(Minghui.org) Praktisi mengadakan acara di pusat kota Brussels pada 22 Juli 2023 untuk memperingati 24 tahun upaya berkelanjutan untuk mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Dafa. Mereka memperagakan latihan Falun Dafa, membagikan brosur, dan memberi tahu orang-orang bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya praktisi dan mengambil organ saat mereka masih hidup. Seorang penduduk Brussel berkata: “Penganiayaan ini bertentangan dengan kemanusiaan dan terlalu jahat.”
Pusat kota adalah tujuan belanja yang populer baik bagi wisatawan maupun penduduk, dan jalan-jalan ramai pada tanggal 22 Juli. Banyak orang tertarik dengan musik latihan yang tenang di tengah kerumunan yang ramai dan berhenti untuk menonton praktisi memperagakan latihan Falun Dafa. Beberapa mengatakan mereka tertarik dengan musik yang menenangkan dan gerakan latihan yang anggun dari para praktisi. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa dan mengapa PKT menganiaya latihan yang begitu damai. Setelah berbicara dengan praktisi, orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan. Ada yang bertanya di mana mereka bisa berlatih.
Praktisi Falun Dafa mengadakan acara di pusat kota Brussel pada tanggal 22 Juli 2023. Banyak warga dan wisatawan yang menanyakan informasi tentang Falun Dafa.
Manon Maeinders dari Belanda bekerja di kantor polisi dan mengunjungi Brussel bersama temannya. Mereka berbicara dengan praktisi dan menandatangani petisi. Dia mengatakan dia tahu tentang penganiayaan PKT dan praktisi Falun Dafa diambil organnya oleh PKT. Dia berkata: "Saya memiliki hati yang baik dan saya ingin mengakhiri ini karena [penganiayaan ini] bertentangan dengan kemanusiaan dan itu jahat."
Manon Maeinders berharap penganiayaan segera berakhir
Maeinders setuju dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar dan berkata: “Saya memiliki banyak perasaan tentang Sejati, Baik, Sabar, tiga kata ini, karena saya berusaha keras untuk mencapai ini, untuk memperlakukan orang lain dengan belas kasih dan menjaga sikap antusias ketika saya menghadapi masalah.”
Dassa Pelajar internasional berkata, “Penganiayaan ini seharusnya tidak terjadi.”
Dassa, mahasiswa asal Indonesia yang sedang belajar perdagangan di Brussel, pelan-pelan membaca semua informasi sebelum menandatangani petisi. Ia bertanya: “Mengapa mereka [praktisi Falun Dafa] dianiaya hanya karena melakukan latihan dan mempertahankan keyakinan mereka? Penganiayaan ini seharusnya tidak terjadi dan di masa depan kita tidak boleh membiarkan ini terjadi.”
Sehubungan dengan Sejati, Baik, Sabar, Dassa memiliki pemahamannya sendiri. Ia berkata: “Sejati, Baik, Sabar mungkin tampak seperti istilah sederhana tetapi maknanya sangat sangat mendalam.” Dari lubuk hatinya, Dassa berkata: “Saya berharap Falun Dafa dapat dilatih oleh semua orang di Tiongkok dan di seluruh dunia.”
Fatiha berkata, “Sejati, Baik, Sabar adalah luar biasa.”
Fatiha membaca informasi tentang resolusi Parlemen Eropa terhadap pengambilan organ praktisi Falun Dafa secara hidup-hidup oleh PKT dan berkata: “Penganiayaan ini keji. Ini adalah bencana yang mengerikan bagi umat manusia. Saya keberatan dengan penganiayaan terhadap orang baik yang percaya pada Sejati, Baik, Sabar. Saya akan memberi tahu kerabat dan teman saya tentang ini dan apa yang terjadi di Tiongkok sehingga lebih banyak orang dapat memahami dan menolak penganiayaan ini.”
Dia menambahkan, “Sejati, Baik, Sabar adalah baik. Kita semua harus mematuhi prinsip-prinsip ini untuk menjalani hidup. Ini adalah dasar dari umat manusia dan sifat bawaan kita.”
