Dia memperlakukan semua orang sama, dengan kebaikan, kasih sayang, dan senyum di wajahnya.

Pada malam hari, semua orang tidur di ranjang panjang. Yang lain berjuang untuk mendapatkan ruang, tetapi dia mencoba membuat selimutnya sesempit mungkin. Hanya ada cukup ruang baginya untuk tidur miring. Pada saat itu saya telah melihat hampir semua hal, jadi saya memiliki standar sendiri untuk mengukur orang lain. Saya berpikir, "Wanita ini benar-benar luar biasa."

Praktisi kedua yang saya temui berada di pusat penahanan berikutnya tempat saya dikirim. Dia berusia sekitar 20 tahun. Dia ketakutan dan banyak menangis. Dia sangat jujur dan sederhana dan melakukan apa pun yang diperintahkan. Semua orang mencoba untuk membujuknya, "Katakan saja anda tidak akan berlatih Dafa lagi dan kemudian anda boleh pulang."

Dia hanya akan menangis lagi. Saya merasa sangat bersimpati padanya, dan saya sering memberinya makanan dan mengobrol dengannya. Dia mungkin merasa bahwa saya adalah orang yang baik. Kami tidur bersebelahan. Dia meminta saya untuk mengingat sebuah kalimat,

“Menghormati Buddha dapat menanamkan benih penyebab untuk memperoleh takdir kesempatan Xiulian, orang Xiulian dengan membaca mantra dapat memperoleh perlindungan dari kehidupan tingkat tinggi. (“Uraian dalam Agama Buddha adalah Sebagian yang Paling Lemah dan Kecil dari Fa Buddha,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I).

Dia berkata bahwa dia tidak dapat memahami arti kalimat ini sepenuhnya, tetapi dia merasa itu sangat bagus. Dia meminta saya untuk mengingatnya, dan saya melakukannya. Ketika saya dikirim ke penjara, saya sering memikirkan kalimat ini.

Ketika saya dikirim ke penjara, makanan pertama yang saya makan adalah mie instan dengan sayuran yang diberikan seorang praktisi kepada saya. Saya sangat lapar dan rasanya enak. Saya memanggil praktisi “Bibi Keempat.” Kami berada di sel yang sama. Sejak saat itu, setiap kali kami bebas, dia akan mengajari saya puisi dari Hong Yin, Lunyu, “Sifat Kebudhaan” (Zhuan Falun II), dan seterusnya.

Dia selalu memberi tahu saya cerita pendek yang membantu saya melihat melalui berbagai konsep saya. Dia juga mengajari saya melafalkan syair latihan Falun Dafa dan mengajari saya duduk dalam posisi lotus penuh. Saya bisa melakukannya pertama kali saya mencoba.

Saya berlatih duduk bersila ganda saat melakukan kerja berat. Itu sangat menyakitkan! Ketika saya pertama kali ditangkap, saya tidak menangis, karena saya tahu saya akan ditangkap. Jadi saya memutuskan bahwa saya akan melakukan posisi lotus penuh untuk membayar kembali hal-hal buruk yang saya lakukan. Anehnya, semakin sakit kaki saya, semakin cepat pekerjaan saya berjalan.

Saya mencoba untuk menjaga praktisi. Di penjara, praktisi Falun Dafa tidak boleh sendirian—orang lain harus selalu bersama mereka. Saya menemani Bibi Keempat ke kamar mandi dan menyampaikan pesan kepada praktisi lain. Saya melindungi buku ceramah Dafa selama penggeledahan penjara. Saya menjalani hukuman penjara yang singkat, jadi saya tidak takut pada apa pun.

Saya tidak perlu mendapatkan poin kerja untuk mengurangi hukuman saya, dan saya tidak khawatir dimasukkan ke dalam sel kecil. Saya telah berada di dunia selama bertahun-tahun, telah bertemu dengan berbagai macam orang, dan telah melihat segalanya. Saya hanya merasa praktisi itu baik dan menjaga mereka adalah sesuatu yang harus saya lakukan. Dalam hati saya, saya hanya ingin mengikuti mereka.

Guru Menjaga Saya

Sebelum saya dipenjara, saya berada di ambang kehancuran. Saya telah kehilangan semua harapan. Ketika saya masih kecil, saya diberikan kepada orang lain untuk dibesarkan. Saya putus sekolah lebih awal dan tersesat. Saya merasakan setiap jenis pesta pora manusia. Mengkonsumsi narkoba membuat saya hancur dan saya merasa seperti orang mati berjalan. Lalu saya terkena sifilis. Saya sering melihat ke langit dan bertanya kepada Surga, “Mengapa anda mengatur kehidupan seperti itu untuk saya? Apa sebenarnya yang anda ingin saya pahami?

