(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa yang tinggal di Guadeloupe dan Martinik, provinsi luar Prancis di Karibia, mengadakan acara di Place des Esclaves, di Basse-Terre, ibu kota Guadeloupe, pada Kamis 20 Juli 2023, untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa dan bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiayanya di Tiongkok.
Praktisi mengadakan acara hari informasi pada hari Sabtu, 22 Juli di ibu kota Martinique, Fort de France.
Orang-orang mengetahui tentang penganiayaan dan menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi mengakhirinya selama kegiatan di Basse-Terre.
Setiap tahun banyak warga Guadeloupe yang tinggal dan bekerja di Prancis kembali ke pulau itu untuk menghabiskan liburan mereka sehingga para praktisi merasa ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mengetahui Falun Dafa.
Gubernur Basse-Terre segera menyetujui acara tersebut dan bahkan mengirim pegawai kota untuk memangkas rumput di alun-alun kecil sehari sebelumnya.
Meskipun cuaca panas, ada banyak pejalan kaki yang mampir ke stan informasi untuk mengetahui tentang Falun Dafa dan penganiayaan PKT di Tiongkok. Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan dan disintegrasi PKT.
Banyak orang berhenti untuk membaca spanduk dengan pesan yang mengecam PKT. Orang-orang berhenti dan berbicara dengan praktisi dengan penuh minat. Seseorang berkata: “Tidak heran PKT menganiaya orang. Ini adalah rezim jahat, rezim sesat!” Beberapa orang tertarik untuk berlatih Falun Dafa.
Praktisi Falun Dafa di Pulau Martinik mengadakan acara di Fort de France pada 22 Juli 2023 untuk mengungkap penganiayaan PKT.
Setelah mengetahui tentang penganiayaan ini, yang telah berlangsung selama 24 tahun, penduduk setempat sangat terharu dan dengan serius mendengarkannya.
Acara hari informasi diadakan di Fort de France di Pulau Martinik.