Desainer Sofia Belghaly menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Sofia Belghaly, seorang desainer yang bekerja di sebuah perusahaan periklanan, menerima selebaran dari muridnya dan secara daring mencari informasi lebih lanjut tentang Falun Dafa. Dia memutuskan menandatangani petisi untuk mengecam pengambilan organ secara hidup-hidup oleh PKT. Dia berkata: “Saya menandatangani petisi karena saya keberatan dengan penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa. Saya pikir Falun Dafa adalah latihan kultivasi yang sangat baik.” Dia memuji prinsip-prinsip Dafa Sejati, Baik, Sabar, dan berkata: “Saya setuju dengan prinsip-prinsip ini. Sangat penting bagi umat manusia. Saya pikir jika hati setiap orang dapat memiliki kedamaian, dunia akan damai.”
Penduduk Brussel memahami fakta kebenaran Falun Dafa dan menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya praktisi Falun Dafa mengakhiri penganiayaan di Tiongkok.
Jone tersenyum ketika dia bertanya kepada seorang praktisi tentang di mana belajar Falun Dafa. Ketika dia bertanya tentang biaya pelajaran, praktisi mengatakan kepadanya bahwa itu gratis. Terkejut, Jone berkata, “Hari ini adalah hari yang indah karena saya membaca materi informasi anda dan melihat anda berlatih. Saya sangat tertarik dan saya akan sangat senang belajar Falun Dafa di tempat latihan minggu depan.”
Jone berkata bahwa dia tertarik belajar qigong selama dua sampai tiga tahun terakhir. Dia berpikir bahwa penganiayaan itu sangat disayangkan, dan itu didasarkan pada keinginan segelintir orang saja dan tidak mencerminkan masyarakat pada umumnya. Itu membuatnya sedih, karena terkadang orang-orang yang berkuasa ini tidak mendengarkan kebutuhan rakyat.
Dia berkata: “Kami tahu bahwa latihan semacam ini sangat bermanfaat bagi jiwa dan raga seseorang. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada para praktisi Falun Dafa yang telah mengorbankan waktunya untuk mempromosikan latihan ini.”
Jone sangat berterima kasih atas prinsip Sejati, Baik, Sabar dari Falun Dafa. Dia berkata: “Bagi saya, Sejati, Baik Sabar sangat penting. Jujur, baik hati, dan toleran adalah dasar dari perilaku yang baik. Mempraktikkan nilai-nilai ini dalam kehidupan kita sehari-hari sangatlah penting.”
Felix menyukai prinsip Sejati, Baik, Sabar dari Falun Dafa.
Felix, seorang guru bahasa Spanyol, mendengar tentang penganiayaan ketika ia belajar di Jepang pada tahun 2014. Saat itu, ia tidak mempelajari Falun Dafa. Ia berkata bahwa melihat para praktisi melakukan latihan membuatnya merasa sangat damai. Ia juga berpikir bahwa Sejati, Baik, Sabar sangat baik dan ia sangat setuju dengan prinsip ini.
Felix berkata: “Saya pikir Sejati, Baik, Sabar sangat bermanfaat. Prinsip-prinsip ini sangat penting bagi umat manusia. Saya ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa.” Ketika ia mendengar bahwa ada tempat latihan di Brussel dan seseorang dapat belajar latihan secara gratis, ia berkata bahwa ia sangat tertarik untuk belajar latihan.
Felix berpikir bahwa setiap orang di Bumi berhak atas kebebasan untuk mempraktikkan keyakinan spiritual mereka. Ia menandatangani petisi menyerukan untuk mengakhiri penganiayaan dan berkata: "Jika lebih banyak orang menolak penganiayaan ini, situasinya akan berubah dan ini akan membantu mengakhirinya."
Maria Guadalupe Valencia dari Meksiko juga setuju dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Dia berkata bahwa prinsip-prinsip ini sangat penting bagi umat manusia karena, “Dunia modern ini kacau. Kita perlu menemukan metode untuk bekerja dengan pikiran, tubuh, dan jiwa kita. Sejati, Baik, Sabar sangat baik.”