Saya kemudian mengerti bahwa Guru menjaga saya bahkan sebelum saya berhubungan dengan Dafa. Pada usia 13 tahun, ketika ibu angkat saya ingin menjual saya, dia berbohong kepada saya dan mengatakan bahwa paman saya merindukan saya dan menyuruh saya pergi ke rumah paman saya dengan orang asing itu. Untuk beberapa alasan, saya hanya ingin menelepon paman saya dulu, jadi ketika saya turun dari bus, bibi saya datang menjemput saya.

Segera setelah saya bertemu dengannya, dia berkata, “Anda selalu bisa datang jika anda mau. Kenapa anda harus berbohong?” Saya berkata, “Saya tidak berbohong! Orang itu mengatakan bahwa paman saya merindukan saya.” Saat saya berbalik, orang asing itu menghilang.

Saya juga mencoba bunuh diri dan meminum lebih dari 90 pil tidur. Tapi saya tidak mati. Saya terbangun setelah tidur selama dua hari. Ternyata semua penderitaan saya adalah karena saya sedang menunggu kesempatan untuk berlatih Falun Dafa. Guru melindungi saya sebelum saya berhubungan dengan Dafa!

Setelah saya ditangkap karena memiliki narkoba, seorang praktisi memberi tahu saya, "Sikap seseorang terhadap Dafa akan menentukan masa depan seseorang." Mungkin saat itulah pikiran lurus saya terhadap Dafa muncul. Itu mungkin juga alasan mengapa hukuman saya ternyata sangat singkat, karena seharusnya sangat panjang.

Sebelum saya secara resmi mulai berlatih, Guru membantu saya berhenti dari narkoba dan semua penyakit saya lenyap tanpa saya sadari. Ke mana pun saya pergi, Guru mengatur agar praktisi ada di sana. Kata-kata dan dorongan mereka mencerahkan dan membimbing saya.

Jika saya berada di dunia luar, dengan segala macam gangguan, bagaimana saya bisa tenang dan belajar tentang Dafa? Sebaliknya, saya dipenjara dan bertemu praktisi. Setiap kali saya memikirkannya, saya tidak henti-hentinya berterima kasih kepada Guru karena telah dengan murah hati mengangkat saya keluar dari neraka!

Saya Mulai Berlatih Falun Dafa

Karena masa kecil saya yang buruk, saya tidak tahu seperti apa perilaku normal itu. Penggunaan narkoba membuat saya hancur, dan saya tidak pernah memiliki pekerjaan yang layak. Saya tidak bisa dan tidak tahu bagaimana bergaul dengan orang lain. Setelah saya dibebaskan dari penjara, ibu membantu saya mencari pekerjaan menjual ponsel. Selama enam bulan pertama, saya ingin berhenti setiap hari. Saya merasa sangat tidak nyaman.

Kemudian, saya menghubungi seorang anggota keluarga dari seorang rekan praktisi di penjara, dan dia mendownload ceramah Guru untuk saya, video Guru memperagakan latihan, serta berbagi artikel dari rekan praktisi. Saya mulai membaca ajaran sendiri. Saya secara bertahap menjadi tenang dan rileks. Saya bertahan, dan sedikit demi sedikit, saya mampu mengintegrasikan diri ke dalam masyarakat.

Saya merasa kesepian berlatih sendiri, dan saya sangat menginginkan lingkungan kultivasi kelompok. Beberapa hari kemudian, seorang pelanggan secara tidak sengaja meninggalkan DVD Shen Yun. Saya sangat bersemangat. Seseorang datang untuk mencarinya, dan saya senang bertemu dengan seorang praktisi lokal! Sejak saat itu, saya pergi ke rumahnya untuk membaca Fa. Saya kemudian bertemu lebih banyak praktisi. Beberapa sering mengunjungi saya. Saya segera bergabung dengan kelompok belajar Fa mingguan.

Saya benar-benar merasa seperti bermandikan rahmat Buddha. Setelah jam 6 pagi setiap pagi, saya pergi ke rumah seorang praktisi untuk membaca Zhuan Falun sebelum berangkat kerja. Setelah pulang kerja, saya pergi ke rumah praktisi lain untuk belajar Fa. Saya melafalkan Hong Yin dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja.

