(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di St Georges Terrace di pusat kota Perth pada tanggal 20 Juli 2023. Para praktisi memperingati 24 tahun protes damai dan rasional terhadap penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok dan meminta masyarakat internasional untuk membantu menghentikan kebrutalan yang dilakukan oleh rezim Komunis Tiongkok.
Praktisi Falun Gong di Australia Barat mengadakan kegiatan di St Georges Terrace di pusat kota Perth untuk memperingati 24 tahun protes damai menentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.
Pada tanggal 16 Juli praktisi meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Murray Street Mall di Perth dan pada tanggal 19 Juli mengadakan nyala lilin di dekat Konsulat Tiongkok untuk mengenang para korban penganiayaan.
Praktisi Falun Gong memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok di Murray Street Mall di Perth pada tanggal 16 Juli 2023.
Praktisi mengadakan nyala lilin di dekat Konsulat China pada 19 Juli untuk mengenang mereka yang terbunuh karena penganiayaan.
St Georges Terrace adalah kawasan pusat bisnis Perth, ibu kota Australia Barat. Banyak perusahaan besar di negara bagian timur Australia memiliki kantor di wilayah tersebut. Pada hari diadakannya kegiatan, praktisi memajang spanduk dengan pesan seperti "Hentikan PKT Mengambil Organ Praktisi Falun Gong," dan memajang foto-foto praktisi yang terbunuh karena penganiayaan. Mereka juga meminta orang yang melintas untuk menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Banyak penduduk setempat menyatakan keprihatinan tentang kejahatan PKT terhadap kemanusiaan dan segera menandatangani petisi.
Praktisi di Australia Barat memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok di St Georges Terrace pada tanggal 20 Juli 2023. Banyak pejalan kaki menandatangani petisi untuk mendukung praktisi mengakhiri kekejaman.
Paul Hilton (di sebelah kiri) menyatakan dukungan atas upaya praktisi untuk mengungkap pengambilan organ paksa tahanan hati nurani oleh rezim Tiongkok.
Paul Hilton, seorang Kristen, berkata, “Saya tahu PKT adalah organisasi jahat. Saya tahu rezim menentang semua bentuk agama dengan niat untuk memperkuat otoritasnya.”
“Saya tidak ragu bahwa PKT melakukan perbuatan buruk yang mirip dengan [apa yang dilakukannya dalam] Revolusi Kebudayaan. PKT menahan orang di rumah sakit, melakukan banyak tes, dan menganiaya orang. Saya tidak meragukan apa yang anda katakan di sini. Saya sudah menandatangani petisi anda sebelumnya. Itulah mengapa saya berdiri bersama dengan Falun Gong hari ini. Saya sepenuhnya mendukung apa yang anda lakukan.”
Michael Johnston memegang foto seorang praktisi yang disiksa sampai meninggal.
Michael Johnston memegang foto praktisi Falun Gong, Wang Xinchun yang disiksa sampai meninggal. Dia berkata, “PKT tidak menghormati kehidupan manusia. Seluruh dunia perlu mengetahui tindakan brutal yang dilakukannya.”
Dia juga berpikir itu adalah “ide yang bagus” untuk mengadakan kegiatan untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. "Anda telah melakukan pekerjaan dengan baik!" katanya kepada seorang praktisi. “Dunia membutuhkan Sejati, Baik, dan Sabar. Saya pikir anda harus mengadakan lebih banyak acara seperti ini.
“Falun Gong baik, dan praktisi Falun Gong tidak merugikan siapa pun. Saya harap praktisi di Tiongkok dapat terus melakukan apa yang mereka lakukan sekarang.”
Michael melanjutkan dengan mengatakan, “Saya tahu tentang PKT yang mengambil organ praktisi Falun Gong. Tindakan rezim membuat orang muak. Mereka tidak menghargai nyawa manusia, seluruh dunia perlu tahu apa yang telah mereka lakukan.”
Tiana Vinciguerra (kanan) sangat ingin mempelajari lebih lanjut tentang Falun Gong.
Tiana Vinciguerra, berusia 20 tahun, belum pernah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya. Setelah berbicara dengan seorang praktisi pada acara di Perth, dia berkata bahwa dia tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang latihan ini, dan akan membaca materi yang dia terima sesampainya di rumah.
Tiana terkejut mengetahui penganiayaan brutal yang dialami oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok. Dia berkata, “Mendengar penganiayaan yang begitu mengerikan sungguh membuat orang muak.”
Air mata menggenang di matanya ketika dia melihat foto dan membaca cerita praktisi yang meninggal karena dianiaya.
Dia berkata, “Saya merasa sedih untuk mereka dan apa yang mereka alami! Mereka menderita pelecehan yang begitu mengerikan. Tidak peduli apa, siapa anda dan apa yang anda lakukan, anda tidak boleh diperlakukan seperti itu, terutama ketika orang-orang ini sedang mencari kedamaian batin. Saya patah hati dan tertekan. Saya tidak mengerti bagaimana orang bisa menindas orang lain seperti itu! Saya bahkan tidak tahan untuk menyakiti seekor lalat. Ini sangat menyedihkan!"
Tiana berkata kepada seorang praktisi, "Anda mendapat dukungan saya seratus persen!" Dia juga berencana untuk memberi tahu teman-temannya tentang penganiayaan dan menyebarkan informasi di berbagai platform media sosial.
Matthew Docking berkata kepada seorang praktisi setelah menandatangani petisi, “PKT jahat. Ia menguasai media. Oleh karena itu propagandanya sepihak. Di negara-negara komunis, tidak ada yang boleh berpendapat sendiri. PKT salah dalam menganiaya Falun Gong.”