Dengan Fa di dalam hati, saya sangat senang sampai-sampai saya merasa ingin melompat saat berjalan. Saya hanya ingin tersenyum pada setiap orang yang saya lihat. Saya sangat bersyukur Guru mengatur segalanya untuk saya, mulai dari kesempatan berkultivasi hingga jalur kultivasi saya. Sekarang terserah saya. Saya tahu saya harus benar-benar mengubah diri saya sendiri.

Saya mengerti bahwa memberi untuk orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri adalah hal yang baik. Di tempat kerja, saya tidak peduli siapa yang berbuat lebih banyak atau siapa yang berbuat lebih sedikit. Saya berusaha semaksimal mungkin, termasuk hal-hal seperti membersihkan dan mengepel lantai.

Untuk sementara, saya bekerja di penjualan furnitur. Rekan kerja sering bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pelanggan. Ketika dua rekan kerja menegosiasikan penjualan dengan pelanggan, mereka akan bertengkar secara terbuka tentang cara membagi komisi. Situasi ini sangat umum di Tiongkok.

Saya pikir saya tidak boleh melakukan itu karena saya berlatih Falun Dafa. Saya membantu semua orang karena saya benar-benar ingin membantu, dan saya sangat bahagia untuk orang lain ketika mereka mendapat kesepakatan. Saya tidak ingin bantuan saya hanya untuk pertunjukan.

Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus melepaskan kepentingan pribadi, tidak berselisih dengan rekan kerja, dan tidak bersaing untuk mendapatkan komisi. Terkadang, saya tidak dapat melakukan kesepakatan saat pertama kali bertemu pelanggan; lalu kedua kalinya mereka datang, kebetulan saya sedang tidak di tempat, dan rekan kerja saya menandatangani kesepakatan. Saya pikir komisi itu milik siapa pun yang menandatanganinya, dan saya harus melepaskan keterikatan saya pada kepentingan pribadi. Perlahan-lahan, Xinxing saya meningkat dan saya dapat menerimanya dengan tenang.

Seorang pelanggan datang untuk menegosiasikan pesanan besar, dan seorang rekan kerja datang untuk membantu saya, tetapi kami tidak dapat mencapai kesepakatan. Ketika pelanggan kembali, rekan kerja tidak menelepon saya. Saya berpikir, “Mengapa dia tidak memasukkan saya? Apa yang harus saya lakukan? Jika saya buru-buru ke sana untuk mengambil pesanan, itu sudah biasa menurut aturan di sini. Namun, dalam kultivasi saya tidak bisa hanya mengikuti aturan biasa! Bukankah saya bertekad untuk tidak bersaing dengan rekan kerja saya atau memperjuangkan kesepakatan?”

Saya memikirkan Fa Guru, "... anda punya kesempatan meredam dan membuat pertimbangan." (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Saya duduk di konter dan bertanya pada diri sendiri, “Meskipun komisi untuk pesanan ini lebih dari gaji saya selama sebulan, bukankah saya ingin melepaskan kepentingan pribadi? Bukankah saya ingin mengkultivasi diri sendiri dan meningkat?” Pada akhirnya saya tidak mengatakan apa-apa. Saya baru saja membantu rekan kerja menyelesaikan kesepakatan.

Guru berkata,

“Kita selaku orang Xiulian justru kian tidak patut berbuat seperti ini, kita selaku orang Xiulian berprinsip mengikuti keadaan secara wajar, yang semestinya milik anda tidak akan hilang, yang bukan milik anda juga tidak akan dapat direbut.” (Ceramah 7, Zhuan Falun)

Penghasilan saya tidak berkurang karena saya menyerah bersaing dengan rekan-rekan saya. Sebaliknya, situasi saya membaik. Rekan kerja dan pelanggan saya semua mempercayai saya. Di waktu senggang, saya memberi tahu mereka tentang pengalaman saya dan bagaimana PKT menganiaya Falun Dafa. Mereka semua mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.

Saya memiliki keterikatan besar lainnya yang sangat sulit untuk disingkirkan—kebencian. Saya masih sangat muda ketika saya diberikan kepada keluarga asuh. Ketika saya berusia sekitar enam atau tujuh tahun, saya mengerti bahwa saya diasuh. Anak mana yang tidak ingin bersama orang tua kandungnya? Saya pernah melihat ayah saya di rumah bibi saya, dan saya ingin pergi bersamanya.

Dia tidak setuju pada awalnya, tetapi melihat bahwa dia tidak dapat membujuk saya, dia mengatakan kepada saya untuk mengambil pakaian saya dari rumah asuh saya dan dia akan membawa saya bersamanya. Tapi saat saya kembali, dia sudah pergi. Selama bertahun-tahun, saya tidak dapat melepaskan kebencian saya karena dia berbohong kepada saya. Di bab-bab selanjutnya dari kehidupan saya yang sulit, saya selalu membenci ayah, karena saya pikir penderitaan saya disebabkan oleh dia menyerahkan saya pada orang lain.

Setelah saya mulai berlatih Dafa, saya mengerti bahwa saya harus melepaskan semua keterikatan manusia, termasuk kebencian. Saya mengerti bahwa hubungan dan nasib antar manusia bukanlah sesuatu yang dapat ditentukan oleh ayah saya. Segala sesuatu memiliki hubungan sebab-akibat karena karma seseorang. Saya juga mengerti bahwa bukanlah hal yang buruk bagi orang untuk menanggung kesulitan dan membayar kembali karma mereka. Saya mulai melepaskan kebencian saya, dan secara bertahap memudar.

Saat saya terus membaca ajaran, saya memahami bahwa praktisi memiliki misi untuk menyelamatkan orang. Semua anggota keluarga saya memiliki hubungan karma dengan saya. Saya harus melepaskan keterikatan dan meningkatkan diri untuk menyelamatkannya. Saya mulai menghubungi ayah saya. Saya menjelaskan fakta tentang Dafa kepadanya secara sederhana dan memberinya beberapa materi klarifikasi fakta. Dia bisa mengerti.

Seiring saya terus berkultivasi, banyak hal yang berubah, baik dalam diri saya maupun lingkungan saya. Kadang-kadang rekan praktisi mengatakan kepada saya, "Jangan selalu menganggap diri anda sebagai seorang praktisi baru." Saya kemudian mencoba untuk mengubah konsep saya dan menyelaraskan diri dengan pengikut Dafa lama. Saya tidak takut keluar dan membagikan materi klarifikasi fakta. Saya berpikir, “Dulu, saya tidak takut melakukan hal buruk; sekarang, bagaimana saya bisa takut untuk belajar menjadi baik dan melakukan hal-hal yang baik?”

Praktisi lain menyemangati saya, “Sangat jarang orang datang dan mulai berlatih Falun Dafa saat ini. Anda melakukan pekerjaan dengan baik dan sama sekali tidak seperti praktisi baru.” Mendengar pujian mereka, saya tidak lagi rendah hati seperti sebelumnya. Saya menjadi terlena. Beberapa praktisi mengatakan bahwa gerakan latihan saya sangat tepat dan bahkan memberitahu orang lain yang gerakannya tidak tepat untuk melihat gerakan saya. Saya benar-benar mulai merasa nyaman dengan diri saya sendiri.

Ketika saya memberi tahu dua praktisi veteran tentang hal ini, saya berkata, "Saya diberi tahu bahwa gerakan latihan saya sangat bagus dan saya selalu dapat menegakkan tangan ketika memancarkan pikiran lurus." Segera setelah saya mengatakan ini, saya merasa ada sesuatu yang salah. Seorang praktisi tersenyum dan berkata, "Setelah saya diberitahu bahwa saya tidak mengantuk sama sekali ketika melakukan latihan, saya tertidur dan bahkan mendengkur selama latihan bersama."

Saya segera melihat mentalitas pamer saya yang kuat. Jika saya terus menjadi seperti ini, bukankah saya akan mencapai keadaan memiliki gangguan iblis dari pikiran saya sendiri? Saya berterima kasih kepada Guru karena mencerahkan saya melalui kata-kata seorang rekan praktisi. Hal-hal baik dan buruk yang ditemui di jalan kultivasi semuanya merupakan ujian bagi para praktisi. Tidak peduli ujian apa pun, saya harus mengikuti Fa, mengultivasi pikiran saya, dan mencari ke dalam untuk melenyapkan keterikatan saya.

Catatan Akhir

Setiap kali saya memikirkan masa lalu saya, saya tidak percaya itu adalah saya, dan saya tidak bisa menahan air mata. Saya sangat berterima kasih atas anugrah penyelamatan Guru! Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Di jalan kultivasi, jalan saya masih panjang, dan saya akan terus bekerja keras untuk berkultivasi dan memperbaiki diri sendiri. Saya harap saya dapat berbuat lebih baik dan lebih baik lagi di masa depan untuk membalas kasih karunia Guru!